Viral Nasional
Gaya Bicaranya Ceplas-ceplos, Purbaya Akui Atas Perintah Presiden Prabowo: Jangan Menyangka Koboi
Purbaya mengatakan gaya komunikasinya yang dinilai koboi justru mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah
TRIBUNJATIM.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewo mengatakan gaya komunikasinya yang dinilai koboi justru mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
Purbaya mengaku apa yang dilakukannya merupakan atas perintah Presiden Prabowo Subianto. Ia tidak berani bergerak sendiri.
“Itu atas perintah Bapak Presiden. Saya enggak berani gerak sendiri. Jangan menyangka saya koboi. Saya hanya perpanjangan tangan dari Bapak Presiden,” ucap Purbaya, dikutip dari kompas.tv pada Kamis (30/10/2025).
Purbaya menyampaikan hal tersebut menanggapi kritik yang disampaikan bekas Kepala Kantor Komunikasi Kantor Presiden, Hasan Nasbi.
Hasan menilai gaya komunikasi Purbaya berpotensi melemahkan kekompakan pemerintah.
Karena itu, Hasan menyarankan Purbaya agar tidak banyak menyentil pejabat lain.
“Kalau kita bicara dalam konteks pemerintah, sesama anggota kabinet, sesama pemerintah enggak bisa baku tikam terus-menerus di depan umum. Karena itu akan melemahkan pemerintah,” ujar Hasan dilansir dari YouTube pribadinya.
Ia pun mengingatkan, saling berdebat di ruang publik antarpejabat negara bisa berdampak negatif bagi citra pemerintahan.
Hasan mencontohkan salah satu gaya komunikasi Purbaya yang berdebat dengan para kepala daerah mengenai dana transfer ke daerah.
“Menteri berantem sama gubernur, mungkin hari ini kita melihatnya jadi hiburan. Tapi, lama-kelamaan orang akan melihat ini sebagai ketidaksolidan pemerintah,” kata Hasan Nasbi.
Baca juga: Belanja Tas UMKM, Istri Menkeu Purbaya Tampil Beda dari Kebanyakan Istri Pejabat
Gaya Bicara Ceplas-ceplos
Namun demikian, Purbaya mengklaim gaya koboinya dalam berbicara justru berhasil mengembalikan sentimen masyarakat terhadap pemerintah dengan hasil yang positif.
Purbaya menunjukkan grafik indeks kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah turun dalam tiga bulan terakhir sebelum dirinya menjabat Menkeu.
“Ini kemarin waktu Juli, Agustus, September turun terus ke titik terendah. Itu terjadi banyak demo,” kata Purbaya di Jakarta pada Senin (27/10/2025).
Namun, pada Oktober, Purbaya mengeklaim grafik pada indeks kepercayaan publik terhadap pemerintah kembali naik atau kembali seperti semula.
“Jadi, sudah stabil lagi. Stabilitas pemerintahan amat baik di mata masyarakat,” ujar Purbaya.
Baca juga: Purbaya Santai Utang RI Tembus Rp9.138 Triliun, Sebut Tak Usah Panik: Kenapa Anda Khawatir?
Pakai Batik Berulang
Selain gaya bicaranya yang ceplas-ceplos, salah satu hal kerap disoroti terkait Purbaya juga adalah pakaian yang dikenakan.
Menkeu Purbaya kerap mengenakan batik yang berulang hingga menjadi perbincangan dan viral di media sosial.
Seorang warganet pengguna media sosial Threads menunjukkan sejumlah potret Purbaya mengenakan kemeja batik yang sama berulang kali.
"Outfit pak Menkeu Purbaya dalam beberapa kesempatan. 1. Saat di wawancara Dahlan Iskan sekitar 10 bulan yang laku. 2. Saat presentasi di depan Pak Presiden dalam Saresehan Ekonomi 8 April 2025. 3. Beberapa hari setelah dilantik jadi menteri. Fix, ini batik favorit beliau," tulis akun @tis****ydh di media sosial Threads, Minggu (14/9/2025).
Unggahan tentang batik Menkeu Purbaya itu pun sudah ditonton sebanyak 1 juta kali sejak dibuat.
Selain ketiga momen tersebut, Purbaya juga mengenakan batik dengan motif sama saat melakukan presentasi di Great Institute.
Dengan mengenakan motif batik yang sama dalam acara publik berkali-kali, alumnus ITB tersebut menarik perhatian.
Bagi orang Indonesia, terutama suku Jawa, masih kental akan simbolisme yang ditunjukkan salah satunya melalui busana.
Lantas, apa makna motif batik yang dikenakan Purbaya dalam berbagai kesempatan tersebut?
Guru Besar Bidang Tekstil Tradisi Prodi Desain Mode Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas Maret (UNS), Prof. Dr. Sarwono, M. Sn menjelaskan batik yang dikenakan Purbaya merupakan kombinasi dari dua motif yakni Ganggong dan Teruntum.
Sarwono menjelaskan, motif Ganggong berupa bunga teratai yang dalam masyarakat Tionghoa merupakan simbol bahwa akan ada kebaikan dalam setiap keadaan pasang dan surut.
"Kalau saya melihat motif batiknya sudah modifikasi, antara motif Ganggong (tumbuhan air) biasanya berupa motif bunga teratai dalam masyarakat Tionghoa sebagai simbol bahwa masyarakat tersebut diharapkan seperti bunga teratai," terang Sarwono ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (16/9/2025).
"Yaitu baik dalam keadaan air surut maupun pasang airnya tetap di atas dan berbunga," sambungnya.
Selain motif Ganggong, Teruntum juga memiliki makna tersendiri bahwa pemakainya sudah tumaruntun atau meneruskan nilai pendahulunya secara berkesinambungan.
"Tapi dalam baju tersebut juga ada motif Teruntum artinya memiliki simbol bahwa orang yang memakai sudah tumaruntun oleh pendahulunya," papar Sarwono.
Baca juga: Oknum Pegawai Pajak Nakal Diduga Peras Pengusaha Rp300 Juta, Purbaya Tak Akan Tinggal Diam
Ada harapan di balik motif dan warna batik Purbaya
Tak hanya motif, warna batik yang dikenakan Purbaya juga memiliki makna.
"Dan juga dapat diartikan latar belakang yang hitam (gelap) memberi tanda kegelapan," ujarnya.
Meskipun batik tersebut memiliki latar belakang warna hitam, motif serupa cahaya bintang juga dapat diartikan sebagai harapan di tengah kegelapan.
"Tetapi dalam motif tersebut ada cahaya bintang sebagai sebuah harapan perekonomian akan terang dikarenakan banyak bintang," jelas Guru Besar FSRD UNS tersebut.
"Artinya banyak bantuan dari tim bapak menteri dalam menangani perekonomian dalam kegelapan tersebut," imbuhnya.
Sarwono menuturkan, batik yang dikenakan Menteri diharapkan membawa kecerahan dan semangat positif, bahkan ketika situasi sedang pasang surut.
"Demikian analisis saya berdasarkan busana yang dipakai Bapak Menteri semoga benar membawa kecerahan dan selalu berbunga baik di saat surut maupun pasang keadaannya," pungkas Sarwono.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
Menteri Keuangan
Purbaya Yudhi Sadewa
koboi
Prabowo Subianto
Hasan Hasbi
Tribun Jatim
TribunJatim.com
berita viral
| Isi Kontrak Whoosh Bisa Jadi Awal Penyelidikan, Mahfud MD Saran ke KPK Panggil 3 Menteri Era Jokowi |
|
|---|
| Purbaya Santai Utang RI Tembus Rp9.138 Triliun, Sebut Tak Usah Panik: Kenapa Anda Khawatir? |
|
|---|
| Daftar Provinsi yang Dapat Kuota Haji Terbanyak dan Tersedikit, Masa Tunggu Semua Sama 26 Tahun |
|
|---|
| Sudah Sejak Awal 2025, KPK Usut Dugaan Mark Up Biaya di Proyek Whoosh, Ungkap Alasan Tertutup |
|
|---|
| 5 Persyaratan Umrah Mandiri yang Kini Dilegalkan di Indonesia, Jemaah Berhak Dapat 2 Hal |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Menkeu-Purbaya-bongkar-praktik-jual-beli-jabatan-bikin-anggaran-bocor.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.