Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Polisi AKBP Saksi Kunci Kematian Dosen Tanpa Busana di Hotel, Keluarga Merasa Tak Wajar

Sebuah kematian yang janggal belakangan terjadi di Kota Semarang, seorang dosen tewas di kamar hotel telanjang dengan seorang polisi

Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
TribunJateng.com/POLRESTABES SEMARANG
PROSES EVAKUASI - Evakuasi jenazah perempuan berinisial DDL di sebuah kamar kostel Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11/2025). Korban merupakan dosen muda Untag Semarang, yang ditemukan tewas pertama kali oleh seorang polisi berpangkat AKBP. 

“Sempat cerita, karena korban tahu saya aktivis yang sering demo. Korban bilang ‘ibu punya teman polisi, dia kasubdit pengendalian masa. Jangan-jangan kalian sering ketemu pas demo, soalnya kan demo itu pasti urusannya berkaitan dengan urusan pengendalian masa’,” ujarnya mengikuti perkataan korban.

Untuk itu para alumni mendorong agar kepolisian untuk mengusut tuntas kasus kematian dosennya. Dia berharap proses penanganan kasus diungkap secara transparan.

"Kami ikatan alumni Untag mendesak kepolisian agar kasus ini dibuktikan secara terang benderang dan jangan melindungi oknum tertentu," harapnya.

Polisi Tak Temukan Tanda Kekerasan, Otopsi Dilakukan

Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Andika Dharma Sena mengatakan pihaknya tetap melakukan autopsi meski tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.

“Sekilas dari visum luar tidak ada tanda-tanda kekerasan ya, tapi ini tetap kita lakukan autopsi. Kita lihat hasilnya nanti,” kata Andika.

Ia menambahkan satu saksi laki-laki sudah diperiksa, namun polisi masih mendalami keterangannya.

“Ada salah satu saksi yang kami periksa. Laki-laki, kita dalami dulu,” ujarnya.

Sakit

Kepolisian  mengungkap kematian dosen muda di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (Untag)  berinisial DLL (35) disebabkan karena sakit.

Dugaan ini muncul karena korban sempat berobat ke RS Telogorejo Semarang dua hari berturut-turut sebelum meninggal dunia.

Kapolsek Gajahmungkur AKP Nasoir, menyebutkan, hasil rekam medis terakhir korban di rumah sakit tersebut tercatat tensi darahnya sekitar 190 milimeter air raksa dan gula darah 600 miligram per desiliter.

Korban hanya menjalani rawat jalan selepas memeriksakan ke dokter.

"Jadi diduga korban meninggal dunia karena sakit. Tim Inafis Polrestabes Semarang juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," ujarnya.

Terkait hubungan korban dengan polisi berpangkat AKBP B, Nasoir membenarkannya.

Namun, ia enggan menjelaskannya lebih detail hubungan mereka.

"Bisa langsung tanya ke Propam," bebernya.

Keluarga merasa janggal

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved