Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pantas Pedagang Seafood Beri Nota Tulisan Tangan ke Pengunjung yang Habis Rp 16 Juta: Seolah Bohong

Nota tulisan tangan yang diberikan pedagang seafood di Labuan Bajo kepada pengunjung yang protes harus bayar Rp 16 juta, menjadi masalah.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Ani Susanti
ISTIMEWA via TribunJateng
KULINER LABUAN BAJO - Penampakan nota yang diterima rombongan agen travel saat bersantap di kawasan Kuliner Kampung Ujung, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Mereka menilai harga Rp 16 juta yang dipatok terlalu tinggi. 

Beberapa orang mengancam akan membuat viralkan kejadian itu. "Tapi saya bilang silahkan, karena saya punya bukti semuanya, ada CCTV saat pesan ikan, kami ambil ikan di mana."

"Rincian notanya juga masih ada. Saat rombongan itu komplain, orang yang pesan pertama itu ada di situ, tetapi dia hanya diam," ujar Y.

Y mengungkap total pesanan Rp15,8 juta termasuk PPN 10 persen, tapi mereka minta diskon sehingga bayar Rp14,3 juta.

"Tidak benar kalau mereka hanya bayar Rp 11 juta, dan itu katanya setelah mereka protes dan hitung ulang. Seolah-olah saya berbohong."

"Bayar kurang dari Rp 15,8 juta itu karena mereka minta diskon, bukan karena salah hitung," kata dia sambil menunjukkan bukti transfer dua kali.

Baca juga: Rombongan Travel Syok Makan Seafood Digetok Rp16 Juta, Penjual Ngotot Tak Salah Hitung: Harga Ekspor

Terkait nota manual, Y menjelaskan semua pedagang di Kampung Ujung wajib bayar pajak. "Mereka pertanyakan kenapa tidak pakai mesin, hanya manual. Kami pun pernah mempertanyakan itu kepada Dispenda saat melakukan pertemuan."

"Dinas terkait mengatakan, mereka sementara berusaha untuk pengadaan mesin. Bukan kami yang tidak mau."

"Kami tidak mengada-ada, silahkan cek sendiri di Dispenda apakah kami bayar pajak atau tidak," ungkap dia.

Soal keterlambatan pelayanan, Y menekankan bahwa makanan bukan siap saji. "Apalagi yang datang 26 orang dan berapa kali pesan tambahan," imbuh dia. 

Tips Agar Tak Kena Getok Harga

Rasyid Ridho, jurnalis Kompas.com membagikan sejumlah tips penting yang bisa dilakukan agar tidak kena getok harga makanan yang mahal:

1. Cari rumah makan yang tampak ramai dikunjungi

Tips pertama sebagai skrining adalah, kamu bisa dilakukan dengan memperhatikan keadaan rumah makan sekitar, apakah ramai dikunjungi wisatawan atau tidak.

Bila sudah menemukan tempat yang sesuai, sebelum memesan makanan kamu bisa menanyakan daftar harga kepada penjual.

"Sebelum membeli atau memesan makanan di rumah makan, tanyakan dulu kepada pegadang agar tidak ditipu atau digetok harganya," kata Ridho, Selasa (3/5/2022).

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved