Viral Internasional
Donald Trump Jual Senjata ke Taiwan, Bikin Cina Protes Keras Soal Langkah Amerika Serikat
Keputusan untuk menjual senjata ke Taiwan membuat Cina merespon. Cina bereaksi keras dengan tindakan yang dilakukan oleh Amerika Serikat.
Meski tampak sederhana, material habis pakai tersebut menjadi faktor penting dalam menjaga kesiapan terbang pesawat.
Amerika Serikat juga menyediakan aksesori dan peralatan pendukung berupa perangkat uji avionik, alat inspeksi mesin, dan perlengkapan penanganan di darat untuk mempermudah teknisi Taiwan dalam melaksanakan pemeriksaan mendalam dan perawatan berkala.
Selain komponen fisik, paket ini mencakup layanan dukungan perbaikan dan pengembalian, yang memungkinkan Taiwan mengirimkan komponen pesawat ke AS untuk diperbaiki sebelum dikembalikan dalam kondisi siap pakai.
Dukungan ini sangat krusial bagi bagian-bagian sensitif seperti radar, sistem kendali penerbangan, dan komponen avionik canggih lainnya yang membutuhkan perawatan khusus.
Seluruh komponen tersebut ditujukan untuk memperpanjang usia operasional tiga jenis pesawat utama Taiwan, yaitu jet tempur F-16 Fighting Falcon, pesawat angkut C-130 Hercules, serta jet tempur lokal F-CK-1 Ching-Kuo atau IDF.
Ketiga jenis pesawat ini merupakan tulang punggung pertahanan udara Taiwan, sehingga pemeliharaan menyeluruh diperlukan agar Taiwan tetap mampu merespons ancaman di tengah meningkatnya aktivitas militer China di sekitar wilayahnya.
Meski tidak mencakup senjata baru, paket ini dianggap sangat strategis oleh pemerintah Taiwan karena menjaga kesiapan tempur armada mereka tetap tinggi.
Serta meningkatkan ketahanan pertahanan jangka panjang, dan mengurangi risiko kerusakan sistem yang dapat melemahkan respons militer di tengah tensi geopolitik Asia Timur yang kian memanas.
China Protes Keras
Merespon pengiriman senjata yang dilakukan AS, Pemerintah Tiongkok langsung menyatakan kecaman keras.
Beijing menganggap tindakan Amerika Serikat menyetujui paket militer senilai 330 juta dolar ke Taiwan, sebagai tindakan provokasi serius terhadap kedaulatan China.
Menurut pejabat senior China, penjualan senjata AS ke pulau tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap prinsip “Satu China” dan sejumlah kesepakatan penting antara Washington dan Beijing.
Dari sudut pandang China, Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari wilayahnya dan “soal Taiwan” adalah urusan internal yang tidak boleh diintervensi oleh kekuatan asing.
Penjualan senjata oleh AS dianggap sebagai dukungan terhadap kekuatan separatis Taiwan serta kontribusi terhadap ambisi kemerdekaan pulau itu, sesuatu yang sangat ditentang Beijing.
Selain itu, militer China menilai penjualan senjata tersebut mengancam kedaulatan nasional dan stabilitas keamanan di Selat Taiwan.
Mereka menegaskan bahwa AS telah mengabaikan komitmen politik sebelumnya—termasuk dalam “tiga komunike” China-AS—dan dengan terus mempersenjatai Taiwan, Washington justru memperdalam ketegangan dan mengikis dasar hubungan bilateral.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Presiden-AS-Donald-Trump-nyatakan-perang-Gaza-berakhir.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.