Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tiap Hari Ketuk Pintu Kelas Satu Persatu Jualan Risol, Yusuf Nangis Dibayari Wisuda oleh Presiden

Januari Yusuf, seorang mahasiswa mendapat berkah dan kesempatan emas untuk bisa diwisuda dengan biaya full dari Presiden Prabowo.

Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
Tribunnews.com
WISUDA DIBAYARI PRESIDEN - Mahasiswa Universitas Garut, Januari Yusuf Ibrahim, menerima bantuan biaya wisuda dari relawan Bantuan Presiden di Garut, Jawa Barat, Kamis (20/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Tiap hari berjualan risol dan gorengan di kampus, Yusuf ketuk pintu demi pintu kelas
  • Keuntungan jual risol digunakan untuk membayar kuliah
  • Perjuangan Yusuf didengarkan Presiden, kini diberi uang wisuda secara khusus

 

TRIBUNJATIM.COM - Januari Yusuf, mahasiswa yang menjual risol di kampus akhirnya bisa wisuda dengan biaya pemberian Presiden Prabowo.

Mahasiswa satu ini sebelumnya memang viral karena berjualan risol di kampus dengan menawarkan dari kelas ke kelas.

Semua biaya hasil penjualan risolnya itu dipakai untuk melunasi kuliahnya.

Januari Yusuf pun ramai diperbincangkan, hingga kabar itupun sampai ke telinga Presiden Praboowo.

Kisah Januari ini berakhir manis dimana ia mendapat hadiah wisuda dari Presiden Prabowo Subianto.

Perjuangan

Januari Yusuf Ibrahim (22) merupakan mahasiswa Universitas Garut, Jawa Barat.

Setiap hari, ia ke kampus membawa kotak kontainer berisi risol dan gorengan.

Sejak hari-hari pertama kuliah, ia tak pernah ragu mengetuk pintu kelas satu per satu, menawarkan dagangan sambil menyapa teman-teman.

Semua itu ia lakukan demi menjaga mimpinya tetap hidup: menyelesaikan pendidikan dan menata masa depan.

Kisah sederhana itu akhirnya menyebar luas di media sosial, menyentuh banyak hati.

Perjuangan Januari yang tak pernah surut akhirnya sampai ke perhatian Presiden Prabowo Subianto.

Baca juga: 22 Tahun Mengabdi Dituding Pungli Rp 91 Juta, Nurhasan Eks Kepsek Kini Jadi Petani usai Dibui

Melalui program Bantuan Presiden, Januari menerima biaya wisuda.

Penyerahan dilakukan oleh relawan Muhayar Fauzi pada Kamis (20/11/2025), disaksikan oleh Kaprodi PHI Universitas Garut, Muh. Fikra Najib.

Momen haru tersebut menjadi bukti bahwa tekad seorang anak muda dari daerah kecil pun bisa terdengar hingga ke tingkat tertinggi pemerintahan.

“Pak Presiden, mohon izin. Kami telah melaksanakan tugas, dan Januari kini siap melanjutkan kehidupannya menjadi pribadi yang lebih kuat, sehat, dan berkembang,” ujar Muhayar Fauzi setelah menyerahkan bantuan wisuda dari Presiden Prabowo, dikutip TribunJatim.com dari Tribunnews, Senin (24/11/2025).

Mahasiswa Universitas Garut, Januari Yusuf Ibrahim, menerima bantuan biaya wisuda dari relawan Bantuan Presiden di Garut, Jawa Barat, Kamis (20/11/2025).
Mahasiswa Universitas Garut, Januari Yusuf Ibrahim, menerima bantuan biaya wisuda dari relawan Bantuan Presiden di Garut, Jawa Barat, Kamis (20/11/2025). (Tribunnews.com)

Bagi Januari, bantuan itu bukan sekadar nominal uang. Ia menganggapnya sebagai apresiasi atas kerja keras yang ia pupuk selama bertahun-tahun.

“Terima kasih, Pak Presiden Prabowo. Semoga sehat selalu, panjang umur, dan menjadi presiden terbaik untuk Republik Indonesia,” tutur mahasiswa Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, tersebut.

Pihak kampus juga menunjukan rasa bangga. Kaprodi PHI Universitas Garut, Muh. Fikra Najib, menilai langkah Presiden Prabowo mencerminkan kepedulian terhadap mahasiswa yang berjuang keras membiayai pendidikan.

“Alhamdulillah, terima kasih Pak Presiden. Januari telah melakukan hal yang hebat, hatinya kuat. Atas nama lembaga, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,” ujarnya.

Baca juga: Reaksi Ayu Ting Ting Dituding Jadi ATM Keluarga, Umi Kalsum Ucap Doa: Jangan Bosan Bahagiain Ibu

Ia menambahkan bahwa kecepatan pemerintah merespons kisah Januari menjadi simbol keberpihakan terhadap generasi muda yang tengah mengejar cita-cita.

“Pemerintahan saat ini sangat cepat tanggap terhadap berbagai persoalan,” tambah Fikra.

Sebagai penutup, kampus memastikan komitmennya menjaga lingkungan akademik tetap nyaman dan produktif.

“Kami juga akan terus menjaga kondusivitas kampus dan memperkuat komunikasi. Terima kasih banyak, Pak Prabowo. Semoga selalu diberi kesehatan dan keberkahan,” kata Fikra.

Hari ini, Januari tidak hanya membawa kotak berisi gorengan, tetapi juga membawa kisah inspiratif tentang kegigihan, harapan, dan hadiah wisuda yang datang langsung dari Presiden.

Sumber dana bantuan

Sebenarnya tidak ada anggaran yang dipakai secara khusus oleh Presiden Prabowo untuk mengapresiasi pelajar dan mahasiswa yang berprestasi dan penuh perjuangan.

Darimana sebenarnya uang yang diberikan untuk apresiasi para pelajar itu?

Pemerintah Indonesia memang memberikan alokasi anggaran besar untuk sektor pendidikan melalui APBN, dan presiden sebagai kepala eksekutif memiliki peran penting dalam menetapkan prioritas anggaran tersebut dalam Rancangan APBN.

Misalnya, untuk tahun anggaran 2026 pemerintah mengusulkan anggaran pendidikan hingga sekitar Rp 757,8 triliun, yang merupakan bagian dari total belanja negara.

Dalam pidato penyerahan DIPA dan nota keuangan, presiden menekankan bahwa alokasi pendidikan ini diprioritaskan untuk program-program strategis seperti beasiswa (misalnya KIP Kuliah), bantuan pendidikan, dan penguatan sekolah serta kampus. Setkab

Alokasi tersebut (untuk beasiswa dan bantuan pendidikan) masuk di bawah “belanja pemerintah pusat” dalam fungsi belanja pendidikan di APBN, bukan dalam suatu rubrik terpisah “dana apresiasi presiden”.

Contohnya, sebagian dari anggaran pendidikan dialokasikan ke program Program Indonesia Pintar (PIP) untuk siswa sekolah dan KIP Kuliah untuk mahasiswa.

Beasiswa untuk mahasiswa juga dikelola melalui LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan), dana ini merupakan bagian dari pembiayaan pendidikan yang dialokasikan dalam APBN.

Karena itu, “apresiasi” berupa dukungan keuangan kepada siswa dan mahasiswa (melalui beasiswa atau bantuan operasional pendidikan) lebih tepat dikategorikan sebagai belanja sosial / belanja pendidikan di APBN, bukan hibah hadiah semata dari “kantong presiden”.

Semua itu dikelola melalui kementerian terkait (misalnya Kemendikbudristek atau Kementerian Pendidikan Tinggi) dan lembaga pengelola dana seperti LPDP.

Baca juga: Terjerat Pinjol Lebih dari Rp 5 Juta, Mahasiswa Nekat Curi Laptop hingga Handphone Teman

Perlu juga dicatat bahwa presiden bisa menyampaikan penghargaan simbolis kepada sekolah atau siswa (misalnya presiden memberi “apresiasi” publik kepada 100 Sekolah Rakyat) sebagai bagian dari agenda politik atau publikasi pemerintah.

Tetapi hal itu biasanya bersifat simbolis dan dikomunikasikan melalui siaran pers dan protokol negara, bukan sebagai satu program anggaran tersendiri bernama “hadiah presiden” di APBN.

Dengan demikian, anggaran yang digunakan untuk memberi apresiasi finansial kepada siswa dan mahasiswa (beasiswa, bantuan pendidikan, program afirmatif) merupakan bagian dari anggaran pendidikan (belanja pemerintah pusat) di APBN, dan bukan kategori “dana apresiasi presiden” terpisah.

Program Bantuan Presiden

Secara keseluruhan, program bantuan yang digagas oleh Presiden ini (“bantuan Presiden”) bukan hanya bentuk subsidi sosial, tetapi bagian dari kebijakan nasional yang menyentuh aspek gizi, pendidikan, dan kesehatan.

Dengan investasi tinggi dan target besar, program MBG mencerminkan ambisi pemerintah untuk menyelesaikan masalah kemiskinan struktural sekaligus meningkatkan kapasitas manusia Indonesia sebagai modal utama pembangunan jangka panjang.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved