Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Zacky Dapat Uang Rp 22 Juta dari Dedi Mulyadi setelah Difitnah Tabrak Bocil, KDM: Luar Biasa Ibunya

Kasus Zacky, pemuda yang difitnah tabrak bocil atau bocah cilik di Bandung sempat viral di media sosial. Dedi Mulyadi beri hadiah.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Ani Susanti
YouTube Dedi Mulyadi
DIFITNAH TABRAK BOCAH - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memberikan hadiah tak terduga terhadap Zacky, korban intimidasi dan penganiayaan oleh warga di Bandung setelah dirinya dituduh menabrak seorang bocah. Dedi sebut ibu Zacky luar biasa karena perjuangannya. 
Ringkasan Berita:
  • Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tanggapi kasus viral pemuda dituduh tabrak bocah hingga dianiaya
  • Pemuda itu dapat hadiah dari Dedi Mulyadi
  • Perjuangan ibu si pemuda pulihkan nama baik anaknya

TRIBUNJATIM.COM - Kasus Zacky, pemuda yang difitnah tabrak bocil atau bocah cilik di Bandung sempat viral di media sosial.

Ibu Zacky, Anita tak terima anaknya dianiaya karena hal tersebut.

Ia pun mengunggah video rekaman CCTV saat kejadian untuk memulihkan nama baik anaknya.

Kasus ini kemudian ditanggapi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Baca juga: Anita Tak Terima Anaknya Diamuk Warga karena Dituduh Tabrak Bocil, Rekaman CCTV Ungkap Faktanya

Zacky dan ibunya pun bertemu dengan Dedi Mulyadi

Dedi menyampaikan bahwa kasus tersebut bisa dibawa ke jalur hukum, namun mereka harus siap dengan konsekuensi panjangnya. 

"Kalau kemudian ini bawa lagi ke perkara hukum, ngabisin biaya, enggak ada manfaatnya dalam pandangan saya. Tetapi, agar kedua-duanya rukun dan damai, orang yang bersalah menuduh ya minta maaf, saya Gubernur berkewajiban," katanya seperti dikutip dari YouTube Dedi Mulyadi pada Jumat (21/11/2025) via TribunJakarta.

Ia menawarkan solusi damai dengan mempertemukan pihak-pihak yang telah menuduh Zacky di Gedung Sate. 

"Ibu kalau mereka saya undang untuk bertemu dengan ibu mau?" kata Kang Dedi Mulyadi atau KDM.

Penawaran Dedi langsung diiyakan oleh ibu Zacky.

Pertemuan tersebut, kata Dedi, sebagai efek jera agar masyarakat tidak main hakim sendiri dan tidak sembarangan menuduh tanpa dasar. 

Kendati demikian, Dedi masih membuka opsi jalur hukum kepada keluarga Zacky jika tetap ingin menempuhnya

Namun, Dedi kembali mengingatkan dampaknya bagi keluarga.

"Menurut saya kalau jalur hukum, menghabiskan energi. Itu nanti ibu harus dari Cirebon bolak-balik Bandung diperiksa, masuk ke pengadilan jadi saksi. Anaknya di Bandungnya jadi bertambah musuh. Tapi kalau saya undang pertemukan agar orang yang bersalah menyadari kesalahannya, hayuk," ujarnya. 

Zacky Dapat Hadiah dari Dedi Mulyadi

Ibu Zacky sempat ke Bandung untuk bertemu dengan sejumlah orang yang menuduh dan menganiaya anaknya. 

Namun dalam pertemuan itu, para pelaku tak meminta maaf atas perbuatannya. 

Ibu Zacky pun mengaku drop sepulang dari Bandung. 

Mendengar itu, Dedi kemudian memberikan bantuan ketika Zacky masih memiliki tunggakan pembayaran biaya bkuliah sebesar Rp 22 juta. 

"Semester Desember ini kamu kurang berapa?" tanya Dedi.

"Sama bayar IPI total Rp 22 juta. Yang Desember ini (semesteran) belum bayar," ujar Zacky.  

Mendengar jawaban Zacky, Dedi langsung memberikan hadiah kepadanya. 

"Ya sudah, saya kasih hadiah. Kamu orang baik. Saya bayarin yang Rp 22 juta," katanya. 

Ia kemudian meminta nomor rekening kampus untuk melunasi biaya tersebut.

Baca juga: Polisi Buru Pemotor Honda PCX yang Tabrak Bocah Kelas 3 SD di Tambak Osowilangun

Dedi menambahkan bahwa bantuan itu diberikan agar Zacky dapat melanjutkan pendidikan tanpa membebani finansial sang ibu. 

"Jadi ibunya enggak usah pusing mikirin ya. Kamu harus sayang sama ibumu, berjuang demi kamu kuliah. Luar biasa nih perempuan. Beban yang 22 juta sudah selesai," katanya. 

Sebelumnya, video rekaman CCTV tersebut viral dibagikan akun Facebook ibu dari pemuda tersebut bernama Anita Zacky Betot.

Anita menjelaskan alasan mengunggah video tersebut untuk membersihkan nama anaknya, Zacky yang dituduh menabrak.

Selain itu Anita tak terima karena anaknya dipaksa mengaku bersalah.

“Kenapa aku up video Zacky, orangtua si anak itu NPD, zacky dipaksa ngaku salah dan video CCTV tersebut baru saya dapat tadi, nunggu yang punya kost ngasih, baru ketahuan siapa yang salah setelah lihat CCTV tersebut,” tulis Anita, ibu dari pemuda yang dituduh tersebut, melansir dari TribunJabar.

Saat kejadian Zacky sedang duduk di atas motornya hendak menunggu temannya di depan kos di kawasan Sukasari, Kota Bandung, pada Minggu (9/11/2025).

Baca juga: Imbas Tolak Bikin Video Klarifikasi, Siswa SMP Dianiaya Temannya Hingga Tak Berdaya: Membantah

Dalam video yang beredar, terlihat beberapa anak bermain di dekat Zacky yang tengah menunggu temannya tersebut.

Tampak Zacky hanya duduk di atas motornya dan hanya memainkan ponselnya.

Tak berselang lama dua bocah yang bermain tersebut saling memperebutkan bola.

Tampak bocah berkaos hitam saat merebut bola tersandung dan terjatuh hingga kepalanya membentur motor Zacky yang dalam keadaan diam.

Melihat kejadian itu, Zacky mencoba menolong bocah yang kesakitan tersebut.

Teman-teman bocah tersebut pun sempat menolong lalu lari untuk mencari bantuan.

Namun, setelah warga datang Zacky terlihat langsung dimarahi seorang wanita diduga ibu dari bocah tersebut.

Tak sampai di sana, dari rekaman CCTV itu juga terlihat Zacky pemuda tersebut sempat dikerumuni warga hingga didorong dan motornya dirusak.

Karena kejadian tersebut, Anita sebagai ibu Zacky pemuda yang dituduh itu tak terima.

Ia ingin memulihkan nama anaknya dari tuduhan tersebut dengan membagikan dan memviralkan video bukti rekaman CCTV tersebut.

“Aku cuma mau bersihin nama baik anak saya bahwa benar anak saya tidak menabrak anak tersebut,” tulis Anita.

Anita juga menegaskan agar orang tua bocah tersebut juga meminta maaf dan mengganti rugi balik biaya kerusakan motor anaknya.

“Saya tidak akan banyak nuntut cuma pengen itu orang tua minta maaf sama anak saya karena sudah bertindak semaunya sendiri dan fitnah tanpa bukti,” sambungnya.

Lebih lanjut, Anita ingin agar kejadian yang dialami putranya itu menjadi pembelajaran agar menahan diri sebelum mengetahui kejadian pastinya.

“Dan buat pembelajaran buat kita semua, jangan normalisasikan main hakim sendiri, ini negara hukum,” tegasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved