Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pak RT Geram Warga Berobat ke RS Diantar Pakai Odong-odong, Mobil Desa Tak Tersedia, Camat Bantah

Pria ngamuk pasien berobat ke RS diantar pakai odong-odong bukan ambulans. Mobil desa tak tersedia.

KOMPAS.com/YOLA SASTRA
VIRAL DI MEDIA SOSIAL - Ilustrasi odong-odong. Sebuah video menampilkan pria diduga Ketua Rukun Tetangga (RT) protes terhadap Pemerintah Desa Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat viral di media sosial. Ia protes karena warga berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majalaya diantar pakai odong-odong bukan mobil ambulans desa, Senin (13/10/2025). 

Fakta sebenarnya soal mobil ambulans desa

Saat itu, keluarga pasien membutuhkan mobil ambulans dengan segera, namun operator ambulans desa tidak ada karena sedang libur.

Pihak desa meminta keluarga untuk menunggu sebentar, tetapi mereka memilih untuk mengantarkan pasien menggunakan mobil odong-odong.

Prabowo juga mengungkapkan, mobil ambulans desa sedang digunakan untuk mengantar warga yang berobat lainnya, sedangkan mobil yang terparkir di halaman kantor desa adalah mobil pelayanan lainnya.

"Waktu kejadian mungkin bapak itu panik. Saat datang ke desa, meminta menunggu sebentar karena operatornya tidak ada," ujarnya.

Ia menambahkan, pria yang membuat video tersebut merupakan Ketua Rukun Tetangga (RT) dan orang tua dari pasien.

"Ada yang datang itu RT. Itu tadi yang di medsos viral itu RT," ujarnya.

Baca juga: Seharian Tak Ada yang Naik Odong-odongnya, Abah Engkos Rela Jual Jam Tangan Buat Ongkos Pulang

Saling memaafkan berakhir damai

Selama menjabat sebagai camat, Prabowo menegaskan Desa Solokanjeruk selalu berusaha memenuhi kebutuhan warganya dengan cepat.

"Kalau melihat track record, kita juga bukan membela desa. Cuma memang kemarin ada yang tenggelam warga Solokanjeruk di Santolo, itu dijemput sama ambulans desa," katanya.

Pihaknya juga telah melakukan mediasi antara pihak desa dan keluarga pasien, di mana kedua belah pihak telah saling memaafkan.

"Intinya bapaknya emosi karena panik keluarganya ada yang sakit. Tapi mungkin ada informasi yang salah diterima dari petugas yang ada di desa," tuturnya.

Prabowo mengaku telah menghubungi Bupati Bandung, Dadang Supriatna, mengenai video tersebut.

Bupati menginstruksikan agar pihak kecamatan menelusuri kejadian sebenarnya dan segera mengambil tindakan.

"Akhirnya kita melakukan mediasi dan keduanya sudah meminta maaf. Ini jadi pelajaran bagi Desa Solokanjeruk dan desa-desa lainnya di wilayah Kecamatan Solokanjeruk, terutama terkait masalah komunikasi," tutupnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved