Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Siswa SMA Diduga Jadi Korban Bullying Diinjak Teman, Kata Polisi Hanya Perkelahian: Kenakalan Remaja

Tampak siswa dianiaya temannya dengan cara diinjak dan dipukul berkali-kali tanpa perlawanan.

Editor: Alga W
Instagram/groboganupdates
PERKELAHIAN - Tangkapan layar dua orang remaja diduga berasal dari siswa SMA swasta di Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, melakukan perkelahian dan pembullyan. Video itu pun viral di media sosial. 

Kedua orang tuanya, Sawendra (38) dan Ike Purwitasari, yang berdomisili di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, langsung pulang ke Grobogan dan tiba ketika jenazah Angga sudah tidak bernyawa.

Jenazah Angga dimakamkan di pemakaman umum Desa Ledokdawan, Kecamatan Geyer, Minggu pagi, sekitar pukul 09.00 WIB, disaksikan oleh warga dan para pelayat.

Paman korban, Suwarlan (45), mengungkapkan bahwa keluarga mendapat kabar kematian Angga dari pihak sekolah pada Sabtu siang.

"Kata teman-teman sekolahnya, diduga korban bullying. Saat itu kejang-kejang dan mau dibawa ke UKS, tapi sudah meninggal dunia," ujarnya.

Jenazah Angga sempat dibawa ke Puskesmas terdekat dan kemudian dirujuk ke RSUD Dr R Soedjati Soemodiardjo, Purwodadi, untuk dilakukan autopsi.

"Permintaan kami supaya diautopsi kepolisian, biar jelas penyebab kematiannya. Perut dan dadanya menghitam," jelas Suwarlan.

Baca juga: Guru Maya Tuduh Siswa Pakai Narkoba Ketar-ketir, Nita Temui Richard Lee Demi Tuntut Keadilan Anaknya

Sementara itu, kakek korban, Pujiyo (50), menuturkan bahwa cucunya sering mengeluh soal perundungan yang dialaminya di sekolah.

Bahkan, sempat enggan masuk sekolah karena mengalami kekerasan secara verbal maupun fisik.

"Pernah sakit juga di kepala karena dipukuli dan tidak masuk sekolah. Kami akhirnya datangi sekolah dan melaporkannya. ABP pun kemudian mau masuk sekolah meski tetap dihina dan dianiaya. Dia itu anak penurut dan enggak aneh-aneh. Hobinya sepak bola," kata Pujiyo.

"Harusnya diawasi, kan udah kejadian. Kasihan mas, anaknya pendiam. Orangtuanya kalau pulang hanya pas Lebaran," tambahnya sambil menangis.

Keluarga juga menerima informasi simpang siur, termasuk dugaan bahwa Angga sempat dijatuhkan dari tangga sebelum meninggal.

Untuk itu, mereka menuntut agar penyebab kematian Angga diusut tuntas melalui autopsi oleh kepolisian.

"Kami melihat jenazah ABP di Puskesmas sebelum dilarikan ke RSUD Dr R Soedjati Soemodiardjo, Purwodadi untuk diautopsi atas permintaan kami. Info yang kami terima, dia dibully, sampai kejang-kejang dan meninggal di ruang kelas," tegas Pujiyo.

PERMINTAAN TERAKHIR - Sawindra, ayah Angga Bagus Perwira siswa SMPN 1 Geyer yang meninggal dunia di sekolah saat ditemui tim Tribun Jateng, Rabu (15/10/2025). Orangtua Angga, Sawendra (38) dan Ike Purwitasari (34) mengantar jenazah anak sulungnya ke peristirahatan terakhir di TPU Dusun Muneng, Desa Ledokdawan, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Minggu (12/10/2025) pagi. Angga merupakan siswa SMP Negeri 1 Geyer korban perundungan oleh teman-temannya. Korban tewas di kelas pada Sabtu (11/10/2025).
Sawendra (38), ayah Angga Bagus Perwira siswa SMPN 1 Geyer yang meninggal dunia di sekolah saat ditemui tim Tribun Jateng, Rabu (15/10/2025). Ia mengantar jenazah anak sulungnya ke peristirahatan terakhir di TPU Dusun Muneng, Desa Ledokdawan, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Minggu (12/10/2025) pagi. (KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO - TRIBUN JATENG/FAIZAL AFFAN)

Dalam kasus dugaan perundungan dan penganiayaan yang menewaskan Angga ini, pihak keluarga menuntut keadilan dan mendesak kepolisian bertindak profesional.

Ayah Angga, Sawendra, tak habis pikir mengapa tidak ada pengawasan serius dari tenaga pendidik di SMPN 1 Geyer hingga petaka merenggut nyawa anaknya.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved