Berita Viral
Apes Nurhayati Tak Berdaya Dimasukkan ke Mobil, Perhiasan Emas 30 Gram Miliknya Dirampas Rampok
Dirinya malah menjadi korban penculikan dan perampokan oleh sekelompok orang tak dikenal. Aksi itu terjadi di Curup, Provinsi Bengkulu.
Ringkasan Berita:
- Nurhayati, ibu rumah tangga, jadi korban penculikan dan perampokan di perjalanan pulang kerja.
- Aksi terjadi di Curup, Bengkulu; korban diturunkan di Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
- Pelaku merampas emas 30 gram, handphone Vivo, dan uang tunai Rp500 ribu.
TRIBUNJATIM.COM - Nasib ibu rumah tangga, Nurhayati yang baru pulang kerja dari toko.
Dirinya malah menjadi korban penculikan dan perampokan oleh sekelompok orang tak dikenal.
Aksi itu terjadi di Curup, Provinsi Bengkulu.
Nurhayati menjadi korban penculikan dan di turunkan di Kota Lubuklinggau Sumsel, pada Rabu (12/11/2025) sekitar pukul 12.00 WIB.
Baca juga: Ketua RT Kaget Warganya Otak Penculikan Anak, Nadia Hutri Dapat Rp15 Juta Jual Bilqis ke Pasutri
Peristiwa bermula saat Nurhayati baru pulang bekerja dari Toko Master di Curup, Bengkulu.
Tiba-tiba, beberapa orang tak dikenal menculik dirinya masuk ke dalam mobil berwarna hitam.
“Saya dipaksa masuk ke mobil warna hitam, tapi tidak sempat melihat nomor polisinya. Di dalam mobil ada satu perempuan dan tiga laki-laki,” ungkap Nurhayati saat diwawancarai di Polsek Lubuklinggau Utara.
Pengakuan korban, setelah dibawa dari Curup, ia diturunkan di Jalan Jenderal Ahmad Yani, tepatnya di sekitar kawasan penjual buah-buahan di Kota Lubuklinggau.
Dalam kejadian itu para pelaku mengambil sejumlah barang berharga milik korban, di antaranya emas seberat 30 gram (terdiri dari cincin 10 gram, kalung 17 gram, dan anting 3 gram), satu unit handphone merek Vivo, serta uang tunai sebesar Rp500 ribu.
"Saya sempat dipukul dan melawan, namun tidak berhasil karena ruang dalam mobil yang sempit dan para pelaku cepat. Setelah diturunkan langsung meminta pertolongan warga sekitar," ungkapnya.
Setelah diturunkan Nurhayati ditemukan oleh anggota Brimob Petanang lalu membawanya ke Polsek Lubuklinggau Utara.
Kanit Reskrim Polsek Lubuklinggau Utara, Ipda Benny menyampaikan bila korban untuk sementara diamankan di Polsek Lubuklinggau Utara.
"Korban kita amankan di Polsek menunggu jemputan dari pihak keluarganya," ungkapnya.
Mengingat TKP kejadian awal di Curup Bengkulu korban diarahkan untuk melapor ke Polres Rejang Lebong.
"Jadi korban itu hanya diturunkan saja di Polsek Lubuklinggau Utara, kejadiannya di wilayah Curup Bengkulu," ujarnya.
Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada saat bepergian sendirian, serta segera melapor apabila melihat aktivitas mencurigakan atau memiliki informasi terkait kendaraan yang disebutkan korban.
Cara mencegah penjambretan
Aksi jambret bisa terjadi kapan pun dan dimanapun.
Sejumlah pelaku bahkan tak pandang bulu dalam memilih korbannya.
Background pelaku pun bermacam-macam.
Dari beberapa kasus, pelaku bisa saja merupakan seorang driver taksi atau ojek online, remaja putus sekolah maupun pengangguran.
Aksi nekad itu juga dilakukan dengan berbagai modus.
Bisa jadi pelaku berkomplot, maupun beraksi sendiri.
Tak hanya orang yang sedang diam di tempat, orang ang sedang berkendara pun bisa jadi sasaran jambret.
Dalam beberapa kasus, satu di antaranya di Surabaya, sejumlah pelaku pun tak peduli bila aksinya sampai menghilangkan nyawa korbannya akibat kecelakaan lalu lintas.
Biasanya, objek yang jadi sasaran jambret meliputi ponsel (yang tengah digunakan korban), dompet atau uang (yang diletakkan di dashboard sepeda motor), maupun tas selempang yang gampang ditarik.
Sebelumnya, beberapa cara mengantisipasi pelaku jambret sudah dipaparkan, kali ini tribunjatim.com berbagi trik menghindari pelaku yang mengintai di jalanan.
1. Tingkatkan Kewaspadaan
Sikap waspada terhadap orang sekitar harus dilakukan.
Terlebih ketika melihat gerak-gerik pelaku atau pengendara motor yang mencurigakan di sekitar kita.
Kerap kali, pelaku mengintai, membuntuti dan memepet korban. Biasanya pelaku perorangan maupun lebih dari satu orang.
2. Pelaku Komplotan
Kerap kali pelaku menguntit, kemudian para kelompok yang lebih dari dua orang tersebut menyebar dengan berbagai peran.
Peran tersebut seperti kipas, ada yang membuka jalan, menarik barang dan pelaku lain menghalangi agar korban tidak dapat mengejar komplotan.
3. Tidak Menggunakan Barang Mencolok
Beberapa tips lain yaitu tidak menggunakan barang mencolok seperti perhiasan, tas atau dompet yang gampang lepas dari pegangan.
Diharapkan juga untuk tidak menggunakan ponsel atau gadget di pinggir jalan maupun saat berkendara.
4. Klakson
Apabila merasa terancam, upayakan mencari bantuan ke kantor polisi atau warga sekitar.
Paling mudah, saat berkendara bunyikan klakson berkali-kali untuk mengundang perhatian masyarakat lain.
5. Tancap Gas ke Tempat Ramai
Walaupun belum terjadi, kewaspadaan lain juga dapat dilakukan menghindari aksi pelaku dengan tancap gas ke tempat ramai.
Namun, diharapkan saat berada di tempat ramai, korban berdiam diri beberapa waktu hingga merasa aman untuk melanjutkan perjalanan.
"Kita jadikan diri kita ini waspada terhadap sekitar, mencurigakan atau tidak. Pelakunya biasanya ada yang satu-duaorang ataublebih. Biasanya menguntit. Kalau kelompok, hati-hati, perannya masing-masing," kata Kanit reskrim Polsek Tegalsari, Iptu Zainul Abidin.
"Menghindari meminimalisir barang-barang mencolok, tudak bermain ahndphoen yang membut mereka tertarik menjambret," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com
| Awal Mula Mobil yang Bawa Uang Bank Rp 4 Miliar Ludes Terbakar, Sopir Kaget: Mau Isi Sejumlah ATM |
|
|---|
| Respons Bahlil Soal Motor Brebet Usai Isi Pertalite: Kalau Rusak, Nanti Pertamina Tanggung Semuanya |
|
|---|
| Nasib Guru SD Banting Nasi Kotak Pemberian Dinas Pendidikan di Depan Murid, Ada Perselisihan |
|
|---|
| Tangis Bilal Dapat Bisikan untuk Berhenti Maksiat, Istri Wafat di Awal Hijrah: Bulan Madu di Surga |
|
|---|
| MK Tegaskan Polisi Tak Bisa Duduki Jabatan Sipil, Nasib 4.351 Anggota Kehilangan Jabatan? |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Korban-Nurhayati-ibu-rumah-tangga-warga-asal-Curup-Bengkulu-korban-perampokan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.