Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

5 Tahun Merantau Jadi Pedagang Asongan, Zul Bangga Anak Dapat Beasiswa Kuliah: Biar Gak Kayak Saya

Kisah Zul, pedagang asongan yang merantau di Jakarta Barat selama lima tahun tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya.

TRIBUN JAKARTA/ELGA PUTRA
PEDAGANG ASONGAN - Zul, pedagang asongan di kawasan Grogol, Jakarta Barat. Ia bangga karena anaknya mendapat beasiswa untuk kuliah. 
Ringkasan Berita:
  • Lima tahun merantau di Jakarta, Zul mencari pundi-pundi uang dengan menjadi pedagang asongan
  • Zul bangga anaknya kuliah mendapat beasiswa dari pemerintah.
  • Zul berharap sang anak bisa sukses dan menjadi harapan keluarga.

 

TRIBUNJATIM.COM - Kisah Zul, pedagang asongan yang merantau di Jakarta Barat selama lima tahun tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya.

Sebab, sang anak mendapat beasiswa kuliah dari pemerintah.

Zul yang berusia 60 tahun ini harus panas-panasan di jalanan untuk mendapatkan pundi-pundi uang di Jalan Latumenten, Jakarta Barat.

Tiap hari, Zul berjalan kaki sambil menenteng tas berisi berbagai barang dagangan. 

Ada jepitan, gunting kuku, lem korea, gantungan kunci, hingga kanebo, semua tertata rapi di atas bambu yang dipanggulnya dalam mencari rezeki.

Harga aneka barang dijual yakni Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu.

Semua barang itu dibelinya di Pasar Pagi Tambora.

Zul sudah lima tahun terakhir berdagang asongan di kawasan itu.

"Sebelumnya udah dagang macem-macem puluhan tahun. Sekarang dagang inian aja," kata Zul sembari beristirahat di dekat perlintasan rel kereta Grogol, Selasa (4/11/2025), dikutip dari Tribun Jakarta.

Baca juga: Kisah Sukses Triani, Lulusan ITB yang Jualan Tas hingga Tembus Pasar Meksiko, 6 Kali Gagal Berbisnis

Untung Rp75 Ribu Dalam Sehari

Berjualan asongan semacam ini, Zul mengakui untungnya memang tidak besar.

“Rata-rata paling Rp75 ribu sehari,” ujarnya sambil tersenyum. 

“Namanya dagang, kadang ramai, kadang sepi. Kalau sepi ya enggak ada yang beli, kadang sampai malam juga enggak laku," ujarnya.

Namun, untungnya dagangannya ini tak basi. Jadi tak berisiko sekalipun tak laku di hari itu.

“Untungnya dagangan saya enggak basi, yang penting jangan rusak. Alhamdulillah paling lama beberapa bulan juga laku,” tuturnya.

Baca juga: Tangis Fauzi Bangun Rumah, Bukannya Sukses Uang Rp 56 Juta Malah Lenyap Sejak Temui Tukang dari FB

PEDAGANG ASONGAN - Pak Zul, pedagang asongan di kawasan Grogol, Jakarta Barat yang bangga karena anaknya mendapat beasiswa untuk kuliah.
PEDAGANG ASONGAN - Pak Zul, pedagang asongan di kawasan Grogol, Jakarta Barat yang bangga karena anaknya mendapat beasiswa untuk kuliah. (TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA PUTRA )

Bersyukur Sehat

Meski hidupnya sederhana, semangat Zul tak pernah padam. 

Ia bersyukur karena masih diberi kesehatan dan rezeki yang cukup untuk bertahan di ibu kota. 

“Alhamdulillah belum pernah diangkut Satpol PP, paling ditegur aja. Saya juga bersyukur aja, yang penting sehat dan enggak minta-minta,” katanya.

Di Jakarta, ia ngontrak petakan seharga Rp 400 ribu perbulan di kawasan Grogol.

Sedangkan keluarganya berada di Padang, Sumatera Barat.

Baca juga: Dulu Jadi Bos Bank BUMN, Rusman Kini Sukses Jualan Baju hingga Dapat Hadiah Rp 1 Miliar

Anak Dapat Beasiswa

Namun, di balik wajahnya yang legam karena terik matahari, ada kebanggaan besar yang tak bisa disembunyikan yakni saat menceritakan salah satu anaknya.

Zul bercerita tentang anak perempuannya yang kini sedang menempuh pendidikan jurusan Teknik Kimia di salah satu universitas negeri di Lampung.

“Alhamdulillah dia dapat beasiswa dari pemerintah. Kalau enggak, mana sanggup saya biayain,” ucapnya.

Bagi Zul, anaknya adalah simbol harapan.

Dari hasil berjualan barang-barang kecil di pinggir jalan, ia bisa membantu sedikit demi sedikit kebutuhan anaknya. 

Namun sebagian besar biaya ditanggung beasiswa yang diperoleh sang anak karena prestasi akademiknya.

“Dia rajin belajar dari dulu. Saya cuma bisa bantu doa dan semangat. Sekarang mau wisuda, saya senang sekali,” ujarnya.

Kini, di usia senjanya, Zul berharap sang anak bisa sukses dan mengangkat derajat keluarganya.

“Saya cuma ingin anak saya sukses. Biar dia enggak usah kayak saya, panas-panasan di jalan,” katanya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved