Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Anak Kampung Citamiang Lewat Hutan Gelap Tiap Hari Demi Sekolah, Ingin Orang Luar Lihat Kenyataannya

Semangat bersekolah tidak padam, anak kampung Citamiang menceritakan bagaimana perjuangan ekstrem mereka tiap hari .

|
Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
KOMPAS.COM/ARI MAULANA KARANG
BOCAH KAMPUNG - Puluhan bocah Kampung Citamiang berjalan menapaki jalan batu melintasi area pesawahan sebelum sampai ke sekolah mereka, Senin (10/11/2025) pagi. Perjuangan ini sudah terjadi dari puluhan tahun lalu 

Warga yang sakit biasanya ditandu dulu ke jalan utama sebelum dijemput ambulans.

Berprestasi

Kepala SDN Cikondang 1, Neli Andriany, mengatakan siswa dari Citamiang dikenal memiliki prestasi yang baik, termasuk seni tradisional pupuh Sunda.

“Rata-rata masuk sepuluh besar. Semangat mereka bagus,” ujar Neli.

Namun, ia mencatat dalam beberapa tahun terakhir prestasi akademik menurun sejak mulai adanya akses listrik dan jaringan telepon yang memungkinkan anak-anak menggunakan telepon genggam.

Meski begitu, semangat mereka untuk tetap bersekolah disebut tidak surut.

Pada upacara Hari Pahlawan, Neli menyampaikan pesan bahwa anak-anak juga sedang berjuang seperti pahlawan untuk masa depan mereka.

“Semoga mereka bisa melanjutkan sampai perguruan tinggi,” ucapnya.

Penyebab sulit akses

Akses buruk anak-anak di pedalaman Indonesia menuju sekolah setiap hari disebabkan oleh kombinasi faktor geografis, infrastruktur, ekonomi, dan sosial.

Secara geografis, banyak wilayah pedalaman terletak di daerah pegunungan, hutan lebat, atau pulau terpencil yang sulit dijangkau.

Kondisi alam seperti sungai besar tanpa jembatan, jalan berlumpur saat musim hujan, dan jarak antarpermukiman yang jauh membuat perjalanan ke sekolah menjadi sangat sulit.

Dari sisi infrastruktur, pembangunan jalan, transportasi umum, dan fasilitas pendidikan di daerah-daerah terpencil masih sangat terbatas karena minimnya anggaran dan sulitnya akses logistik.

Baca juga: Konflik Yai Mim dengan Sahara Masuki Babak Baru, Polresta Malang Kota Segera Gelar Perkara

Faktor ekonomi juga berperan, karena banyak keluarga di pedalaman hidup dalam keterbatasan sehingga tidak mampu menyediakan sarana transportasi yang layak bagi anak-anak mereka.

Selain itu, faktor sosial seperti rendahnya kesadaran akan pentingnya pendidikan dan kekurangan tenaga guru di daerah pedalaman turut memperparah kondisi tersebut.

Semua faktor ini saling terkait dan menciptakan lingkaran masalah yang membuat anak-anak di pedalaman menghadapi tantangan besar untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved