Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Alasan Drama Stroke Yai Mim Hadapi Konflik dengan Nurul Sahara, Gubernur Dedi Mulyadi: Keren Banget

Alasan drama stroke Yai Mim ladeni Nurul Sahara. Cara memaknai konflik dengan lensa tasawuf. Gubernur Dedi Mulyadi kagum.

Editor: Hefty Suud
KOLASE KANG DEDI MULYADI CHANNEL - Istimewa/Tangkapan Layar Media Sosial
DRAMA YAI MIM - (foto kanan) Tangkapan layar Yai Mim pura-pura stroke saat berkonflik dengan tetangganya, Nurul Sahara. Drama mantan dosen UIN Malang ini bikin kagum Gubernur Dedi Mulyadi alias KDM. 

Dalam YouTube Channel Kang Dedi Mulyadi yang tayang pada Rabu (1/10/2025), Yai Mim akhirnya buka suara. 

Dengan blak-balakan Yai Mi mengatakan aksinya bukan sekadar drama ada alasan ilmiah yang mendasarinya. 

Ia mengatakan jatuh tersungkur yang sengaja dilakukan hingga pura-pura stroke itu adalah bagian dari respons psikologis saat menghadapi tekanan. 

Yai Mim mengaku sengaja menjatuhkan diri agar tubuh tidak mengalami efek yang lebih buruk. 

"Ada teori psikologi kalau kita terkena sesuatu kita lawan dengan yang lebih keras. Kalau Kang Dedi misalnya mohon maaf ya, tak ginikan kepalanya, Kang Dedi jangan biarkan, jatuhkan lah diri Kang Dedi yang lebih sakit daripada yang ini, supaya enggak struk. Itu perlawanan namanya," katanya. 

Demikian saat ia stroke. Menurut Yai Mim ini hanya cara ia menuruti keinginan  lawannya yakni Pak Yono pemilik rumah kontrakan yang didiami Sahara.

Kali ini pengakuan tersebut diungkapkannya di podcast Denny Sumargo.  

"Teori psikologis kalau anda difitnah untuk memecah konsentrasi orang itu. Nah, Pak yono menginginkan ia stroke maka turutilah, saya pun menuruti,"  

Baca juga: Awal Mula Konflik Yai Mim eks Dosen UIN Malang dan Tetangganya, Sahara Bantah Parkir di Tanah Wakaf

Penerapan Ilmu Tasawuf 

Yai Mim mengakui juga jika drama tersungkur dan stroke ini adalah caranya memaknai konflik ini melalui lensa tasawuf dan filsafat.

Ia menyebut tindakannya itu sebagai bentuk penerapan ilmu psikologi yang dipelajari dan disebarkannya pada mahasiswanya sepanjang menjadi dosen. 

Yai Mim memang mendalami ilmu fiqh, tafsir, tasawuf, dan bahasa Arab sejak muda di pesantren.

Dalam dialog dengan KDM, Yai Mim juga mengangkat konsep musyarokah (kebersamaan) dan bahkan menafsirkan istilah musyrik secara filosofis sebagai bentuk kerja sama antara manusia dan alam.

Ia dikenal sebagai dosen tasawuf dan pengasuh dua pondok pesantren yang ia dirikan sendiri.

Yai Mim menyebut konflik parkir yang dialaminya sebagai “drama tasawuf”, bukan sekadar keributan.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved