Tiap Hari Warga Pinggiran Harus Lewati Tangga Curam yang Nyaris Ambruk, Ibu Gendong Anak Tetap Nekat
Para warga di tempat ini masih harus lewati tangga curam setiap hari, yang berada di kawasan pinggir jembatan MA Salmun, Kota Bogor.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Ani Susanti
Ringkasan Berita:
- Penampakan tangga nyaris ambruk di kawasan pinggir jembatan MA Salmun, Kota Bogor yang masih dilewati warga
- Warga ungkap alasan lewati tangga tersebut
- Wali Kota Bogor sempat ingatkan soal longsor
TRIBUNJATIM.COM - Para warga di tempat ini masih harus lewati tangga curam setiap hari.
Tangga curam yang nyaris ambruk itu berada di kawasan pinggir jembatan MA Salmun, Kota Bogor.
Tangga beton ini bisa saja longsor sewaktu-waktu, padahal masih aktif digunakan oleh warga untuk melintas.
Tampak bentuk tangga ini terpantau sudah tidak beraturan.
Ada anak tangganya yang miring ke samping, yang retak jadi dua, hingga ada anak tangga yang seperti sudah mau jatuh.
Baca juga: Darurat Longsor dan Banjir, Belasan Titik Bencana di Kota Batu, Akses Coban Talun Ditutup Sementara
Beberapa bagian beton di samping tangga juga sudah seperti tergantung terlepas dan bisa jatuh atau ambrol sewaktu-waktu.
Siapapun yang pertama kali melihat tangga ini, pasti merasa ngeri dan ragu jika harus melintasinya.
Menurut warga sekitar, tidak semua warga sekitar juga mau melintasi tangga tersebut karena terasa berbahaya.
Namun tetap ada beberapa orang warga yang masih menggunakannya, bahkan terpantau ada ada anak kecil hingga ibu-ibu yang menggendong bayi melintasi tangga ini.
Ketika melintas, warga sambil berpegangan seperti setengah merayap di tangga itu karena curam.
Tangga itu rupanya sempat ditutup agar tak digunakan lagi, namun malah kembali dibuka.
"Tadinya ditutup ini, karena warga kesono jauh muternya, akhirnya kepaksa," kata Marwan, salah satu warga sekitar, Rabu (5/11/2025), melansir dari TribunBogor.
Dia mengatakan bahwa penutupan akses itu hanya berjalan sekitar beberapa bulan.
Kemudian sudah sekitar setengah tahun terakhir, tangga itu digunakan lagi.
"Kemarin-kemarin warga juga ikut nutup, tapi cuma sebulan dua bulan penutupannya," katanya.
Dia menduga bahwa jembatan itu rusak dan nyaris ambrol karena masalah saluran air.
"Ada yang bocor di atas, saluran air, jadi ngalir ke bawah, kegerus," ungkapnya.
Meski tangga itu terlihat nyaris longsor, warga yang terpaksa lewat sana sudah terbiasa.
Bahkan kata dia, ada pula warga setiap hari bawa belanjaan banyak melintasi tangga curam yang hampir ambrol tersebut.
"Biasa ini udah biasa, kepaksa soalnya jauh muternya. Apalagi yang bawa belanjaan dari pasar, dia bawa barang, di lewat sini karena lewat sana kejauhan," ungkapnya.
Baca juga: Akses Jalan Antar Desa di Tulungagung Putus Total Akibat Longsor, Perbaikan Diperkirakan Tahun Depan
Sebelumnya, Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengatakan wilayah Kecamatan Bogor Barat dan Bogor Selatan rawan bencana.
Ia mengingatkan warga yang tinggal di dua kecamatan tersebut untuk waspada saat musim hujan tiba.
“Kami sudah melakukan pemetaan titik rawan. Ada dua kecamatan yang relatif dianggap rawan bencana, yaitu Bogor Selatan dan Bogor Barat,” kata Dedie Rachim, Rabu (5/11/2025).
Bencana yang perlu diwaspadai di Selatan dan Barat yakni pohon tumbang dan tanah longsor.
Menurut Dedie dua kecamatan tersebut harus bisa melakukan mitigasi, pemetaan, dan memberikan informasi yang cukup kepada masyarakat.
“Sekokoh-kokohnya pohon, jika hujannya sudah ekstrem, tentu akan ada dampaknya, yang telah mengakibatkan beberapa pohon di Kota Bogor tumbang,” ujarnya.
Untuk banjir lintasan, kebanyakan disebabkan oleh sampah.
Sampah masuk ke saluran air, mengakibatkan sumbatan, dan akhirnya dampaknya kembali ke masyarakat.
“Sebagian besar (banjir) ini karena sumbatan, dan sumbatan itu sudah terkonfirmasi berasal dari sampah. Saya imbau masyarakat untuk lebih peka, cinta lingkungan, dan tidak mengotori,” ujarnya.
Baca juga: Tanah Longsor di Trenggalek Terjang Rumah Warga, Satu Korban Selamat Teriak Minta Tolong
Sementara itu, sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mencatat ada 80 kejadian bencana alam yang terjadi di Kota Bogor.
Kepala Pelaksana BPBD, Dimas Tiko mengatakan, bencana itu terjadi sepanjang bulan Oktober 2025.
“Untuk totalnya 80 bencana. Itu tercatat terjadi sepanjang bulan ini,” kata Dimas Tiko saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Kamis (30/10/2025).
Bencana alam ini terjadi di seluruh wilayah kecamatan Kota Bogor.
Untuk rinciannya sendiri mulai dari angin kencang, banjir, kekeringan, operasi SAR, bangunan roboh, gempa bumi, tanah longsor, kebakaran, serta pohon tumbang.
“Paling banyak itu bangunan roboh sebanyak 25 kejadian, tanah longsor 22 kejadian, dan pohon tumbang sebanyak 17 kejadian,” ujarnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
lewati tangga curam setiap hari
kawasan pinggir jembatan MA Salmun
Kota Bogor
Wali Kota Bogor
Dedie Rachim
longsor
TribunJatim.com
Tribun Jatim
| Iwan Resah 1 Bulan Ibunya Tak Kunjung Pulang, Tergiur Rayuan Bisnis Mbah Tarman Kenal Bos Djarum |
|
|---|
| Motif Ibu di Banyuwangi Tega Kubur Bayinya Sendiri, Malu Sudah Punya Anak Banyak dari 3 Pernikahan |
|
|---|
| Job Fair Ponorogo Diserbu Ribuan Pencari Kerja, 5.619 Lowongan Tersedia, Ada yang Langsung Interview |
|
|---|
| Siswa SLB di Malang Berlari Kegirangan Menyapa dan Berfoto Bersama Pemain Arema FC |
|
|---|
| Lirik Lagu Judika - Putus Atau Terus, Diciptakan Anji yang Terinspirasi Lagu Aku yang Tersakiti |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Tiap-Hari-Warga-Pinggiran-Harus-Lewati-Tangga-Curam-yang-Nyaris-Ambruk-Ibu-Gendong-Anak-Tetap-Nekat.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.