Berita Viral
Terungkap Sosok Siswa yang Pertama Kali Adukan Soal Rp20 Ribu untuk Honorer, Suka Bergaul dengan LSM
Siapa sosok siswa SMAN 1 Luwu Utara yang pertama mengadu ke anggota LSM, Faisal Tanjung, soal pungutan uang Rp20 ribu untuk bantu guru honorer?
TRIBUNJATIM.COM - Terungkap sosok siswa SMAN 1 Luwu Utara yang pertama mengadu ke anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Faisal Tanjung, soal pungutan uang Rp20 ribu untuk bantu guru honorer.
Hal itu diungkap anak kandung Rasnal eks Kepala SMAN 1 Luwu Utara, Muhammad Alfaraby Rasnal.
Baca juga: Tangis 23 Ahli Waris Dapat Rp1,4 M Uang Ganti Rugi Proyek Jalan Tol, Berbondong Datang ke Balai Desa
Ia mengungkap, F merupakan siswa SMAN 1 Luwu Utara kala itu.
Alfaraby mengatakan, siswa tersebut sering bergaul dengan anggota LSM.
"Kenapa bisa muncul masalah, karena ada salah satu siswa bernama F," bebernya, Jumat (14/11/2025), mengutip Tribun Timur.
"Notabenenya dia sering bergaul dengan LSM. Nah dia sampaikanlah, ke Faisal Tanjung," imbuhnya.
Alfaraby menduga bahwa Faisal Tanjung adalah alumnus SMAN 1 Luwu Utara.
Faisal Tanjung pula disebut Alfaraby pernah diajar oleh Rasnal.
"Faisal Tanjung ini juga alumni SMANSA Lutra (SMAN 1 Luwu Utara), tahun 2012 jurusan IPS. Dan muridnya bapak juga," ujarnya.
Saat dikonfirmasi, Faisal Tanjung membenarkan bahwa laporannya berawal dari aduan siswa sekolah tersebut berinisial F.
Faisal Tanjung juga mengaku telah memegang bukti pesan dari seorang guru.
Isi pesan tersebut mengingatkan siswanya untuk melunasi pembayaran dana komite sebelum pembagian rapor.
"Ada pesan di grup kelas XII Mipa 1 waktu itu," ujar Faisal Tanjung kepada Tribun Timur, Jumat (14/11/2025).
"Gurunya mengingatkan siswa untuk bayar komite sebelum pembagian rapor," imbuhnya.
"Dan di chat itu gurunya seolah menyatakan pembagian rapor tidak berjalan lancar jika dana komite tidak dibayar," ungkap Faisal Tanjung.
Pria asal Masamba ini kemudian meminta konfirmasi langsung dengan mendatangi kediaman Abdul Muis, guru sekaligus bendahara komite sekolah.
Abdul Muis mengaku bahwa sumbangan sukarela itu atas dasar kesepakatan wali murid.
"Dari situ saya datangi Pak Muis. Saya tanyakan apakah benar ada pungutan. Tapi katanya itu sumbangan, bukan pungutan."
"Saya bilang, kalau sumbangan kenapa ada target Rp20 ribu per siswa? Lalu dijawab, itu sudah kesepakatan orang tua," ujar Faisal.
Menurutnya, meski sudah kesepakatan dari wali murid dan dari regulasi yang ia pahami memang diperbolehkan menerima sumbangan, tidak diperbolehkan untuk memantok nominal dari sumbangan tersebut.
Hal itu diketahuinya berdasarkan aturan Peremendikbud dan Undang-Undang.
"Setahu saya, kalau sumbangan itu boleh, tapi dalam bentuk barang, bukan uang dengan target tertentu," terang Faisal.
Baca juga: Kisah Nasir Nyambi Jadi Buruh Angkut Barang di Pelabuhan, Gaji Honorer Satpol PP Rp750.000 Tak Cukup
Pertemuan antara Faisal Tanjung dan bendahara komite itu pun sempat bersitegang hingga sang guru disebutnya menantang dilaporkan ke polisi.
"Saya datang baik-baik ke rumah Pak Muis untuk klarifikasi, tapi malah ditantang."
"Dia bilang, kalau merasa ada pelanggaran silakan laporkan ke polisi, jadi saya buat laporan," bebernya.
Hal itu lah yang membuatnya melaporkan dugaan pungli tersebut kepada polisi.
"Ya sudah, saya buat laporan. Tujuan saya hanya untuk memastikan dugaan itu, bukan untuk menjatuhkan siapa pun," kata Faisal Tanjung.
Faisal Tanjung meyakini dirinya tidak salah dalam laporannya kepada Polres Lutra soal pungutan di sekolah tersebut.
Ia menegaskan kapasitasnya hanya berperan sebagai pelapor.
Menurutnya, framing seolah dirinya yang menjadi pemicu pemecatan kedua guru tersebut tidak tepat.
Sebab, pengadilan dan Mahkamah Agung yang menjatuhkan hukum dan menentukan benar salahnya kasus tersebut.
"Sekarang saya justru seakan-akan diframing seolah saya bersalah. Padahal kapasitas saya hanya sebagai pelapor."
"Benar atau salahnya, biar pengadilan yang menentukan," tegas Faisal Tanjung.
Ia menilai, jika pengadilan telah menjatuhkan hukuman pidana terhadap Rasnal dan Abdul Muis selama satu tahun, maka laporan yang ia buat sudah melalui proses hukum yang sah.
"Saya melapor berdasarkan informasi yang saya dapatkan. Kalau akhirnya terbukti di pengadilan, berarti saya tidak salah."
"Kenapa saya yang disalahkan, sementara dua guru itu dianggap benar?" kata Faisal Tanjung.
Lebih lanjut, Faisal Tanjung menegaskan dirinya tidak pernah menerima sogokan dalam langkahnya melaporkan kasus tersebut.
"Yang beredar, saya disogok. Itu tidak benar sama sekali," tandas Faisal Tanjung.
Bukan alumni
Faisal Tanjung membantah dirinya adalah alumnus SMAN 1 Luwu Utara, bahkan pernah diajar oleh Rasnal, salah satu guru yang dilaporkannya.
Riwayat pendidikannya adalah lulus dari MAS Ma'arif Darussalam, Kecamatan Mappadeceng, Kabupaten Luwu Utara, pada tahun 2012.
Kemudian Faisal melanjutkan pendidikan tinggi di Palopo pada tahum 2013.
"Saya tidak pernah sekolah di SMA 1 Luwu Utara. Itu hoaks," katanya saat dikonfirmasi Tribunm Timur, Sabtu (15/11/2025).
Guru SMAN 1 Luwu Utara, Isnandar, membenarkan nama Faisal Tanjung tidak terdaftar sebagai alumni sekolah tersebut setelah dilakukan penelusuran data.
"Bukan. Faisal bukan alumni SMAN 1 Lutra. Kami sudah cari namanya di data sekolah, tidak ditemukan namanya," ungkapnya.
Ia menambahkan, teman-teman guru di grup telah mencari nama Faisal di absen sekolah dan tidak ditemukan.
"Hampir pasti bukan. Karena saya sejak 2003 mengajar di SMAN 1 Lutra. Kalau 2012, pasti saya ingat," tegasnya.
| Isi Hati Vidi Aldiano yang Tak Kuat Baca Komentar Warganet Soal Tubuhnya yang Sakit Kanker Ginjal |
|
|---|
| Sosok dan Harta Kekayaan Amien Rais, Pendiri Partai Ummat yang Digugat Kadernya Sendiri Rp 24 Miliar |
|
|---|
| Sosok Riyang Pemuda Sleman Viral Jualan Rumput Online, Pakai Tagline Suket Ora Trending tapi Penting |
|
|---|
| Alasan Pendirian Patung di Atas Makam-makam di Solo, Petugas TPU: Dibuat Tak Sampai Setahun |
|
|---|
| Sosok dan Harta Kekayaan Yasir Machmud, Ayah Yasika Aulia Ramadhani yang Viral Kelola 41 Dapur MBG |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/sosok-siswa-SMAN-1-Luwu-Utara-yang-adukan-guru-ke-Faisal-Tanjung.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.