Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Warga Tambak Medokan Ayu Keberatan Setor Rp 500 Ribu Sebulan untuk Air Bersih, Bayar PBB Tak Bisa

Ratusan warga keberatan bayar Rp 500 ribu per bulan untuk dapat air bersih.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
PIXABAY/JOHNNY KIM
KESULITAN AIR BERSIH - Foto ilustrasi terkait berita sekitar 700 KK di Tambak Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, Surabaya tinggal di lahan konservasi dan kesulitan mengakses air bersih. Harus setor Rp 500 ribu per bulan. 

"Semua membuka mata kita semua bahwa sudah ada ratusan KK tinggal di lahan konservasi. Harus dicarikan solusi bersama. Untuk PDAM harus ada master meter agar warga tidak krisis air bersih," kata Aning.

Selama ini mereka juga menanggung beban urunan sembungan instalasi hingga Rp 6 juta.

Solusi yang bisa dilakukan adalah adalah pemasangan master meter yang bisa menuntaskan problem air bersih untuk 700 KK itu.

Pihak PDAM mengaku masih akan mengupayakan solusi atas kenyataan lahan konservasi yang dijadikan permukiman.

Aning menyebut bahwa sudah ada solusi akan ada pemasangan master meter.

Namun dengan catatan tidak boleh ada lagi tempat tinggal baru di lahan konservasi di pesisir Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) itu.

"Notulen kecamatan dan kelurahan juga kejaksaan. Akan dipasang master meter PDAM asal tidak ada rumah baru lagi," kata Aning. (Nuraini Faiq)

Baca juga: Derita Warga Desa Pulo Lumajang, Kesulitan Air Bersih, Sumur Mengering Berbulan-bulan

Dalam berita lain, sejumlah warga di Perumahan Pondok Sukmajaya Permai, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat mengeluhkan tagihan PDAM yang naik hingga empat kali lipat.

Naiknya tagihan tarif PDAM yang dikelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Depok, PT Tirta Asasta itu membuat mereka kaget.

Warga Perumahan Pondok Sukmajaya Permai, Irawati Retnaningsih merasakannya.

Biasanya, Irawati membayar tagihan bulanan PDAM sekitar Rp400 ribu hingga Rp500 ribuan saja, kini jadi Rp 2 juta.

Kenaikan bermula di tagihan bulan Agustus 2025, Tagihan PDAM miliknya mengalami kenaikan hingga 100 persen, dari yang biaaanya Rp 500 ribu menjadi Rp 1 juta.

“Kita sempet kaget, waduh jangan-jangan ada yang bocor kan gitu,” kata Irawati saat dihubungi wartawan, dilansir dari TribunJakarta.

Meski tagihan PDAM naik, Irawati tetap membayarnya sesuai tenggang waktu yang diberikan.

Ia awalnya menduga PDAM ada kesalahan pencatatan dan berharap tagihan di bulan depan kembali normal.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved