Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Setahun Siswa SD dan SMP Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai Deras Demi ke Sekolah, Gubernur: Progres

Para siswa terpaksa seberangi sungai karena jembatan di wilayah itu putus karena terbawa arus pada tahun 2024. Hal ini membuat siswa kesulitan.

Editor: Torik Aqua
Dok. warga
MENYEBERANG - Puluhan pelajar SD dan SMP di Kampung Cegong, Pandeglang, menyeberangi sungai berlumpur tanpa jembatan demi bisa bersekolah. Jembatan gantung yang menjadi akses utama warga hanyut terbawa arus sejak Oktober 2024, memaksa anak-anak bertaruh nyawa setiap hari di tengah derasnya air dan risiko bencana. Gubernur Banten singgung progres pembangunan jembatan. 

Firdaus, salah seorang warga Desa Rancapinang mengatakan  para siswa terpaksa harus menyebrangi sungai tersebut lantaran jembatan yang ada hanyut terbawa arus pada tahun 2024. 

"Kalau tidak salah, jembatan gantung itu ambruk pada awal Oktober tahun lalu," ujarnya dalam sambungan telepon, (23/10/2025).

Firdaus mengaku, bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang sempat menjanjikan akan membangun jembatan di wilayah tersebut.

"Tapi sampai tahun 2025,  pembangunan jembatan tidak kunjung direalisasikan atau nihil," ujarnya. 

Firdaus mengungkapkan, bahwa jembatan itu merupakan akses warga maupun para siswa yang akan pergi ke sekolah. 

"Hampir setiap hari para siswa maupun warga harus menyeberangi arus sungai, ketika akan pergi dan pulang sekolah," ungkapnya. 

Firdaus berharap kepada Pemkab Pandeglang, agar segera memberikan solusi terkait persoalan yang dihadapi para warga maupun para siswanya.

"Padahal sangat mendesak, karena sangat dibutuhkan, untuk sehari-hari," pungkasnya. 

Pembangunan jembatan

Progres pembangunan Jembatan Surian Cegog di Kampung Cegog, Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, sudah mencapai 90 persen.

“Saat ini sudah sekitar 90 persen progresnya, tinggal 10 persen lagi. Mohon doa dan dukungannya karena dengan cuaca seperti ini, mudah-mudahan tidak terhambat," kata Gubernur Banten, Andra Soni melalui keterangan tertulisnya, Jumat (24/10/2025).

Andra Soni mengatakan, pembangunan jembatan sudah dilakukan sejak bulan Juni 2025 setelah Pemprov Banten mengambil alih pembangunan jembatan tersebut dari Pemkab Pandeglang.

Andra Soni menjelaskan, pembangunan jembatan tersebut menggunakan anggaran hasil efisiensi Tahun Anggaran 2025.

"Dari anggaran efisiensi itu, kami relokasi ke pembangunan jembatan tersebut yang dalam waktu tidak lama lagi akan selesai," katanya.

Terkait penanganan kondisi darurat di lokasi, Andra telah berkoordinasi dan menginstruksikan Bupati Pandeglang untuk membangun kembali jembatan sementara yang hanyut.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved