Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tangis Orang Tua Anaknya Jadi Korban Keracunan MBG, Siap Tempuh Jalur Hukum: Tunggu Tanggal Mainnya!

Ia menilai kejadian ini sebagai bentuk kelalaian serius dalam pelaksanaan program pemerintah.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUN JATENG/Reza Gustav Pradana
SIAP TUNTUT MBG - Ayah Azalea, Krisna Bramantyo Aji, menemani putrinya di ruang rawat inap sebuah rumah sakit di Kabupaten Semarang, Rabu (1/10/2025). Azalea merupakan satu di antara korban dugaan keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini masih menjalani perawatan intensif. 

Tak hanya langkah hukum, Krisna juga menyiapkan surat terbuka yang akan dikirim ke berbagai institusi dan lembaga lintas sektoral, termasuk Presiden RI.

"Suratnya sedang saya siapkan. Intinya, kami ingin tahu, sejauh mana pengawasan program MBG ini?"

"Siapa ahlinya? Sudah maksimal atau belum? Tunggu saja tanggal mainnya," tegas Krisna.

Krisna menceritakan bagaimana anaknya murid kelas 2 SDN 1 Ungaran, Azalea, tiba-tiba jatuh sakit setelah menyantap puding menu MBG.

"Saya tahunya awal dari istri saya, katanya ada 18 anak yang muntah-muntah dan awalnya anak saya dilaporkan tidak terdampak."

"Tapi tidak lama kemudian, istri saya telepon lagi, ternyata anak saya muntah juga," kata Krisna.

Krisna mengaku syok ketika mendengar kondisi anaknya yang mengalami muntah-muntah berulang di sekolah. 

Bahkan, sang anak sempat muntah dua kali di samping koperasi dan satu kali di ruang UKS sekolah sebelum akhirnya dibawa ke RSUD dr Gondo Suwarno (RSUD Ungaran).

"Anak saya mengalami dehidrasi karena muntah terus, jadi langsung diputuskan medis untuk rawat inap," imbuh Krisna.

Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang kini sedang menyelidiki penyebab pasti dari gejala yang dialami para siswa.

Dugaan sementara mengarah pada puding yang disajikan hari itu.

Beberapa saksi menyebut, teksturnya lebih cair dari biasanya.

Menu makanan MBG tersebut diketahui berasal dari penyedia layanan di wilayah Sidomulyo, Kecamatan Ungaran Timur.

"Saya rasa ini perlu benar-benar diselidiki. Ini menyangkut keselamatan anak-anak kita," kata Krisna.

Baca juga: Santri Akui Ikut Ngecor Bangunan Ponpes Al Khoziny yang Kini Ambruk, Ketua RT Ungkap Tak Ada Molen

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Dwi Syaiful Noor Hidayat menyatakan, seluruh siswa yang mengalami gejala mual dan muntah sudah dipulangkan.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved