Bolehkah Istri Menceraikan Suami karena Judi Online? ini Penjelasan Hukumnya dalam Islam

Gugatan ini diajukan dengan memberikan kompensasi tertentu kepada pihak suami. Berikut penjelasannya:

أَنَّ الْمَرْأَةَ إذَا كَرِهَتْ زَوْجَهَا، لِخَلْقِهِ، أَوْ خُلُقِهِ، أَوْ دِينِهِ، أَوْ كِبَرِهِ، أَوْ ضَعْفِهِ، أَوْ نَحْوِ ذَلِكَ، وَخَشِيَتْ أَنْ لَا تُؤَدِّيَ حَقَّ اللَّهَ تَعَالَى فِي طَاعَتِهِ، جَازَ لَهَا أَنْ تُخَالِعَهُ بِعِوَضٍ تَفْتَدِي بِهِ نَفْسَهَا مِنْهُ

Artinya:

“Jika istri tidak menyukai suaminya karena fisiknya, akhlaknya, agamanya, umurnya, kelemahannya, dan sejenisnya, dan istri khawatir tidak dapat menunaikan hak Allah Ta'ala dalam menaati suaminya, maka diperbolehkan baginya untuk meminta khulu’ dengan memberikan kompensasi untuk membebaskan diri dari suaminya”. (Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni).

Baca juga: Menyemir Rambut Warna Hitam dalam Islam, Bolehkah? ini Hukumnya Menurut Fatwa MUI

Kecanduan Judol Jadi Alasan Perceraian

Dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) di Indonesia yang disusun Kemenag, kecanduan judi juga menjadi salah satu alasan yang dapat dijadikan alasan perceraian.

“Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk, pemadat, penjudi dan lain sebagainya yang sukar disembuhkan," demikian kutipan Pasal 116 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia.

Demikian, istri diperbolehkan menggugat cerai suaminya yang kecanduan judi online.

Terlebih lagi jika sang suami tidak kunjung berubah dan semakin parah karena judi.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com