Berita Viral
SD di Solo Tegas Tolak Mentah MBG di Sekolah, Sudah 10 Tahun Ada Program Makan yang Berjalan Lancar
Sebuah SD di Solo Jawa Tengah tampak menolak mentah-mentah MBG masuk ke dalam sekolahnya, ternyata sudah punya program makan selama 10 tahun.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Program MBG yang jadi program prioritas oleh Presiden Prabowo mengalami banyak kendala.
Satu diantaranya adalah soal kualitas makanan yang kemudian menimbulkan banyak kasus keracunan.
Dari sekian banyak sekolah yang mendapatkan MBG secara gratis dari pemerintah, sekolah di Solo ini memilih menolaknya mentah-mentah.
Rupanya ada sekolah di Solo, Jawa Tengah yang terang-terangan menolak Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diberikan pemerintah kepada para siswa.
Sekolah yang menolak MBG ini diketahui bernama SD Muhammadiyah 1 Ketelah Kota Solo.
Dikabarkan bahwa penolakan MBG ini tidak hanya dilakukan oleh pihak sekolah, tapi juga pihak orang tua murid.
Sekolah swasta yang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda ini menolak menerima manfaat dari program MBG pemerintah pusat ini.
Lantas apa alasan sekolah yang dulunya bernama Hollandsch-Inlandsche School (HIS) Muhammadiyah ini ?
Humas SD Muhammadiyah 1 Ketelan Dwi Jatmiko mengungkapkan alasan kuat di balik penolakan tersebut.
Dwi berujar SD itu sudah memiliki program dapur sehat ramah anak sejak tahun 2015.
Baca juga: Guru Curhat Gagal PPPK hingga Dipecat Setelah 16 Tahun Mengabdi, Ternyata Pernah Nyaleg
Program itu dianggap sudah bisa memenuhi kebutuhan gizi para siswa secara mandiri.
"Sejak 2015 kita sudah memiliki pelopor dapur sehat ramah anak. Sekolah sebenarnya menerima, tetapi kami akan survei dulu setuju atau tidak setuju," kata Dwi dikutip TribunJatim.com dari Tribunnews.com, Senin (29/9/2025).
"Dari Dinas Pendidikan juga sudah menyatakan kalau ini di-pending. Mengapa ini sudah 10 tahun aparat datang ke sekolah, itu kan tidak elok. Kepala sekolah kami nanti juga akan ke Jakarta untuk membahas ini," imbuhnya.
Menurut Dwi, tidak pernah ada masalah atau kendala dalam pelaksanaan program dapur sehat ramah anak selama sepuluh tahun di sekolah.

Di samping itu, program tersebut sudah disetujui wali murid dari sekolah swasta yang sudah berdiri sejak 1925 ini.
Dwi lalu menyarankan program MBG dialihkan ke sekolah lain yang dirasa lebih memerlukannya.
"Yang dilakukan di sekolah itu tim dapur selalu bisa mengontrol dan harganya terjangkau untuk semua siswa baik yang sejahtera maupun pra sejahtera," katanya.
"Kalau nanti sampai ada kejadian (setelah MBG), siapa yang akan tanggung jawab kalau sampai ada keracunan. Intinya sekolah menolak itu siapa yang mau menjamin kalau ada keracunan," katanya.
Baca juga: Sempat Tinggal di Kos-kosan, Nunung Kini Bersiap Pindah ke Rumah Mewah: Saya Dihadiahi Seseorang
Reaksi Prabowo usai MBG marak keracunan
Presiden Prabowo Subianto memerintahkan evaluasi total terhadap program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG), menyusul maraknya keracunan siswa penerima manfaat di sejumlah wilayah di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengatakan instruksi tersebut disampaikan Presiden setelah kembali ke tanah air dan langsung memimpin rapat kabinet.
"SPPG yang bermasalah ditutup sementara untuk dilakukan evaluasi dan investigasi," kata Zulkifli Hasan dalam konferensi pers di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Minggu (28/9/2025) dikutip dari Tribunnews.com.
Menurut Zulkifli, keselamatan anak menjadi perhatian utama pemerintah dalam pelaksanaan MBG.

"Kami menegaskan insiden ini bukan sekadar angka, tapi menyangkut keselamatan generasi penerus," jelasnya.
Ia menambahkan, evaluasi akan difokuskan pada kedisiplinan, kualitas, serta kemampuan juru masak di seluruh SPPG.
Pemerintah juga mewajibkan sterilisasi alat makan, peningkatan sanitasi, perbaikan kualitas air, hingga pengelolaan limbah agar makanan yang disajikan tetap higienis.
Selain itu, seluruh SPPG diwajibkan memiliki Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS) sebagai standar pelayanan.
Kementerian Kesehatan juga diminta mengoptimalkan peran Puskesmas dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) untuk melakukan pengawasan rutin.
"Semua langkah ini diambil secara terbuka agar masyarakat yakin bahwa makanan yang disajikan aman dan bergizi bagi seluruh anak Indonesia," ungkap Zulkifli.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
program MBG
SD Muhammadiyah 1 Ketelah
Hollandsch-Inlandsche School (HIS) Muhammadiyah
berita viral
TribunJatim.com
Multiangle
meaningful
Nasib Ari Wibowo Kehilangan Rp750 Juta di Bank, Tak Tahu Foto KTP Miliknya Diubah untuk Transaksi |
![]() |
---|
SPBU Shell Pasang Layanan Pijat Refleksi, Karyawan Sebut Ada Pelanggan Datang: Kalau Laki Agak Risih |
![]() |
---|
Tamu Pernikahan Histeris Lihat Pengantin Pria Tewas saat Dansa dengan Istri, Dokter Kuak Penyebabnya |
![]() |
---|
Purbaya Tunda Kebijakan Pajak Penjualan Online Rancangan Sri Mulyani, Menkeu: Ganggu Daya Beli |
![]() |
---|
Nasib Manager Hotel karena Ulah Wagub Tak Bayar Sewa Kamar 1,6 Tahun, Gaji Dipotong sampai Resign |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.