Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Firdiansyah Balas Cibiran saat Resign dari Perusahaan Elit, 16 Tahun Berlalu Kini Dikenal Dunia

Dicibir 'gila' hingga 'tak waras' tak membuat Firdiansyah berkecil hati dan malah memacunya menjadi semakin optimis meraih mimpi.

|
Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
Kompas.com/Intan Afrida Rafni
BISNIS SUKSES - Robot raksasa yang dirakit dengan barang bekas dan dipajang di halaman gedung Kampong Robot. Berbekal uang BPJS Rp 20 juta, Firdiansyah mantan karyawan perusahaan ternama menjawab cibiran teman-temannya. 

“Saya jadi orang paling dungu di ruangan. Saya cuma dengerin, nyatet, belajar. Dari situ saya melihat polanya,” kata dia.

Ia kemudian kembali ke Jakarta, bertemu pemain-pemain industri yang jauh lebih mapan dan memaparkan ide-ide yang ia punya.

Namun, tak sedikit yang menertawakan idenya, bahkan ada yang meremehkannya.

Baca juga: Rokok dan Miras Ilegal Senilai Rp 870 Juta Hasil Operasi Gabungan Dimusnahkan di Trenggalek

Namun dari rangkaian pengalaman itu, Firdiansyah menemukan satu pola penting bahwa robotik bukan sekadar pelajaran teknologi, tetapi gabungan edukasi dan hiburan.

Dia menyebutnya, edutainment, gabungan antara edukasi dan hiburan, yang harus dikemas menarik agar diterima sekolah dan orangtua.

Strategi baru itu perlahan membuka jalan. Sekolah yang bekerja sama meningkat menjadi belasan, puluhan, hingga ratusan.

Setelah 16 tahun berjalan, total ada sekitar 1.000 sekolah yang terinspirasi program robotik yang dia rintis.

“Itu average. Secara total mungkin lebih dari itu,” ujar Firdiansyah.

16 tahun berlalu

Usaha keras itu berbuah manis.

Pada 2022, Firdiansyah diganjar penghargaan dari asosiasi robotik internasional sebagai salah satu pusat robotik terbaik dunia untuk penjualan dan inspirasi.

Baca juga: Hidup Tanpa Aplikasi, Kisah Opang yang Masih Bertahan di Gondangdia, Juanda, dan Senen

Kini, total sekolah yang masuk dalam jejaringnya sudah mencapai sekitar 2.000.

Firdiansyah menyadari ini bukan lagi sekadar bisnis, melainkan misi jangka panjang.

Visinya jelas, yaitu pada 2030, ada 3.000 sekolah yang terinspirasi dan terlibat dalam edukasi robotik di Indonesia.

“Berarti empat tahun ke depan saya harus nambah 1.000 lagi dengan pola yang sudah saya siapkan,” kata Firdiansyah.

Baca juga: Status Gunung Semeru Awas, 178 Orang Terjebak di Ranu Kumbolo Siap Dievakuasi Pagi ini

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved