Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita viral

Warga Malu Didatangi Dinsos dan Ditempeli Stiker 'Keluarga Miskin', Pengamat: Jika Layak Tidak Apa

Gebrakan baru Dinas Sosial (Dinsos) dalam menandai dan menepatkan sasaran bantuan untuk warga kini masih pro dan kontra.

Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
Tribunnews.com
STIKER KELUARGA MISKIN - Kegiatan penempelan stiker 'Keluarga Miskin' ke rumah-rumah penerima bantuan sosial di Bengkulu sedang berjalan. Dinsos tempel stiker ke penerima PKH. 

Warga malu

Rumah-rumah warga penerima manfaat bantuan sosial (bansos) di Kepahiang, Bengkulu, kini ditempelkan stiker 'Keluarga Miskin'.

Stiker ini memiliki ukuran sekitar 40x50 cm, dengan tulisan 'Keluarga Miskin' dengan tulisan tebal dan besar berwarna merah.

Stiker ini ditempelkan di depan rumah penerima manfaat, di samping pintu atau di atas jendela.

Perasaan penerima manfaat sendiri beragam, namun kebanyakan mengaku menerima dan pasrah rumah mereka ditempel stiker 'Keluarga Miskin' ini.

Salah satu penerima manfaat di Kelurahan Pensiunan Kepahiang, Sri Mulyati mengaku tidak masalah jika rumahnya ditempelkan stiker ini.

STIKER KELUARGA MISKIN Kepala dinas Sosial, Kabupaten Kepahiang, Helmi Johan turun langsung menempel  stiker Keluarga Miskin ke rumah penerima Bansos, Rabu (22/10/2025) dan stiker penanda ditempel di rumah keluarga miskin penerima bantuan sosial di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Rabu (28/12/2022).
STIKER KELUARGA MISKIN Kepala dinas Sosial, Kabupaten Kepahiang, Helmi Johan turun langsung menempel stiker Keluarga Miskin ke rumah penerima Bansos, Rabu (22/10/2025) dan stiker penanda ditempel di rumah keluarga miskin penerima bantuan sosial di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Rabu (28/12/2022). (KOMPAS.COM/FIRMANSYAH - Diskominfo Surabaya)

Menurut Sri, dirinya hanya seorang ibu rumah tangga, janda, dan kini hidup dengan seorang anak.

Kebutuhan hidup sehari-hari dipenuhi sang anak, yang bekerja mengelola odong-odong atau wahana permainan anak-anak di Pasar Kepahiang. Penghasilan sang anak tidak menentu, dan hanya cukup untuk makan sehari-hari.

"Jadi, ibu tidak masalah. Memang keadaan kita seperti ini. Tidak keberatan," kata Sri kepada TribunBengkulu.com, Selasa (28/10/2025) pukul 13.45 WIB siang.
Masih di kawasan Kelurahan Pensiunan, warga penerima manfaat lain, Nur Asmara juga mengatakan menerima ditempelkan stiker 'Keluarga Miskin' di dinding rumahnya.

Hanya saja, di dalam hati, Nur mengakui ada perasaan malu dan sedih. Apalagi, dirinya juga sempat jadi bahan ejekan oleh beberapa kenalan.

Akan tetapi, karena dirinya janda, dan penghasilannya berasal dari berjualan kecil-kecilan dengan pendapatan tidak menentu, Nur harus menahan rasa malu dan sedih ini.

STIKER WARGA MISKIN - Penerima bansos di Kepahiang, Provinsi Bengkulu yang mengundurkan diri, Senin (20/10/2025). Penerima manfaat ini mengundurkan diri saat akan ditempel stiker Keluarga Miskin di depan rumahnya.
STIKER WARGA MISKIN - Penerima bansos di Kepahiang, Provinsi Bengkulu yang mengundurkan diri, Senin (20/10/2025). Penerima manfaat ini mengundurkan diri saat akan ditempel stiker Keluarga Miskin di depan rumahnya. (TribunBengkulu.com)

Ditambah, ada anaknya yang masih sekolah, dan membutuhkan biaya besar, sehingga bansos dari pemerintah ini masih sangat dibutuhkan

"Banyak kawan-kawan yang mengejek, biarlah. Karena kita memang butuh, memang menerima," ujar Nur.

Berbeda dengan Sri dan Nur, salah satu penerima manfaat lain di Kelurahan Pensiunan ini mengaku tersinggung, dan merasa dipermalukan.

Warga penerima manfaat yang minta tidak disebutkan namanya ini mengatakan bahwa kebijakan penempelan stiker ini cukup baik, untuk menjaga bansos tepat sasaran.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved