Berita Viral
Menkeu Purbaya Menilai Tingkahnya sudah Sesuai dengan Arahan Presiden Prabowo: Saya Versi Halus
Menurut Purbaya, langkah yang ia tempuh untuk memperbaiki ekonomi Indonesia walau keliatannya koboi. Tapi sesuai arahan Presiden Prabowo.
Purbaya menjelaskan Prabowo mengetahui ada tekanan ke pemerintahannya kala itu.
"Tapi baru aware dari mana asalnya. Yang mengganggu adalah kebijakan ekonomi yang tidak terlalu pas, belanja pemerintah yang lambat, termasuk pemerintah daerah, yang ribut-ribut kemarin. Kita lihat triwulan pertama belanja pemerintah tahun ini minus 1,37 persen, triwulan kedua minus 0,33 persen. Jadi pemerintah tidak memberi dorongan ke pertumbuhan, malah justru ngerem, jadi itu mesti dibalikin," katanya.
Hal lain yang menjadi masalah kata Purbaya karena saat itu pemerintahan yang baru diduduki oleh orang-orang baru pula.
"Justru di situ permasalahannya, pemerintah baru, orang-orangnya baru. Pasti itu normal nggak bisa eksekusi tepat waktu, tepat sasaran, karena masih menyesuaikan diri. Tapi kalau uangnya kebanyakan di bank sentral, saya selalu bilang dosanya dua. Satu, Anda nggak ngebangun, kedua sistemnya kering," kata Purbaya.
Karenanya yang ia lakukan saat menjabat Menteri Keuangan yakni mengembalikan uangnya ke sistem.
"Yang saya lakukan adalah, kalau gak bisa belanja gak apa-apa, saya balikin uangnya ke sistem Rp 200 triliun, bisa lebih, ini baru percobaan. Itu untuk memastikan bahwa walaupun kita enggak bisa belanja, tapi private sektor bisa memanfaatkan dana yang ada di sistem, perbankan yang saya tambah itu yang tadinya kering menjadi tidak kering," kata Purbaya.
Menurutnya hal itu bukan berarti Perbankan tidak punya uang.
"Bukan berarti Bank enggak punya uang. Kalau tanya Anda tanya OJK, BI, orang keuangan semua, maka mereka bilang pasti 'Perbankan ample liquidity'" kata Purbaya.
Yang artinya sektor perbankan memiliki likuiditas yang sangat cukup, yaitu memiliki kas dan aset mudah dicairkan dalam jumlah memadai untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek, seperti pembayaran nasabah dan penyaluran kredit.
Menurut Purbaya dengan memasukkan uang ke sistem, sudah cukup memberikan sentimen positif ke ekonomi dengan menggerakkan ekonomi.
Purbaya menjelaskan sebelum dirinya menjabat Menteri Keuangan, ada demo besar-besaran di Indonesia.
"Itu orang menariknya selalu ke politik, karena politiknya kacau dan lain-lain. Tapi kalau sebagai ekonom saya lihat itu semua triggernya dari kondisi ekonomi yang buruk terus-menerus. Sebetulnya awal tahun sampai April ada harapan, karena ya ada injeksi uang ke sistem," kata Purbaya.
Tapi, menurut Purbaya pada Mei, Juni, Juli dan Agustus pertumbuhan hampir 0 persen.
"Artinya ekonominya dicekik, dan tahun lalu tahun 2024 juga sama, hampir sama rendah sekali, jadi ekonominya melambat secara signifikan. Dan pada suatu titik, ketika ekonomi susah terus, ya kan masyarakat ngerasa. Perutnya susah, cari makan susah, perutnya lapar, ya turunlah ke jalan," katanya.
Jadi, menurut Purbaya, ekonomi pada waktu itu sedang menuju kelambatan yang sangat signifikan.
"Kalau kebijakannya enggak dirubah, yang pasti jatuhnya ekonomi. Kenapa? karena fiskal dan moneter dua-duanya membunuh perekonomian," ungkapnya.
Sehingga kata dia jika tidak dibalik, menurut Purbaya, maka sampai sekarang ekonomi akan susah.
"Jadi enggak tahu saya, sadar apa enggak sadar ya. Tapi kalau enggak di balik, kita sekarang susah. Mungkin kita bicaranya sekarang bukan dalam keadaan yang ketawa-ketawa seperti ini. Tapi akan dalam keadaan sulit, semuanya mukanya tegang, ke depan Indonesia bisa utuh apa enggak?" ujar Purbaya.
"Perlu diketahui juga, kalau ekonomi yang morat-marit, keutuhan NKRI juga terancam biasanya. Jadi ekonomi adalah kunci. Sekarang saya sudah jalankan beberapa kebijakan yang dulu anda gak percaya kan, ternyata kita bisa mengembalikan optimisme di kalangan masyarakat dan pelaku bisnis. Dan dalam keadaan riilnya juga, ekonominya mulai bergeliat naik ke atas," papar Purbaya.
Menurut Purbaya, hal ini bukan gaya baru.
"Ekonomi emang harus seperti itu," katanya.
Desy Anwar lalu mempertanyakan apakah kebijakan ekonomi selama 10 tahun ini salah.
"Jadi selama ini, 10 tahun terakhir ini, memang salah ya pak?" tanya Desy.
Purbaya lalu memberi jawaban yang agak menohok Desy, namun dengan agak bercanda.
"Anda sebagai wartawan ekonomi, salah mengejar pertanyaan ekonominya. Sehingga enggak keluar ilmu ekonomi para pengurus ekonomi pada waktu itu," kata Purbaya.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com
Menkeu Purbaya
Purbaya
Presiden Prabowo
Prabowo Subianto
Menteri Keuangan
meaningful
Tribun Jatim
TribunJatim.com
berita viral
| Sosok Jenal Mutaqin, Wakil Wali Kota Bogor Doakan Orang Pipis Sembarangan di Alun-alun Masuk Neraka |
|
|---|
| Istri Selingkuh dengan Teman Sendiri, Warseno Robohkan Rumah Rp170 Juta, 18 Tahun Tinggal Kenangan |
|
|---|
| Aziza Siswa SD Selalu Bungkus MBG untuk Dimakan Bareng Ibu dan Adik, Tak Punya Beras di Rumah |
|
|---|
| Curhatan Sri Diejek usai Rumahnya Ditempeli Stiker Keluarga Miskin Demi Terima Bansos: Memang Butuh |
|
|---|
| Sosok Zubaedah Bisa Bangun Sekolah Gratis Meski Tak Lulus SD, Aset dari Bisnis UMKM Miliaran Rupiah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/baju-batik-Menkeu-Purbaya-yang-kerap-dipakai.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.