Pengantin Pria Malu Lihat Kelakuan Istri dan Ibu Mertuanya di Pesta Nikah, Pernikahan Langsung Batal

Ringkasan Berita:

• Pengantin pria pilih batalkan nikah karena malu lihat kelakuan calon istri dan calon ibu mertua
• Pencarian pasangan hidup yang baik memang tidak mudah
• Calon istri menggoda tamu laki-laki dan ibunya kepergok merokok

TRIBUNJATIM.COM - Pernikahan batal karena hal yang sepele ternyata cukup menyakitkan juga.

Seperti yang dialami dalam sebuah pesta baru-baru ini.

Pengantin pria batalkan pernikahan nya setelah mempelai wanita kepergok menggoda para tamu laki-laki yang hadir.

Tak hanya itu saja, pengantin pria juga melihat calon ibu mertua nya merokok dan menghembuskan asapnya ke wajah para tamu.

Sikap keduanya membuat pengantin pria merasa malu dan marah.

Kronologi

Dilansir dari India Today via Tribun-Medan.com, Kamis (6/11/2025) kejadian ini diketahui terjadi di Sambhal, Uttar Pradesh, India.

Awalnya pengantin pria dan keluarganya bersemangat menyambut upacara pernikahan tersebut.

Pengantin pria dan iring-iringannya tiba di lokasi upacara pernikahan dengan nyanyian dan tarian.

Kedua belah pihak mempelai tampak menari dan bersukacita menyambut upacara pernikahan yang akan digelar.

Namun tak lama kemudian, ibu mempelai wanita terlihat menari dengan heboh dan tanpa arah.

 Banyak yang menduga bahwa ibu mempelai wanita dalam keadaan mabuk.

Baca juga: Tubuh Siswa SD Melepuh Diduga Dibully Dsiram Air Panas Bekas Masak Mie, Ortu Tak Terima Respons Guru

Lalu mereka melihat ibu pengantin wanita memeluk erat beberapa tamu dan kerabat yang hadir.

Beberapa orang yang menyaksikannya ada yang tertawa, dan ada juga yang menjadi khawatir.

Lalu tiba-tiba ibu mempelai wanita mengambil rokok dan menyalakan api.

Ia pun meniupkan asap rokok miliknya ke wajah para tamu.

Tindakannya tersebut membuat semua orang kaget dan panik.

Baca juga: Pernikahan Batal Gegara Uang di ATM Kosong, Calon Pengantin Pria & Wanita Kini Saling Lapor Polisi

Tetapi pengantin wanita tampak tenang, bahkan ia mulai menari-nari dengan heboh.

Tak lama kemudian, pengantin wanita meniupkan ciuman kepada para tamu pria yang hadir.

Pengantin pria syok saat melihat pemandangan tersebut, ia merasa tidak nyaman dengan hal ini.

Ia segera menghampiri calon istrinya dan menegurnya.

Keduanya terlibat perdebatan yang cukup panas, namun pengantin wanita menolak untuk berhenti.

Hingga akhirnya pengantin pria menyadari bahwa calon istrinya dalam kondisi mabuk.

Pernikahan batal

Pria itu menjadi marah dan mengancam akan membatalkan pernikahan.

Pengantin wanita dan ibunya tidak peduli, bahkan tertawa saat melihat mempelai pria yang marah.

Pengantin pria yang dalam kondisi marah dan malu segera mengajak seluruh keluarganya untuk pulang ke rumah.

Keluarga mempelai pria menyetujuinya, mereka segera bersiap-siap meninggalkan pengantin wanita.

"Alasan di balik penolakan anak saya untuk menikah adalah perilaku kotor yang ditunjukkan oleh pengantin perempuan dan ibunya," kata ayah mempelai pria.

"Saya juga merasa malu saat menyaksikan perilaku kotor mereka."

"Mereka benar-benar tidak tahu malu, sangat berani mabuk di hari pernikahan," lanjutnya.

"Mereka tidak menghargai kami."

Keluarga mempelai wanita sempat menolak pembatalan pernikahan tersebut.

Mereka mengancam akan melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Selain itu, mereka juga mengatakan keluarga mempelai pria harus mengembalikan seluruh mahar pernikahan dan ganti rugi biaya makanan dan gedung pernikahan.

Keluarga pengantin pria segera menyanggupi permintaan mereka, dengan syarat pernikahan tetap dibatalkan.

"Kami akan mengembalikan seluruh mahar pernikahan dan ganti rugi uang gedung serta makanannya," ujar ayah mempelai pria.

"Kami masih menyimpan mahar pernikahan tersebut. Untuk biaya ganti rugi, kami akan mengganti seluruhnya dan mungkin membawa kasus ini ke pihak kepolisian."

Cara mengetahui sifat orang

Mengetahui sifat buruk seseorang sejak awal berkenalan memang tidak mudah, karena pada fase awal hubungan, kebanyakan orang cenderung menampilkan sisi terbaiknya.

Namun, cara paling efektif adalah dengan memperhatikan konsistensi antara ucapan dan tindakannya.

Orang yang memiliki sifat buruk biasanya sulit mempertahankan kepura-puraan dalam waktu lama, misalnya sering berbohong kecil, mudah marah terhadap hal sepele, atau memperlakukan orang lain (seperti pelayan, teman, atau keluarga) dengan tidak hormat.

Selain itu, amati juga bagaimana ia menyikapi perbedaan pendapat dan masalah, karena sikap seseorang dalam menghadapi konflik sering mencerminkan karakter aslinya.

Dalam memilih pasangan hidup yang baik untuk dinikahi, penting untuk tidak hanya melihat dari segi fisik atau materi, tetapi juga dari kepribadian, tanggung jawab, dan nilai-nilai hidup yang sejalan.

Pilihlah seseorang yang memiliki komunikasi terbuka, mampu menghargai, dan bersedia tumbuh bersama dalam keadaan susah maupun senang.

Lihat juga bagaimana hubungan orang itu dengan keluarganya, karena cara ia memperlakukan keluarganya sering mencerminkan bagaimana ia akan memperlakukan pasangannya kelak.

Selain itu, mintalah pendapat dari orang-orang terdekat yang objektif, karena mereka bisa melihat hal-hal yang kadang luput dari penglihatan kita saat sedang jatuh cinta.

Pada akhirnya, memilih pasangan hidup bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang kesiapan untuk berkomitmen dan bekerja sama membangun masa depan yang harmonis.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com