Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

10 Tahun Asep Jadi Pendamping Pasien Dibayar Seikhlasnya, Bantu Temani Berobat hingga Rawat Inap

Kisah seorang caregiver atau pendamping orang sakit bernama Asep, pria asal Kabupaten Lebak viral di media sosial.

Instagram/@pikology
PENDAMPING PASIEN - Tangkapan layar relawan caregiver, Asep Subandi (34). Ia sudah menjalani profesi tersebut selama 10 tahun, Sabtu (25/10/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Kisah seorang caregiver atau pendamping orang sakit bernama Asep, pria asal Kabupaten Lebak, Banten ramai diperbincangkan hingga viral di media sosial.

Asep membuka jasa menemani pasien mulai dari berobat, membelikan obat, operasi, cuci darah hingga rawat inap.

Asep sudah menjadi relawan pendamping pasien atau caregiver selama 10 tahun.

Bahkan ia rela tak dibayar ataupun dibayar seikhlasnya.

Caregiver merupakan orang yang membantu, mendampingi, merawat orang yang sakit atau membutuhkan pelayanan.

Asep mengatakan, motivasinya dalam menjadi caregiver adalah perasaan bahagia saat membantu sesama yang sedang sakit dan kesulitan.

Baca juga: Bu Bidan Tak Bernyawa usai Dikunjungi 1 Pasien di Tempat Praktek, Polisi Beberkan Fakta soal Motif

Cerita pasien yang dibantu Asep

Seorang warganet di Instagram menceritakan, dalam kondisi tak berdayanya, ada seseorang yang berkenan menemaninya selama dirawat di rumah sakit, meski ia tidak mengenal orang tersebut. 

"Nggak percaya di dunia ini masih ada yang tulus, tapi dia mau nemenin aku pas dirawat, padahal nggak kenal. Bela-belain naik kereta dari Rangkasbitung ke Jakarta buat nemenin pasien berobat, dibayar seikhlasnya. 14 tahun jadi caregiver, pernah nemenin cewek yang dibuang orang tuanya karena HIV, pas meninggal sampai ditemenin. Kadang dia tidur di jalanan demi sembuhin orang yang dia nggak kenal. 

Kang Asep buka jasa buat nemenin kalian berobat, operasi, kemo, cuci darah, atau penyakit apapun bahkan bisa beliin obat," tulis akun @pi****** pada Selasa dikutip dari kompas.com (25/10/2025).

Rangkasbitung adalah ibu kota dari Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Waktu tempuh dari Rangkasbitung ke Jakarta dengan menggunakan kereta kurang dari dua jam.

Baca juga: Pengakuan Pihak Puskesmas Telantarkan Pasien Muntah-muntah yang Datang Dinihari: Tidak Terdengar

Tak Membedakan Pasien

Asep Subandi (34 tahun), mengaku sudah 10 tahun mengabdikan dirinya sebagai relawan caregiver atau pendamping pasien.

Bukan hanya rumah sakit di Jakarta, tapi juga rumah sakit di Lebak, Banten

Selama menjadi caregiver, ia mengatakan tugasnya adalah mendampingi pasien dengan berbagai kebutuhan. 

"Membantu pasien kontrol atau rawat inap, menemani, menyiapkan kebutuhan pasien selama dirawat," kata Kang Asep saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (24/10/2025). 

Asep mengaku tak membeda-bedakan pasien berdasarkan penyakit-penyakitnya.

Bahkan ia juga mau menemani dan merawat mereka yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA).

Mengenai pasien yang ia bantu, Asep mengatakan, terkadang datang dari permintaan pasien sendiri, atau saat ia mendapati adanya pasien yang tidak didampingi keluarga di sebuah rumah sakit. 

“Biasanya membantu pasien dengan kebutuhan khusus, seperti yang belum paham administrasi atau tidak ada pendamping dari keluarga. Bisa juga karena permintaan langsung atau ditemukan saat pendampingan,” ungkapnya. 

Sementara itu, lama pendampingan tergantung pada kebutuhan pasien.

Kadang hanya sekali, kadang berulang kali hingga pasien benar-benar pulih atau selesai berobat. 

“Kalau saya sesuai permintaan dan kebutuhan, bisa sesekali atau bisa berkali-kali,” tuturnya. 

PENDAMPING PASIEN - Tangkapan layar relawan caregiver, Asep Subandi (34). Ia sudah menjalani profesi tersebut selama 10 tahun, Sabtu (25/10/2025).
PENDAMPING PASIEN - Tangkapan layar relawan caregiver, Asep Subandi (34). Ia sudah menjalani profesi tersebut selama 10 tahun, Sabtu (25/10/2025). (Instagram @pikology)

Rela tanpa dibayar

Tidak ada patokan bayaran Ketika ditanya apakah ia memilki patokan bayaran, Kang Asep mengaku tidak memberikan patokan. 

Ia bahkan rela apabila membantu tanpa diberi imbalan sama sekali. 

“Tidak ada patokan, bahkan rela membantu tanpa dibayar sama sekali,” ujarnya. 

Asep mengatakan, motivasinya dalam menjadi caregiver adalah perasaan bahagia saat membantu sesama yang sedang sakit dan kesulitan. 

“Keinginan hati. Senang membantu orang-orang sakit yang kesulitan berobat,” katanya. 

Baca juga: Pasien BPJS Terpaksa Tidur di Kasur Penuh Ulat Belatung, Pihak RSUD Alasan Ruang IGD Penuh

Komunitas Respek Peduli 

Selama menjalankan perannya sebagai relawan, Asep bernaung di bawah komunitas Respek Peduli, sebuah lembaga sosial yang aktif membina relawan caregiver

Delima, salah satu pembina caregiver di wilayah Lebak, membenarkan bahwa Kang Asep merupakan salah satu relawan binaannya.

“Benar sekali, Asep adalah salah satu dari beberapa caregiver binaan saya. Mereka relawan dari pelosok Lebak yang mendampingi pasien-pasien secara sukarela di beberapa rumah sakit,” kata Delima ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (24/10/2025).

Menurut Delima, saat diwawancarai pada Jumat, Kang Asep dan rekan-rekannya tengah melakukan pendampingan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Komunitas Respek Peduli telah berdiri selama sembilan tahun.

Selain membina relawan caregiver, komunitas tersebut juga menyediakan layanan ambulans, rumah singgah, serta program sosial lain seperti bantuan untuk anak yatim, lansia dhuafa, dan layanan kesehatan.

Delima juga mengatakan menjadi caregiver di bawah Respek Peduli adalah bentuk pengabdian sosial tanpa imbalan finansial.

“Ada kriteria khusus (bagi yang ingin menjadi relawan), mau membantu secara sukarela. Tidak ada gaji ketika jadi relawan,” jelas Delima.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas TV
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved