Penghasilan Melda Safitri Pasca Dicerai Suami PPPK Tembus Rp233 Juta, Live Jual Baju Dapat Rp93 Juta

​Shella Saukia menegaskan penghasilan tersebut adalah hasil kerja profesional Melda dan timnya.

Dalam unggahannya, Shella menyatakan tanggung jawabnya membantu mengangkat derajat Melda Safitri sampai ia kembali ke Aceh.

​“Bertambah Terus  ini di luar endorse nya... dan insyaAllah SS masih akan Live Trus sama Melda.. sampe dia pulang ke aceh.. dan pulang ke aceh insyaAllah aku antar juga.. tapi Team SS juga tetep yang professional membayar sesuai Rate nya.. Semua dapat Berkah nya... SS dapat, melda dapat, karyawan dapat, pembeli juga Dapat Barang yg mereka mau, semua Happy. 

​Dukungan ini diberikan Shella Saukia tidak hanya dalam bentuk materi, tetapi juga memberdayakan Melda Safitri dengan memberikan pekerjaan profesional.

Baca juga: Bupati Tidak Pecat JS PPPK yang Ceraikan Melda Safitri Meski Didesak, Status Pernikahan Dibahas

Dapat Modal Usaha

Sebelumnya, Melda juga telah mendapatkan bantuan modal usaha serta make-over dari Shella Saukia setelah kisahnya menjadi viral.

​Kebangkitan Melda Safitri ini menjadi sorotan, menunjukkan kesulitan hidup dapat diubah menjadi peluang besar berkat keteguhan dan dukungan dari orang-orang yang tepat.

Melda, yang sebelumnya dikenal sebagai pedagang kecil yang diceraikan suaminya, kini menjadi model dan bintang live shopping dengan penghasilan yang melimpah.

Diketahui suami Melda berinisial JS, seorang anggota Satpol PP Aceh Singkil, dilaporkan menjatuhkan talak kepada Melda pada 15 Agustus 2025, hanya dua hari sebelum dirinya menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan sebagai PPPK.

Padahal Safitri rela membelikan atribut korpri sang suami jelang pelantikan dari hasil jualannya, namun tak disangka ia justru diceraikan suami.

Awal Mula Kisah Safitri

Sebelumnya, diceritakan Safitri awal mula rumah tangganya retak hingga diceraikan suami.

Ia mengungkapkan penyebab perceraian bermula dari pertengkaran kecil di rumah, ketika suaminya pulang dan tidak menemukan lauk di meja makan.

Pertengkaran ini terjadi tepat tiga hari sebelum sang suami menerima SK PPPK.

"Hari itu tanggal 14 Agustus, dia pulang kerja, sudah sore, terus dia marah-marah gitu, tidak ada kawan nasi (lauk) di rumah. Karena bagaimana saya harus masak nasi atau kawan nasi sedangkan apa pun tidak ada di rumah," ujar Fitri dengan suara bergetar, dikutip Serambinnews.com.

Suami Fitri terus berlanjut marah dan mengeluarkan kata-kata kasar hingga dinilai melukai harga dirinya. Malam itu juga, suami Fitri pergi bersama rekannya hingga pulang larut malam.

Amarah suami Fitri terus berlanjut hingga keesokan harinya.