Berita Viral
Dendam Penjual Pecel Sabet Kapak Anggota Ormas karena Sering Ganggu, Gerobak Dikasih Kotoran Hewan
Seorang pedagang dan anggota organisasi masyarakat (ormas) rebut hingga terjadi tindakan kekerasan yang melibatkan senjata tajam.
Ringkasan Berita:
- Seorang pedagang dan anggota organisasi masyarakat (ormas) rebut hingga terjadi tindakan kekerasan yang melibatkan senjata tajam.
- Korban U dikenal sebagai pedagang kopi yang biasa berjualan di sekitar tempat kejadian.
- Serangkaian tindakan pelaku dipicu rasa kesal dan tekanan psikologis yang berlarut-larut akibat ulah korban.
TRIBUNJATIM.COM - Sebuah keributan antara seorang pedagang dan anggota organisasi masyarakat (ormas) terjadi di wilayah Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, pada Rabu (19/11/2025) malam.
Insiden tersebut bermula dari perselisihan yang terjadi di area tempat para pedagang berjualan, hingga akhirnya memicu tindakan kekerasan yang melibatkan senjata tajam.
Pelaku, seorang penjual pecel lele yang berjualan di lokasi tersebut, diduga melakukan pembacokan menggunakan sebuah kapak terhadap salah satu anggota ormas berinisial U.
Korban U dikenal sebagai pedagang kopi yang biasa berjualan di sekitar tempat kejadian.
Baca juga: Sosok Anggota Satpol PP Banting Pedagang saat Razia, Kasatpol PP Sebut Membela Diri: Ada Buktinya
Tidak hanya U yang menjadi sasaran amukan, dua rekannya yang berada di lokasi pada saat kejadian turut mengalami luka akibat serangan tersebut.
Ketiga korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Kapolsek Cileungsi, Kompol Edison membenarkan peristiwa itu terjadi di wilayah hukumnya.
Ia menjelaskan pihak kepolisian bergerak cepat setelah menerima laporan dari warga.
"Dua orang yang kita amankan, tukang pecel ayam dan keponakannya, tiga orang (luka) di rumah sakit," ujarnya kepada wartawan, Kamis (20/11/2025), dikutip dari Tribun Bogor.
Pemicu Keributan
Pihak kepolisian mengungkapkan keributan yang terjadi antara penjual pecel lele dan anggota ormas di Cileungsi dipicu oleh kekesalan yang telah lama dipendam oleh pelaku.
Kompol Edison menjelaskan, pelaku selama ini merasa terusik oleh ulah korban yang kerap berperilaku kurang baik dan mengganggu usaha dagangnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi memperoleh keterangan korban telah beberapa kali merusak tempat usaha pelaku.
Mulai dari memotong tali tenda yang digunakan sebagai pelindung lapak, hingga merusak bambu penyangga yang membuat pedagang harus berulang kali memperbaiki tempat jualannya.
Tidak hanya itu, korban juga disebut pernah memecahkan kaca gerobak dan melakukan tindakan merugikan lainnya, seperti memasukkan ayam ke dalam gerobak hingga mengotori peralatan dagang dengan kotoran hewan tersebut.
Baca juga: Beli Sembako Rp 174 Ribu, Lansia Malah Buat Pedagang Apes, Penjual Lain Juga Jadi Korbannya
Perlakuan korban bahkan merambah pada tindakan yang dapat menghambat penghasilan pelaku.
Dikatakan korban pernah mengusir para pembeli yang hendak membeli pecel lele, sehingga pelaku merasa usahanya semakin terancam.
Serangkaian tindakan itu membuat pelaku menyimpan rasa kesal dan tekanan psikologis yang berlarut-larut.
Menurut keterangan polisi, puncak dari kekesalan tersebut terjadi pada malam kejadian ketika korban melintas dalam kondisi diduga mabuk.
Korban disebut berjalan dengan sikap arogan dan memancing perselisihan.
Hal itulah yang kemudian memicu keributan hingga akhirnya pelaku, yang sudah kehilangan kesabaran, spontan mengayunkan kapak ke arah korban.
"Jadi memang sering ganggu, puncak kesabarannya itu tadi malam, si korban ini jalan dengan kondisi mabuk, petantang-petenteng, terjadilah keributan itu, si tukang pecel langsung mengarahkan kampaknya ke korban," ungkap Kompol Edison.
Baca juga: Pedagang Resah Pengunjung Datang-datang Bentak Minta Makan Gratis, Ditegur Malah Rusak Kaca Warung
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
pedagang
Organisasi Masyarakat
Bogor
keributan
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
| Sosok Guru PPPK SMPN 46 OKU Tewas Terikat di Kos, Keluarga Tolak Autopsi, Baru Bertugas 2 Bulan |
|
|---|
| TNI Bayar Rp 500 Juta untuk Selesaikan Kasus ODGJ yang Ditembak, Awalnya Keluarga Minta Rp 7,5 M |
|
|---|
| Cara Culas Karyawan Katering Tilap Uang Pesanan Rp90 Juta, Ditransfer ke Rekening Pribadi |
|
|---|
| Anggota Rugi Rp2,5 M usai Tergiur Untung Investasi Rp8 Juta per 15 Hari, Tak Bakal Bangkrut |
|
|---|
| Spanduk Sindir Kepsek SD 'Perusak Rumah Tangga' Dipasang di Gerbang Sekolah, Warga Heran: Kok Aneh |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/penjual-pecel-lele-sabet-anggota-ormas-karena-sering-ganggu.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.