Berita Viral
Anak Kampung Citamiang Lewat Hutan Gelap Tiap Hari Demi Sekolah, Ingin Orang Luar Lihat Kenyataannya
Semangat bersekolah tidak padam, anak kampung Citamiang menceritakan bagaimana perjuangan ekstrem mereka tiap hari .
Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
Warga yang sakit biasanya ditandu dulu ke jalan utama sebelum dijemput ambulans.
Berprestasi
Kepala SDN Cikondang 1, Neli Andriany, mengatakan siswa dari Citamiang dikenal memiliki prestasi yang baik, termasuk seni tradisional pupuh Sunda.
“Rata-rata masuk sepuluh besar. Semangat mereka bagus,” ujar Neli.
Namun, ia mencatat dalam beberapa tahun terakhir prestasi akademik menurun sejak mulai adanya akses listrik dan jaringan telepon yang memungkinkan anak-anak menggunakan telepon genggam.
Meski begitu, semangat mereka untuk tetap bersekolah disebut tidak surut.
Pada upacara Hari Pahlawan, Neli menyampaikan pesan bahwa anak-anak juga sedang berjuang seperti pahlawan untuk masa depan mereka.
“Semoga mereka bisa melanjutkan sampai perguruan tinggi,” ucapnya.
Penyebab sulit akses
Akses buruk anak-anak di pedalaman Indonesia menuju sekolah setiap hari disebabkan oleh kombinasi faktor geografis, infrastruktur, ekonomi, dan sosial.
Secara geografis, banyak wilayah pedalaman terletak di daerah pegunungan, hutan lebat, atau pulau terpencil yang sulit dijangkau.
Kondisi alam seperti sungai besar tanpa jembatan, jalan berlumpur saat musim hujan, dan jarak antarpermukiman yang jauh membuat perjalanan ke sekolah menjadi sangat sulit.
Dari sisi infrastruktur, pembangunan jalan, transportasi umum, dan fasilitas pendidikan di daerah-daerah terpencil masih sangat terbatas karena minimnya anggaran dan sulitnya akses logistik.
Baca juga: Konflik Yai Mim dengan Sahara Masuki Babak Baru, Polresta Malang Kota Segera Gelar Perkara
Faktor ekonomi juga berperan, karena banyak keluarga di pedalaman hidup dalam keterbatasan sehingga tidak mampu menyediakan sarana transportasi yang layak bagi anak-anak mereka.
Selain itu, faktor sosial seperti rendahnya kesadaran akan pentingnya pendidikan dan kekurangan tenaga guru di daerah pedalaman turut memperparah kondisi tersebut.
Semua faktor ini saling terkait dan menciptakan lingkaran masalah yang membuat anak-anak di pedalaman menghadapi tantangan besar untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
anak Desa Cikondang
Kampung Citamiang
Kabupaten Garut
Sungai Cisanggiri
Multiangle
meaningful
berita viral
TribunJatim.com
| Hukuman untuk Kades Tilap Rp240 Juta usai Sewakan Tanah Desa, Tutupi Jejak Pakai LPJ Palsu |
|
|---|
| Pembangunan Toilet Telan Biaya Rp166 Juta Setara Harga Rumah Subsidi, Kadikbud Alasan Ada Wastafel |
|
|---|
| 5 Tahun Tak Bisa Sekolah karena Tidak Punya Akta, Fadli Kini Bahagia Langsung Masuk Kelas 4 |
|
|---|
| Niat Bantu Honorer Iuran Rp 20 Ribu, Bikin Guru dan Kepsek Dipenjara usai Didatangi LSM |
|
|---|
| 62 Tahun Mbah Tarlan Jadi Penjahit di Pasar yang Kini akan Dijadikan Hotel, Pelanggan Turun Drastis |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Bocah-kampung-menapaki-jalan-batu-melintasi-persawahan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.