Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pratu Fahdil Tentara yang Nyolong Uang Infak Masjid Rp 1,3 Juta Karena Kehabisan Uang Mau Bayar Kos

Seorang tentara berpangkat Pratu bernama Fahdil mencuri uang infak masjid karena tergoda.

Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
KOMPAS.com/GOKLAS WISELY
CURI UANG - Seorang prajurit TNI, Pratu Saifhonna Fahdil, menjalani sidang putusan di Pengadilan Militer Medan I-02, Kota Medan pada Senin (10/11/2025). Fahdil mengaku aksi mencuri itu agar bisa bayar kos 
Ringkasan Berita:
  • Seorang tentara memilih jadi maling ketika sedang kepepet
  • Uang untuk pulang kampung habis, tentara curi uang infak masjid
  • Pratu Fahdil khirnya masuk penjara meski hanya tiga bulan

 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang tentara kehabisan uang berakhir dengan nekat mencuri uang.

Tentara tersebut mencuri uang karena ditekan tuntutan hidup.

Demi melakukan perjalanan menjenguk orang tuanya yang sakit, Pratu Fahdil memilih untuk tidak mempermasalahkan uang.

Tetapi ternyata, ketika pulang, Pratu Fahdil dibuat heran dengan nasibnya.

Kronologi kejadian

Pratu Saifhonna Fahdil nekat mencuri uang dari kotak infak masjid saat hendak membesuk orangtuanya yang sedang sakit di Provinsi Aceh.

Mayor Wiwid Ariyanto, selaku juru bicara Pengadilan Militer Medan I-02, menyampaikan bahwa Pratu Fahdil adalah prajurit yang bertugas di Batalyon Infanteri 203/Arya Kemuing, Kota Tangerang, Banten.

"Suatu waktu, terdakwa mendapati informasi bahwa orangtuanya sakit," kata Wiwid saat diwawancarai di lokasi pada Senin (10/11/2025).

Selanjutnya, Pratu Fahdil beranjak dari Banten dengan mengendarai pesawat terbang dan tiba di Bandara Kualanamu Internasional.

Pada 23 Juli 2025, Pratu Fahdil mencuri uang dari kotak infak di lantai satu Masjid Al-Mutaqqin, yang berada dalam bandara, senilai Rp 600 ribu.

Pratu Fahdil beraksi dengan merusak gembok kotak infak.

Besoknya, dia mencuri lagi. Uang dari dalam kotak infak di lantai dua senilai Rp 700 ribu diambil.

Alhasil, total uang yang dicuri mencapai Rp 1,3 juta.

Terekam CCTV

Aksi Pratu Fahdil pun terungkap karena terekam CCTV.

Pada 26 Juli, Pratu Fahdil diproses hukum dan ditahan hingga berkas perkaranya dilimpahkan ke Pengadilan Militer Medan.

"Uang itu dipakai untuk bayar uang kos selama transit untuk menjenguk orangtuanya. Jadi, dalam perjalanan, uangnya habis karena ekonomi terdakwa sedikit kurang. Akhirnya, timbul inisiatif untuk mengambil uang dari kotak amal," ungkap Wiwid.

Sebelumnya diberitakan, majelis hakim menggelar sidang putusan terhadap Pratu Fahdil di Pengadilan Militer Medan.

Dia divonis penjara selama tiga bulan dan 18 hari.

Putusan itu lebih ringan dari tuntutan Oditur, yang meminta pidana penjara selama lima bulan.

Baca juga: Tangis Hartini Lihat Anaknya Lolos Sekolah Rakyat setelah Sempat Berhenti: Angkat Derajat Orangtua

Seorang mama muda kaget saldo ATM terkuras Rp 83 juta.

Mama muda itu berinisial UN (31).

Uang milik wanita di Kota Binjai ini dikuras oleh mantan kekasihnya, inisial RS (24).

UN pun melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Binjai Utara.

UN menceritakan bahwa ia telah mengenal RS melalui adik sepupunya sejak November 2024.

Seiring berjalannya waktu, ibu dari satu anak ini pun berkomunikasi intens dengan RS dan menjalin asmara.

Namun, hubungan itu berujung kandas bulan lalu. 

"Tapi, kami tetap berkomunikasi waktu itu. Nah, Minggu 3 Agustus, anak saya sakit dan dirawat di RSU Sylvani. Di situ, dia masih membantu untuk mengurus anak saya," ujar UN, Selasa (12/9/2025), seperti dilansir dari Kompas.com.

Minggu siang, RS pun pergi dari rumah sakit.

Besok sorenya, saat hendak membayar biaya perawatan anak, UN mendapati kartu ATM-nya sudah tidak ada.

Namun, UN masih berpikir bahwa kartu ATM itu tercecer di suatu tempat.

Baca juga: Guru Solikhatun Lemas Emas 100 Gram dan Uang Rp 100 Juta Miliknya Lenyap saat Ditinggal Ngajar

Tak lama kemudian, dia pergi ke Bank BCA untuk menarik uang menggunakan buku tabungan.

Setelah itu, dia pergi ke rumah sakit untuk membayar biaya perawatan.

UN baru mengetahui uangnya raib ketika hendak mengurus kartu ATM-nya pada Rabu (6/8/2025).

"Itulah, pas saya cek mutasi rekening, ternyata ada dua kali penarikan yang tidak saya lakukan dengan total 83 juta. Di situ saya baru sadar kemungkinan dia pelakunya karena sudah tak bisa dihubungi lagi sekarang," sebut UN.

"Selain itu, ketika kami dekat, memang ada beberapa kali saya tarik uang dan dia lihat. Kemungkinan dia melihat kode ATM saya waktu itu," sambungnya.

Baca juga: Adrian Lemas Saldo Rp 66 Juta Lenyap setelah Diminta Cek Aplikasi KTP Digital

Berangkat dari kejadian itu, UN membuat laporan ke Polsek Binjai Utara dan berharap pelaku segera tertangkap.

Ia berharap uang tersebut kembali karena hendak dipakai untuk membiayai kehidupan anaknya.

Di sisi lain, Kepala Satreskrim Polres Binjai AKP Hizkia Siagian menyampaikan bahwa laporan UN telah diterima petugas dan sedang dilakukan proses penyelidikan.

"Penyidik sedang memeriksa sejumlah saksi dan menelusuri transaksi rekening korban untuk memastikan siapa pelakunya," ujar Hizkia kepada Kompas.com melalui saluran telepon.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved