Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tangis Nanda Guru SMAN Gagal Ujian Profesi karena Listrik Padam, 30 Menit Terakhir Jaringan Putus

Seorang guru gagal ujian PPG karena pemadaman listrik. PPG adalah program Pendidikan Profesi Guru (PPG).

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Tangkapan layar di media sosial via Kompas.com
NANGIS GAGAL UJIAN - Nanda Roshita, guru SMAN 4 Tanah Jambo Aye, di Desa anjong Meunuang, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh menangis karena gagal mengikuti ujian Pendidikan Profesi Guru (PPG) secara daring pada 30 September 2025. 

Memang, dalam proses evaluasi pelaksanaan PPG dan UKPPPG, berbagai kendala masih dirasakan oleh peserta, penyelenggara, maupun pihak LPTK. 

Salah satu kendala utama adalah aspek teknis, terutama pada pelaksanaan ujian berbasis komputer (CBT) yang sering kali mengalami gangguan jaringan, perangkat yang tidak memadai, atau sistem yang lambat saat login dan pengiriman jawaban. 

Hal ini menyebabkan peserta merasa tertekan dan tidak fokus, bahkan dalam beberapa kasus harus mengulang ujian karena sistem gagal merekam hasil. 

Selain itu, kendala administratif juga menjadi sorotan, seperti keterlambatan informasi jadwal ujian, perubahan lokasi mendadak, atau ketidaksesuaian data peserta yang belum sinkron antara sistem PPG dan UKPPPG.

Situasi ini menimbulkan kebingungan dan kecemasan, terutama bagi peserta yang berasal dari daerah terpencil dengan akses informasi terbatas.

Dari sisi psikologis, tekanan mental dan beban persiapan yang tinggi turut menjadi tantangan tersendiri., seperti dilansir dari Tribunnews.

Banyak peserta yang merasa belum cukup waktu untuk memahami materi pedagogik dan profesional secara mendalam, apalagi jika mereka masih aktif mengajar di sekolah sambil mengikuti PPG. 

Kelelahan fisik dan mental menjelang ujian sering kali berdampak pada performa mereka saat mengerjakan soal. 

Selain itu, kualitas soal ujian yang dianggap terlalu kompleks atau tidak sesuai dengan konteks pembelajaran di lapangan juga menjadi bahan evaluasi. 

Beberapa peserta mengeluhkan soal yang terlalu teoritis dan kurang mencerminkan praktik nyata di kelas, sehingga mereka kesulitan menjawab meskipun memiliki pengalaman mengajar yang cukup. 

Di sisi lain, keterbatasan pendampingan akademik dari LPTK, seperti minimnya simulasi ujian atau bimbingan teknis menjelang UKPPPG, membuat peserta merasa kurang siap secara menyeluruh.

Kendala lain yang tak kalah penting adalah aspek inklusivitas dan aksesibilitas. 

Baca juga: Siswa SMK Dituduh Guru Pakai Narkoba dan Dipaksa Keluar dari Sekolah, Ortu Murka Lihat Hasil Tesnya

Peserta dengan kebutuhan khusus atau yang berasal dari wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) sering kali menghadapi hambatan dalam mengikuti ujian secara daring. 

Koneksi internet yang tidak stabil, minimnya fasilitas komputer, serta kurangnya dukungan teknis menjadi penghalang serius dalam mewujudkan pemerataan kualitas pelaksanaan ujian. 

Oleh karena itu, evaluasi pelaksanaan PPG dan UKPPPG perlu mempertimbangkan pendekatan yang lebih adaptif, inklusif, dan berorientasi pada kebutuhan peserta. 

Perbaikan sistem, peningkatan layanan informasi, serta penguatan dukungan akademik dan psikologis menjadi langkah penting agar ujian tidak hanya menjadi alat seleksi, tetapi juga sarana pembinaan profesionalisme guru secara berkelanjutan.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved