Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pemkab Baru Turun Tangan Setelah 18 Tahun Warga Patungan Sampai Jual Ternak Demi Perbaiki Jalan

Pemerintah Kabupaten akhirnya baru terjun mengirimkan material setelah 18 tahun mengabaikan jalanan yang rusak tetapi tak digubris.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com/ Tresno Setiadi
SETELAH 18 TAHUN - Petugas dari DPU Brebes meninjau lokasi jalan rusak yang diperbaiki swadaya oleh warga Desa Tembongraja Kecamatan Salem untuk selanjutnya dilanjutkan oleh pihak Pemkab Brebes, Kamis (25/9/2025). Warga sempat tak peduli dengan pemerintah karena seringnya diabaikan. 

“Insya Allah akan dikerjakan di akhir bulan ini. Mohon warga bersabar,” kata Paramitha, Senin (22/9/2025).

Baca juga: Bakal Direnovasi, Bekas Stasiun Gebang Diharapkan Jadi Ikon Baru Wisata Kota Blitar

Di kota lain, warga berbuat nekat dengan menyegel kantor desa.

Kantor Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin, di Singaparna, Tasikmalaya disegel pada Selasa (25/9/2025).

Kantor bupati itu disegel sekelompok mahasiswa dan warga di Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Penyegelan itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Pemkab Tasikmalaya yang belum pernah memperbaiki jalan rusak selama hampir 14 tahun.

Apalagi audiensi warga dan pengunjuk rasa bersama pemerintah daerah sebelumnya tidak ditanggapi.

"Kami kecewa karena sudah 14 tahun jalan rusak di Cimanisan-Warung Legok belum pernah diperbaiki. Indeks pembangunan manusia di daerah kami stagnan terus, akibat jalan ini bukan sekadar diaspal, tapi sebagai urat nadi kehidupan warga," jelas Koordinator Aksi, Farid Apepi, kepada wartawan, melansir dari Kompas.com.

Menurut Farid, pemerintah daerah selama ini dinilai abai terhadap kebutuhan infrastruktur masyarakat di daerah terpencil.

Kondisi jalan utama penghubung antar-desa juga sangat mengenaskan dan rawan kecelakaan.

Mulai dari jalan berlubang yang menggenang saat hujan hingga bebatuan berbahaya yang sangat rawan dilalui kendaraan.

"Meski data jalan tersebut tercatat dalam sistem LPSE Kabupaten Tasikmalaya, realisasi perbaikan tak kunjung tampak. Dalam audiensi jilid kedua, massa mendesak agar hasil pembahasan segera dibawa ke rapat paripurna DPRD untuk ditindaklanjuti secara konkret," tambah Farid.

Sebagai simbol protes keras kelompok masyarakat terhadap pemerintah daerah, pintu kantor Bupati Tasikmalaya dipasangi segel yang disita warga dan spanduk tuntutan warga.

Saat kejadian, Bupati Tasikmalaya dan pejabat lainnya keluar dari ruangannya lewat lift khusus yang langsung mengarah ke parkiran lantai bawah Gedung Bupati.

Baca juga: Ibu-ibu Rela Jual Bebek Demi Perbaiki Jalan Rusak yang Belasan Tahun Tak Diperbaiki Pemerintah

Para demonstran pun geram mengetahui hal itu, karena telah lama menunggu Bupati Tasikmalaya dan pejabat terkait di pintu utama.

"Penakut, pengecut, Bupati malah kabur dari warga yang akan menyampaikan aspirasi lewat lift khusus jalan belakang," teriak pedemo lainnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved