Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Boim Bisa Dapat Rp400 Ribu Sehari Lewat Jasa Suruh, Pernah Diminta Pelanggan Jadi Intel Dadakan

Boim menemukan jalan keluar dari rasa terdesak hingga akhirnya muncul ide bisnis Jasa Suruh Semarang.

Tribun Jateng/Rezanda Akbar
JASA SURUH SEMARANG - Boim Saputra (23), lulusan Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang menunjukkan akun TikTok jasa bisnisnya. Jasa Suruh Semarang lahir dari tekanan hidup Boim dan menjadi solusi fleksibel bagi kebutuhan warga kota, Selasa (18/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Jasa Suruh Semarang lahir dari tekanan hidup Boim Saputra dan menjadi solusi fleksibel bagi kebutuhan warga kota yang tidak dapat dipenuhi oleh layanan transportasi online biasa.
  • Bisnis yang dijalani Boim membuka kisah-kisah kemanusiaan, dari drama hubungan, kepedihan kehilangan, hingga kesepian yang hanya bisa terobati lewat kehadiran seseorang.

 

TRIBUNJATIM.COM - Di sebuah warung kopi dengan jam hampir menyentuh tengah malam, Boim Saputra (23) duduk memandangi layar ponselnya. 

Di tempat sederhana itulah, tanpa sengaja, ia menemukan ide yang kemudian mengubah seluruh arah hidupnya.

Boim, lulusan Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, bukan orang yang terbiasa dengan seminar motivasi atau kelas bisnis berbayar.

Ia justru menemukan jalan keluar dari rasa terdesak yakni sesuatu yang ia sebut The Power of Kepepet.

Di tengah kebutuhan harian yang kian menghimpit dan peluang kerja formal yang tak kunjung datang, rasa kepepet itulah yang memaksanya berpikir lebih kreatif.

Sebenarnya Boim bukan pengangguran sepenuhnya.

Ia bekerja sebagai pemandu wisata lepas, namun panggilan kerja itu datang tidak menentu.

Dalam setahun, jumlah order bisa dihitung dengan jari. Tak cukup untuk menyambung hidup.

Dari sanalah ia mulai bertanya pada dirinya sendiri: “Apa yang sebenarnya orang butuh, tapi mereka tidak punya waktu untuk melakukannya?”

Pertanyaan itulah yang melahirkan Jasa Suruh Semarang yakni sebuah layanan serba-bisa yang mengisi ruang kosong di antara kesibukan warga kota.

Baca juga: Sosok Ustaz Diusir dari Kampung karena Buka Jasa Pengobatan Tradisional untuk Lampiaskan Hasrat

Awal Mula: Dari Tarif Seikhlasnya

Jasa Suruh Semarang mulai beroperasi pada Juli 2025. Boim memulainya sendirian, tanpa modal besar, bahkan tanpa strategi pemasaran rumit.

Ia hanya bermodal ponsel, niat, dan keberanian untuk mencoba. Platformnya sederhana: TikTok.

Videonya pun seadanya yakni sekadar memperlihatkan aktivitasnya saat menjalankan pesanan sambil live streaming.

Namun justru kesederhanaan itulah yang menarik perhatian.

“TikTok itu mencakup semua umur. Mulai anak sekolah sampai orang tua. Jadi ya ngegas dari situ,” tambahnya usai megantarkan laundry dari costumernya di kawasan Gajahmungkur Semarang, dikutip dari Tribun Jateng pada Selasa (18/11/2025).

Dalam tiga bulan, Boim sudah punya lima anggota tim tetap, puluhan freelancer, dua ribu pengikut TikTok, dan ratusan pesanan yang masuk setiap bulannya.

Pada awalnya ia mematok tarif seikhlasnya karena belum tahu standar harga. Tapi seiring pengalaman, ia mulai menetapkan biaya mulai dari Rp20 ribu per tugas, bahkan ada pesanan ekstrem yang menyentuh Rp350 ribu sekali jalan.

Jenis pekerjaannya beragam: beres-beres kos, antar-jemput, pengambilan laundry, bantuan pindahan, mencuci pakaian, menjadi teman jalan, hingga tour guide dadakan.

Menurut Boim, keunggulan Jasa Suruh ada pada fleksibilitas.

Jika layanan transportasi online hanya bisa mengantar ke satu titik, ia bisa berpindah dari lokasi A ke B, berhenti di C, lalu mengantarkan seluruh pesanan ke satu alamat.

Ia juga bisa menunggu pesanan yang masih dibuat, mengganti order jika stok habis, sampai memeriksa ketersediaan barang di toko.

“Intinya, apa pun yang bisa saya kerjakan, akan saya kerjakan,” ujarnya.

JASA SURUH SEMARANG - Boim Saputra (23), lulusan Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang menunjukkan akun TikTok jasa bisnisnya. Jasa Suruh Semarang lahir dari tekanan hidup Boim dan menjadi solusi fleksibel bagi kebutuhan warga kota, Selasa (18/11/2025).
JASA SURUH SEMARANG - Boim Saputra (23), lulusan Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang menunjukkan akun TikTok jasa bisnisnya. Jasa Suruh Semarang lahir dari tekanan hidup Boim dan menjadi solusi fleksibel bagi kebutuhan warga kota, Selasa (18/11/2025). (Tribun Jateng/Rezanda Akbar)

Baca juga: Sosok Anggota Suku Anak Dalam yang Rela Pakai Tabungan Sampai Ludes Demi Bilqis, Bayar Rp 85 Juta

Pekerjaan-pekerjaan Tak Terduga

Namun perjalanan Boim tidak berhenti pada pengantaran barang atau antar-jemput biasa.

Dunia jasa suruh justru membawanya pada pengalaman-pengalaman yang tak terbayangkan.

Suatu ketika, seorang perempuan meminta Boim menjadi intel dadakan.

Ia diminta mengikuti gerak-gerik sang pacar yang sedang nongkrong di Semarang.

Tugas itu berakhir dengan laporan foto dan sebuah drama hubungan jarak jauh yang pecah seketika.

Ada juga momen ketika Boim diminta membantu menguburkan kucing peliharaan seseorang.

Menurutnya, ada hal-hal kecil dalam hidup yang kadang sulit dilakukan tanpa bantuan orang lain.

Namun pengalaman paling membekas datang dari sebuah rumah sakit.

Seorang perempuan muda yang sakit dan sendirian memesan makanan melalui Jasa Suruh.

Karena layanan ojol tidak bisa masuk ke ruang rawat, Boim mengaku sebagai keluarga pasien agar bisa mengantarkannya.

Malam itu, ia bukan hanya mengantar makanan; ia duduk mendengarkan kisah seseorang yang rapuh dan kesepian.

Bahkan ia akhirnya membayar makanan itu dari kantongnya sendiri.

“Kadang orang hanya butuh ditemani,” ucapnya pelan. 

Dari sana, Boim memetik sesuatu yang lebih dari sekadar cuan.

Baca juga: Penjelasan Jasa Tirta soal Tumini Bayar Rp 1 Juta Setahun untuk Kelola Toilet Umum: Sebagai Pengaman

Pendapatan dan Pelanggan Setia

Saat ini, layanan Jasa Suruh Semarang bisa memperoleh tiga hingga sepuluh order per hari, dengan pemasukan kotor sekitar Rp300–400 ribu yang kemudian dibagi sesuai pembagian tugas.

Salah satu pelanggan setianya, Heri Fitrianto, sudah memakai layanan ini tiga kali. Awal mengetahui jasa Boim melalui TikTok.

Menurutnya, Jasa Suruh memberikan solusi cepat bagi urusan sepele namun mendesak, seperti mengambil laundry atau memesan makanan.

Yang ia suka, tarifnya ramah dan jauh lebih fleksibel dibanding aplikasi sejenis.

“Semisal saya tidak sempat tinggal calling saja,” ujarnya.

Boim tidak hanya membangun bisnis; ia membuka pintu kecil yang menghubungkan kesibukan warga kota dengan kebutuhan-kebutuhan kecil yang sering terlupakan.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved