Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ternyata Orang Tua yang Terima Paket Bahan Bom SMAN 72, Pelaku Beli Online Izin Ayah untuk Ekskul

Rentetan peristiwa sebelum ada ledakan di SMAN 72 akhirnya terungkap, pelaku membeli bahan baku pembuatan bom via online.

Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
Tribun Bogor
PESAN ONLINE - Polisi mengungkap fakta bahwa ternyata terduga pelaku ledakan memesan bahan peledak via online, kedua orangtuanya tak ada yang curiga. 

Pemeriksaan direncanakan dilakukan pada pekan ini, antara 17 hingga 21 November 2025, menyesuaikan kondisi kesehatan yang bersangkutan.

Baca juga: Pembawa Bom Molotov Saat Aksi Demo di Balai Kota Malang Ternyata Disuruh dan Diberi Upah Rp20.000

"Kami menyiapkan langkah-langkah untuk meminta keterangan dari ABH di RS Polri Kramat Jati," kata Putu Kholis Aryana di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2025).

Putu menjelaskan, tim Ditreskrimum bersama pendamping dan psikolog telah mendatangi RS Polri Kramat Jati pada Selasa pagi untuk berkonsultasi dengan tim dokter. 

Namun kondisi kesehatan F dinilai belum memungkinkan menjalani pemeriksaan.

"Kondisinya belum memungkinkan untuk dimintai keterangan," ucap Putu.

Meski demikian, penyidik tetap melanjutkan proses penyidikan lain, termasuk pendalaman bukti digital, analisis Puslabfor, serta permintaan keterangan terhadap saksi yang telah dijadwalkan sepanjang pekan ini.

Baca juga: Cara Culas Karyawan Katering Tilap Uang Pesanan Rp90 Juta, Ditransfer ke Rekening Pribadi

Keterangan Keluarga

Terkait kemungkinan terduga pelaku F memiliki ketertarikan pada konten kekerasan atau akses terhadap bahan peledak, pemeriksaan terhadap ayah F telah dilakukan.

"Permintaan keterangan terhadap ayah ABH sudah dilakukan minggu lalu, hasilnya masih harus kami dalami dengan keterangan-keterangan anak dan terduga pelaku," ucap Putu Kholis.

Pemeriksaan terhadap saksi anak dilakukan di lokasi yang disepakati bersama penyidik, KPAI, dan Apsifor. 

Putu menekankan bahwa pemeriksaan anak tidak dapat dilakukan di Ditreskrimum karena dinilai terlalu berisiko.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved