Berita Viral
Jokowi Kedatangan Pengurus Projo yang Bertamu, Budi Arie Singgung Dukungan untuk Prabowo-Gibran
Ketua Projo, Budi Arie bersama sejumlah pengurus DPP Projo bertandang ke kediaman Jokowi di Jalan Kutai, Surakarta.
TRIBUNJATIM.COM - Rombongan pengurus relawan Pro Jokowi (Projo) mendatangi kediaman Presiden RI ke-7 Joko Widodo.
Jokowi direncanakan akan menghadiri kongres III Relawan Pro Jokowi (Projo) yang akan digelar di Jakarta pada 1-2 November 2025 mendatang.
Projo adalah singkatan dari Pro Jokowi, yaitu organisasi relawan yang dibentuk untuk mendukung Joko Widodo (Jokowi) sejak pencalonannya sebagai presiden pada 2014.
Setelah Jokowi terpilih, Projo tetap aktif sebagai organisasi politik relawan, sering menyuarakan dukungan terhadap program pemerintah, sekaligus berperan dalam kegiatan sosial dan politik di berbagai daerah.
Baca juga: Tukang Las Calon Tetangga Jokowi Minta Agar Sungai Dekat Rumah Bersih saat Eks Presiden Tinggal
“Pak Jokowi tadi sudah nenyatakan bersedia hadir dalam kongres nanti. Beliau kan Ketua Dewan Pembina PROJO,“ kata Ketua Umum DPP Projo Budi Arie Setiadi di kediamannya Jokowi, di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (24/10/2025).
Budi Arie bersama sejumlah pengurus DPP Projo bertandang ke kediaman Jokowi di Jalan Kutai, Surakarta.
Jokowi menemui rombongan Projo sekitar satu jam sejak pukul 10.00 hingga 11.00 WIB.
Budi menjelaskan, Jokowi menyampaikan sejumlah pesan dalam pertemuan tersebut.
Kata Budi, pesan Jokowi antara lain agar projo solid dalam organisasi dan gerakan, untuk mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Projo dari awal memang termasuk pendukung utama Pemerintahan Prabowo-Gibran, bahkan sejak awal menjelang Pilpres 2024,” ujar Budi.
Budi menyatakan Presiden Prabowo Subianto juga dijadwalkan hadir dalam Kongres III Projo.
Sementara, Sekretaris Jenderal Projo, Handoko menuturkan, kongres III adalah agenda organisasi lima tahunan.
Handoko berkata, kongres akan membahas gerakan ke depan dan penataan organisasi Projo di seluruh Indonesia.
Kehadiran projo menemui Jokowi, menurut Handoko, adalah untuk berkoordinasi dalam konteks organisasi.
“Beliau sebagai Ketua Dewan Pembina Projo tadi memberikan masukan dan wejangan agar Projo terus bergerak di akar rumput. Rakyat adalah kekuatan utama," katanya.
Sebagai informasi, Kongres III Projo dijadwalkan digelar pada 1-2 November 2025 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.
Ribuan pengurus Projo dari seluruh Indonesia akan menghadiri perhelatan tersebut.
Arah Politik Jokowi
Sebagai informasi, setelah turun dari kursi Presiden RI periode 2014-2019 dan 2019-2024. Jokowi telah mengungkap arah politiknya.
Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta ini menyatakan dukungan kepada pemerintahan Prabowo–Gibran, tak hanya untuk satu periode, tetapi dua periode sekaligus.
Bahkan, Jokowi terang-terangan mengaku sudah lama memberikan arahan kepada relawannya untuk melakukan hal yang sama.
“Sejak awal saya sampaikan seluruh relawan untuk itu,” ungkap Jokowi saat ditemui di kediamannya di Sumber, Solo, Jumat (19/9/2025), dilansir TribunSolo.
"Ya memang sejak awal saya perintahkan seperti itu, untuk mendukung pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran dua periode," tambahnya.
Dengan statement ini, Jokowi beserta kaum relawannya akan kembali mendukung duet Prabowo–Gibran di pemilihan presiden atau Pilpres yang akan datang, yakni Pilpres 2029.
Pernyataan Jokowi ini terlontar ketika pemerintahan Prabowo–Gibran belum genap berusia satu tahun, dan Pilpres 2029 masih empat tahun lagi.
Memotong Jalur Koalisi
Selamat Ginting juga menilai, dengan mengarahkan relawan untuk mendukung Prabowo-Gibran dua periode, Jokowi justru dapat memotong jalur partai koalisi yang akan datang.
Sebab, banyak kemungkinan dalam dunia politik. Bisa jadi yang ada di luar koalisi nanti digandeng atau sebaliknya.
"Sementara, kalau dilihat pada periode kedua Jokowi waktu itu toh juga harus menunggu koalisi-koalisinya seperti apa. Nah, dengan cara ini artinya Jokowi berpotensi memotong jalur partai-partai koalisi, karena belum tentu ya 80 persen dukungan di parlemen, itu juga harusnya diperhatikan" kata Selamat.
"Karena belum tentu juga misalnya PDIP di luar koalisi, belum tentu juga nantinya tidak diajak, bisa juga diajak," tambahnya.
"Nah, cara berpikirnya kira-kira begini; siapa yang akan menjadi wakilnya Presiden Prabowo ke depan? Itu sama saja mendapatkan karpet merah untuk bisa menjadi presiden berikutnya. siapa pun itu," papar Selamat.
"Karena itu, Presiden Prabowo tentu akan menghitung dengan cermat. Artinya begini, ini betul-betul seperti bola liar," sambungnya.
"Misalnya, kalau SBY menggandeng Demokrat, itu sama saja menguntungkan Demokrat untuk Pilpres berikutnya. Kalau dia menggandeng PDIP, begitu juga termasuk Golkar, PAN dan lain-lain," tuturnya.
Selamat menyebut Jokowi sudah bersikap tidak etis karena memotong jalur dan mengabaikan koalisi yang sudah ada.
Lagipula, menurut Selamat, Prabowo tetap akan memperhitungkan kinerja Gibran selama menjadi wakil presiden sebelum memutuskan apakah akan menggandengnya lagi atau tidak.
"Karena itu menurut saya agak kurang etis ketika ini dia [Jokowi] memotong jalur, mengabaikan koalisi partai politik yang sudah ada," ujar Selamat.
"Nah, tentu saja ini akan dilihat apakah dalam 5 tahun ke depan, Gibran akan menunjukkan performance yang diharapkan," imbuhnya.
"Jika tidak, tentu saja Presiden Prabowo tidak akan kemudian menggandeng Gibran lagi," tandas Selamat.
Jokowi Menepis Anggapan Dukungan untuk Prabowo-Gibran 2 Periode untuk Bersihkan Citra
Arahan Jokowi kepada para relawan untuk mendukung Prabowo-Gibran dua periode telah menuai beragam kritik.
Salah satunya datang dari Ketua DPD PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira yang menganggapnya sebagai upaya menyelamatkan citra dari kasus dugaan ijazah palsu.
Jokowi pun terkesan santai dalam menanggapi tudingan Andreas.
Ia menegaskan tidak ada hubungan antara tudingan ijazah palsu dan dukungan ke Prabowo-Gibran dua periode.
“Apa hubungannya? Enggak ada hubungannya. Ijazah sama dua periode hubungannya apa,” ujar Jokowi saat ditemui di kediamannya di Solo, Jumat (26/9/2025), diwartakan TribunSolo.
Menurut Jokowi, dukungan tersebut murni untuk melanjutkan program pemerintahan Prabowo-Gibran.
Ia menyebut sikapnya sudah disampaikan sejak awal kepada para relawan.
“Itu kan saya sampaikan itu sejak awal ke dalam pertemuan relawan, ada yang bertanya dan saya jawab bahwa kita mendukung penuh pemerintahan Pak Prabowo untuk dua periode. Kalau ada yang enggak setuju ya enggak apa-apa. Namanya demokrasi,” jelasnya.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com
| Pasang Foto AI Pakai Seragam TNI AL, Wandi Bisa Dapat Rp 210 Juta Meski dari Balik Jeruji Besi |
|
|---|
| Nasib Warga Israel Heboh karena Punya KTP WNI, Kadisdukcapil Buka Suara dan Ungkap Sikap Bupati |
|
|---|
| Kesaksian Tetangga Pria di Pati yang Tewas di Tumpukan Sampah di Kamar, Terakhir Sempat Terima Paket |
|
|---|
| Pegawai Kemenkeu Diduga Nongkrong saat Jam Kerja Dilaporkan ke Purbaya: Tolong Ditertibkan Pak |
|
|---|
| Alasan Jokowi Bangun Kereta Whoosh Bukan Cari Untung, Kini Dipersoalkan Mahfud MD ada Dugaan Mark Up |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.