Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kondisi Pasien Pucat Pasi, Cerita dr Christo Terima Rahim Copot di Dalam Kresek: Gak akan Gue Lupain

dr Christofani Ekapatria, akhirnya menceritakan soal kasus rahim copot di Garut, Jawa Barat sekitar 15 tahun lalu.

Instagram dr Christo
KASUS RAHIM COPOT - dr Christofani Ekapatria, menceritakan soal kasus rahim copot di Garut, Jawa Barat. Dokter Obgyn sub spesialis Fertilitas & endokrinologi di Siloam Karawaci ini juga mengatakan kalau itu adalah kasus sekali seumur hidup yang ia alami. 

Menurut sang kakak, kata Monica, apapun bisa terjadi di Garut sebab pada tahun 2010 lalu hanya ada dua rumah sakit.

"Pasiennya bejibun, sehari pasien UGD bisa 100-150 dengan kasus luar biasa, operasi obgyn sehari bisa 10-15 px, visit pasien 60 lebih," tulisnya lagi.

Ia juga membenarkan kalau kondisi pasien saat datang ke IGD sudah pucat pasi dengan rahim di dalam kantong plastik.

"Sesuai sama ceritanya dr. @giapratamamd, waktu itu pasien dateng dengan kondisi udah pucat pasi, bawa kresek hitam yang pas dilihat isinya adalah placenta dan rahim. Dr. Gia lapor ke dr. Christo yang waktu itu adalah residen obgyn.

Sepertinya karena dukun parajinya gak sabaran, placentanya ditarik, lalu entah dipotong/digunting tapi rahimnya ikut kepotong sebagian," tulisnya.

Menurutnya, saat itu dokter tidak mencari tahu secara detail kenapa rahim itu bisa copot.

Fokus para dokter saat itu adalah menyelamatkan pasien.

"Detail rahim itu copot atau digunting atau dikerowok atau gimana juga dokter udah gak nanya detail. Semua fokusnya gimana menyelamatkan nyawa pasien (bleeding control).

Baca juga: Terinspirasi Krisdayanti, Para Dokter di Surabaya Berlatih Wushu Meriahkan Defile Dies Natalis Unair

KASUS RAHIM COPOT - dr Christofani Ekapatria, menceritakan soal kasus rahim copot di Garut, Jawa Barat.
KASUS RAHIM COPOT - dr Christofani Ekapatria, menceritakan soal kasus rahim copot di Garut, Jawa Barat. (Instagram dr Christo)

Ada 3 residen obgyn yang turun di ruang OP, salah satunya dr. Christo.

Ada sebuah kondisi medis juga yang terjadi waktu si dukun narik rahimnya yg kemudian justru menghambat pendarahan jd pasien gak langsung meninggal. 

Tapi itupun uda parah banget, mungkin telat beberapa menit udah lewat. Kuasa Tuhan sih ini," kata dia lagi.

Dengan kondisi tekanan darah 70/0, kata dia, pasien harus dipasang infus di dekat leher.

"Pasang IV line nya gimana klo tensi udah 70/0? Pasangnya di deket leher di pembuluh darah besar karena lewat tangan (vena perifer) udah gak bisa. Prosedur nya lebih kompleks tapi berarti passs rejeki ketemu nakes yang jago banget. Padahal itu kondisi jam 2 pagi loh, kebayang ya capeknya mereka waktu itu," jelasnya.

Menurut dr Christo, dirinya juga tak akan percaya jika tidak mengalaminya secara langsung.

"Kata dr. Christo “Gw klo gak ngalamin sendiri mungkin akan sama gak percaya-nya kayak dokter-dokter lain. Tapi ya itu emang kejadian dan gak akan gw lupain. Sekali seumur hidup gw terima rahim di dalem kresek”.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved