24.171 Anak Gorontalo Tak Sekolah, Imbas Beasiswa Diembat Orang Tua hingga Digoda Kerja di Tambang

Kedua, sektor pekerjaan formal belum cukup menyerap tenaga kerja miskin secara merata.

Banyak warga miskin terutama di pedesaan, hanya bisa mendapatkan pekerjaan di sektor informal (seperti buruh harian, usaha kecil) yang rentan dan tidak stabil.

Ditambah lagi, kebijakan ekonomi kadang tidak cukup mendistribusikan kesempatan kerja ke wilayah-wilayah yang lebih tertinggal, sehingga kesenjangan distribusi pendapatan tetap besar. 

Faktor kesehatan juga tidak bisa diabaikan: akses layanan kesehatan yang rendah dan mahal, serta kurangnya fasilitas kesehatan di daerah terpencil, membuat banyak keluarga miskin rentan terhadap penyakit.

Biaya kesehatan bisa menjadi beban besar, terutama jika penyakit kronis muncul, dan hal ini bisa menjebak penduduk dalam lingkaran kemiskinan karena harus mengorbankan sebagian dari pendapatan untuk pengobatan. 

Tidak kalah penting, kemiskinan struktural juga berkaitan dengan budaya dan faktor sosial, misalnya, norma sosial tertentu bisa membuat sebagian masyarakat sulit mengakses pendidikan atau pekerjaan karena hambatan kultural ataupun diskriminasi.

Semua faktor ini saling terkait; kemiskinan di Indonesia bukan masalah satu aspek, melainkan hasil dari sistem sosial-ekonomi yang belum sepenuhnya adil dan merata. 

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com