Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Yana Kurir COD Kehilangan Rp 10,5 Juta setelah Diikuti 2 Orang Naik Motor Bebek Trondol

Yana Herdiana, seorang kurir paket apes kehilangan uang COD Rp 10 juta lebih setelah jadi korban begal.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Ani Susanti
ISTIMEWA via Kompas.com
KURIR KORBAN BEGAL - Kurir paket yang mengaku mengalami pembegalan di Kabupaten Lampung Utara, Sabtu (8/11/2025). Uang COD Rp 10,5 juta yang ia bawa pun raib. 
Ringkasan Berita:
  • Kasus kurir paket COD jadi korban begal viral di media sosial
  • Kurir menceritakan kronologi kejadian
  • Peristiwa terbaru yang serupa

TRIBUNJATIM.COM - Yana Herdiana, seorang kurir paket apes kehilangan uang COD Rp 10 juta lebih.

Ia menjadi korban pembegalan di Jalan Desa Sekipi, Kecamatan Abung Tinggi, Kabupaten Lampung Utara.

Saat itu, Yana membawa uang pembayaran tunai atau cash on delivery (COD) senilai Rp 10,5 juta.

Apa yang dialami Yana pun viral di media sosial pada Sabtu (8/11/2025).

Baca juga: Repan Warga Baduy Ditolak RS Gegara Tak Punya KTP, Dibegal saat Jualan Madu, Uang Rp3 Juta Raib

Dalam video pengakuannya, Yana menunjukkan lokasi saat dirinya dibegal pada Senin (3/11/2025).

Korban menceritakan bahwa ia dipepet oleh dua orang pelaku yang mengendarai sepeda motor.

Pelaku menendang korban hingga terjatuh dari sepeda motor usai mengantarkan paket, lalu mengambil uang tunai hasil COD.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari, membenarkan peristiwa tersebut.

"Korban diikuti oleh dua orang pelaku yang mengendarai sepeda motor bebek tanpa bodi (trondol). Saat di jalan sepi, pelaku memepet kendaraan korban dan menendangnya hingga korban jatuh," kata Yuni melalui sambungan telepon, Minggu (9/11/2025), melansir dari Kompas.com.

Setelah korban tersungkur, kedua pelaku merampas tas yang dibawa korban dan memeriksa tubuh korban sebelum mengambil uang tunai yang disimpan di pinggang.

Para pelaku kemudian melarikan diri ke arah Desa Sekipi.

Total Kerugian

Akibat kejadian itu, korban mengalami kerugian sekitar Rp 10,5 juta dan telah melaporkan kasus tersebut ke Polsek Bukit Kemuning.

Pihak kepolisian sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa sejumlah saksi.

"Polsek Bukit Kemuning bersama Satreskrim Polres Lampung Utara tengah melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap identitas pelaku," ujar Yuni.

Sementara itu dalam peristiwa lainnya, seorang warga Baduy kehilangan uang Rp 3 juta setelah dibegal di Jakarta saat jualan madu.

Korban mengalami luka bacok senjata tajam di bagian tangan dan barang jualannya dirampas pelaku.

Korban juga disebut sempat ditolak rumah sakit saat hendak mengobati luka bacoknya.

Diketahui, korban bernama Repan (16).

Ia dibegal saat berjualan madu di kawasan Kelurahan Rawasari, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Peristiwa pembegalan warga Baduy ini viral di media sosial.

Kepala Desa Kanekes, Oom, membenarkan warganya menjadi korban begal.

Repan sendiri merupakan warga Baduy Dalam dari Kampung Cikeusik, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Lebak, Banten.

Menurut Oom, Repan sudah biasa jualan madu dengan jalan kaki ke Jakarta seorang diri.

Oom menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (26/10/2025), sekitar pukul 04.00 WIB.

Saat itu, Repan tengah berjalan kaki di kawasan Kelurahan Rawasari dan tiba-tiba didatangi dua orang pelaku.

Akibatnya, tangan Repan harus dijahit karena menangkis pelaku.

"Repan kan jalan kaki, biasa warga Baduy keliling terus jalan," cerita Oom kepada Kompas.com melalui sambungan telepon pada Selasa (4/11/2025).

"Tiba-tiba datang dua orang pakai motor, menodong senjata, ditangkis kena tangannya, harus dijahit sekitar 10 jahitan," imbuhnya.

Baca juga: Belum Bayar, Pria Bertato Malah Ngamuk Ditagih Kurir Paket COD Rp30 Ribu, Maki-maki

Selain mengalami luka, Repan juga kehilangan uang tunai sekitar Rp3 juta, 10 botol madu, dan satu ponsel pinjaman milik temannya.

Setelah kejadian itu, Oom mengatakan bahwa Repan sempat kesulitan mendapatkan perawatan medis.

Repan sempat datang ke rumah sakit di sekitar lokasi kejadian, tetapi ditolak karena tidak punya KTP.

"Dia ke rumah sakit sendiri, tetapi ditolak, kan warga Baduy Dalam tidak punya KTP," kata Oom.

Menurut Oom, Repan kemudian berjalan kaki ke Tanjung Duren di Jakarta Barat untuk meminta pertolongan ke kenalannya.

Repan berjalan kaki menuju ke arah Grogol untuk menemui seorang warga bernama Johan Chandra di Jalan Tanjung Duren Dalam.

Repan meminta pertolongan karena sebelumnya sudah mengenal Johan Chandra sebagai pelanggan madu yang dijualnya.

Johan bahkan pernah datang ke Baduy Dalam untuk membeli madu dari warga.

Oom mengatakan, dia berjalan kaki dengan luka di tangan hingga kehilangan banyak darah.

Baca juga: Derita Fahrudin Kurir Paket yang Pusing saat Jembatan Putus, Warga Sudah Pasrah dengan Pemerintah

Setelah bertemu Repan, Johan Chandra lantas mengabarkan musibah yang dialami Repan kepada Ata, salah seorang warga Baduy Dalam yang dikenalnya.

Mendengar kabar itu, Ata langsung meneruskannya kepada Bhabinkamtibmas Desa Kanekes dan kepala desa tempat tinggal Repan.

Tidak hanya itu, Johan Chandra kemudian membawa Repan ke RS Ukrida untuk mendapatkan pertolongan medis.

Repan lantas ditangani dokter dan mendapat tindakan 10 jahitan untuk luka sobek di tangan kirinya.

"Ditolong sama kenalan Repan, wisatawan yang pernah berkunjung ke Baduy, saya sangat berterima kasih berkat beliau Repan bisa dibawa ke rumah sakit," kata Oom.

Terkait kasusnya, Oom mengatakan, pihaknya sudah melaporkan ke Polsek Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Pada Sabtu (1/11/2025), Bhabinkamtibmas Desa Kanekes, Briptu Tri Agung Selamet, meminta bantuan polisi untuk mendampingi Repan.

Pada Minggu (2/11/2025), Repan mendatangi Polsek Cempaka Putih untuk membuat laporan.

Tim dari Polsek Cempaka Putih lantas mendatangi lokasi kejadian pada Minggu.

Oom berharap pihak kepolisian segera menangkap pelaku pembegalan tersebut.

"Kami sudah komunikasi dengan bagian Reskrim Polsek Cempaka Putih, infonya sedang diselidiki, harapannya pelaku cepat ditangkap," kata Oom.

Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Iptu Ruslan Basuki mengatakan, peristiwa tersebut sudah dilaporkan ke Polsek Cempaka Putih, Minggu (2/11/2025).

Saat ini kasus tersebut masih diselidiki dan empat pria pelaku penjambretan masih diburu polisi.

Sejauh ini Repan sudah kembali ke Kampung Cikesik, Desa Kanekes, Baduy Dalam, Kabupaten Lebak, Banten.

Jika sudah ada perkembangan dari proses penyelidikan, Repan akan dipanggil oleh Polsek Cempaka Putih.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved