Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Arti Kata 'Agartha' dan '14 Words', Tulisan di Senjata Insiden Ledakan SMAN 72 Jakarta

Foto senjata diduga milik pelaku ledakan SMAN 72 Kelapa Gading tersebar luas. Terdapat sejumlah tulisan, apa itu?

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
LEDAKAN - Suasana tempat kejadian perkara (TKP) ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Jumat (7/11/2025). Ledakan yang berasal dari sekitar Masjid SMA Negeri 72 Jakarta tersebut menyebabkan korban luka mencapai 54 orang dan Tim gabungan dari TNI, Polri dan Gegana masih melakukan penyelidikan dan penyisiran di area tersebut. 
Ringkasan Berita:
  • Tulisan “For Agartha” dan “14 Words” sarat dengan simbol dan teori konspirasi.
  • Terduga pelaku peledakan di SMAN 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara diketahui masih berusia 17 tahun.
  • Pelaku sering menerima perundungan (bully) dari kawan-kawan sekelasnya.

 

TRIBUNJATIM.COM - Media sosial diramaikan dengan gambar senjata diduga milik terduga pelaku ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang terjadi pada Jumat (7/11/2025) siang.

Dalam foto yang beredar, tampak tulisan “14 Words, For Agartha” dan “Brenton Tarrant. Welcome to Hell” di badan senjata itu.

Senjata tersebut diketahui bukan senjata sungguhan.

Lantas, apa arti tulisan-tulisan tersebut?

Baca juga: Kapolri Ungkap Sosok Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta, Teman Beber Kepribadian: Suka Video Gore

Arti Kata Agartha dan 14 Words

Dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (8/11/2025), tulisan “For Agartha” dan “14 Words” sarat dengan simbol dan teori konspirasi.

Istilah “14 Words” dikenal sebagai slogan ideologi supremasi kulit putih dan kerap dikaitkan dengan gerakan terorisme.

Kalimat lengkapnya berbunyi "We must secure the existence of our people and a future for white children” (Kita harus menjamin keberadaan bangsa kita dan masa depan bagi anak-anak kulit putih).

Slogan ini dibuat oleh David Lane, anggota kelompok ekstrem kanan Amerika bernama The Order pada 1980-an.

Angka 14 merujuk pada jumlah kata dalam kalimat tersebut, dikutip dari The Guardian (28/10/2008).

Maknanya digunakan sebagai kode atau simbol di kalangan kelompok rasis, neo-Nazi, dan ekstremis sayap kanan.

Sementara itu, Agartha adalah nama kota mitologis yang diyakini berada di bawah permukaan Bumi.

Dikutip dari Kompas.id, sineas Joko Anwar sempat mengangkat kisah tentang kota ini dalam serialnya Nightmares and Daydreams.

Kisah tentang Agartha juga muncul dalam buku Les fils de Dieu karya penulis Perancis Louis Jacolliot pada 1873.

Ia menyebut Agartha sebagai peradaban yang hampir sepuluh abad lebih tua dari Mohenjo Daro.

Padahal, bukti arkeologi menunjukkan  Mohenjo Daro dibangun sekitar tahun 2.500 sebelum Masehi dan menjadi salah satu peradaban tertua di dunia.

Hingga kini, tidak ada bukti arkeologis yang mendukung keberadaan Agartha.

Baca juga: 3 Nama dan Angka Tertulis di Senjata Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Dicek Mainan

Sosok Terduga Pelaku

Terduga pelaku peledakan di SMAN 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara diketahui masih berusia 17 tahun.

Sosok terduga pelaku dibocorkan oleh Kapolri Listyo Sigit baru-baru ini.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, terduga pelaku merupakan siswa dari SMAN 72 Jakarta.

Kompas.com mengonfirmasi kejadian ledakan kepada tiga orang siswa SMAN 72 yang datang ke Rumah Sakit (RS) Islam Cempaka Putih pada Jumat malam, dikutip Tribunjatim.com, Sabtu (8/11/2025).

Ketiganya yakni K (17), R (16) dan M (17) yang sedang menjenguk teman-teman mereka yang menjadi korban ledakan di sekolah.

TERDUGA PELAKU - Gambaran sorotan pada SMAN 72 yang Masih Disterilkan, Beberapa Siswa Masih di Dalam. Kapolri ungkap siapa sosok terduga pelaku ledakan SMAN tersebut
TERDUGA PELAKU - Gambaran sorotan pada SMAN 72 yang Masih Disterilkan, Beberapa Siswa Masih di Dalam. Kapolri ungkap siapa sosok terduga pelaku ledakan SMAN tersebut (KOMPAS.com/Omarali Dharmakrisna Soedirman)

K mengatakan, ia dan rekan-rekannya menduga pelaku adalah siswa yang fotonya tersebar sedang berada di dekat senjata usai peristiwa ledakan terjadi.

Dugaan itu karena siswa tersebut satu-satunya yang berada di dekat senjata.

Namun, ketiga siswa enggan mengungkap nama siswa yang dimaksud.

K hanya mengatakan, terduga pelaku merupakan siswa kelas XII IPS.

"Kenalnya dari TK. Dia lebih tua satu tahun di atas saya," ujar K.

Saat masih kecil siswa itu cukup ceria dan mereka sering bermain bersama. Namun, ketika sudah dewasa siswa tersebut dikenal pendiam.

Meski begitu, K masih sering bertegur sapa dengan siswa tersebut.

K mengungkapkan, kakak kelasnya itu sempat bertanya kepadanya soal kapan puncak peringatan Bulan Bahasa kepadanya.

Kebetulan K memang bertugas sebagai pembawa acara tersebut pada 10 November 2025.

"Dia nanya dua kali soal puncak bulan bahasa itu kapan kepada saya. Saat ditanya saya pun tak berpikir apa-apa. Cuma memberitahu kapan tanggalnya," kata dia.

K mengaku tidak tahu-menahu soal kabar siswa terduga pelaku peledakan itu kerap menjadi sasaran perundungan. Sebab, K tidak banyak kenal dekat dengan siswa kelas XII.

Baca juga: Mencekam, Guru dan Murid Berhamburan usai Dengar Ledakan saat Salat Jumat, 54 Orang Jadi Korban

Korban Bully dan Suka Video Gore

Sementara itu menurut siswa lain, R (16), mengaku sempat beberapa kali mendengar kabar bahwa terduga pelaku sering menerima perundungan (bully) dari kawan-kawan sekelasnya.

"Selama ini dengar kalau dia pernah di-bully. Dia juga terkenal pendiam. Dia sering di kelas aja," kata Raka.

"Tapi akhir-akhir ini kita tidak tahu apakah dia kena bully lagi atau tidak," lanjut dia.

Berdasarkan kabar yang didengar R dari sejumlah kawan sekelas terduga pelaku, yang bersangkutan memiliki kebiasaan menonton video gore.

Video gore merupakan genre video yang menampilkan kekerasan fisik.

"Dia suka nonton video gore kalau kata temen-temennya," ungkap R.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved