Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Teknisi AC Tewas Tertabrak KA Arjonegoro di Perlintasan Double Track di Surabaya

Seorang pengendara motor tewas tertabrak KA Arjonegoro, Relasi Bojonegoro-Surabaya, yang melintasi Perlintasan double track Desa Margorukun

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM/istimewa
KECELAKAAN TERTABRAK KA-Tangkapan layar tubuh pemotor Suzuki Shogun berinisial IN (40) yang terkapar usai tertabrak KA Arjonegoro, Relasi Bojonegoro-Surabaya, yang melintasi Perlintasan Sebidang, double track, di KM 229+1, Jalan Cepu, Desa Margorukun, Gundih, Bubutan, Surabaya, Sabtu (25/10/2025) sore. 

Poin penting:

  • Seorang pengendara motor bernama IN (44), warga Gundih, Bubutan, Surabaya, tewas tertabrak KA Arjonegoro di perlintasan sebidang Jalan Cepu, Desa Margorukun, Sabtu (25/10/2025) sore.
  • Diduga korban menerobos palang pintu perlintasan yang sudah ditutup penjaga swadaya dan tertabrak KA saat melintasi rel sisi timur.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Seorang pengendara motor tewas tertabrak KA Arjonegoro, Relasi Bojonegoro-Surabaya, yang melintasi Perlintasan Sebidang, double track, di KM 229+1, Jalan Cepu, Desa Margorukun, Gundih, Bubutan, Surabaya, Sabtu (25/10/2025) sore.

Informasinya, korban laki-laki berinisial IN (44) warga Gundih, Bubutan, Surabaya. Ia mengendarai motor jenis bebek warna hitam Suzuki Shogun berbodi warna hitam. 

Perlintasan double track yang menjadi lokasi kecelakaan tersebut terdapat palang pintu besi yang dijaga secara swadaya oleh warga setempat. 

Menurut Wakil Ketua RW 02 Boediono, pemotor tersebut melaju dari barat ke timur bermaksud menyeberangi perlintasan sebidang berpalang pintu swadaya tersebut, sekitar pukul 03.00 WIB. 

Ia menduga pemotor korban menerobos palang pintu perlintasan yang sudah ditutup oleh penjaga pos swadaya tersebut. 

Pemotor korban berhasil melintasi jalur KA sisi barat, dan tatkala hendak melintasi rel sisi timur, bodi motor korban tertabrak KA Arjonegoro yang melaju dari arah selatan ke utara. 

Baca juga: Wanita di Tulungagung Tewas Tertabrak Kereta, Anting di Telinga Jadi Petunjuk Kuat Kuak Identitas

"Berdasarkan cerita warga, dia melintas, dia itu keterbelakangan mental, ketemper, terseret ke tembok, dan kami lihat dia pendarahan di kepala. Masih sempat bergerak waktu diangkat. Namun, akhir meninggal dunia dibawa ke RSUD dr Soetomo," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com, di lokasi. 

Boediono menambahkan, motor korban sempat tertabrak dan terseret lokomotif KA yang melintas hingga terbentur dinding beton pembatas jalan gang warga dengan sebidang area lintasan rel KA. 

Akibatnya, korban sempat mengalami luka parah pada bagian kepala. Beberapa warga sempat melihat korban masih bergerak. Namun, lambat laun korban tidak sadarkan diri, dan dinyatakan meninggal dunia di lokasi. 

Menurut Boediono, Korban IN merupakan tetangganya yang dikenal kesehariannya bekerja sebagai teknisi pemasangan dan servis AC, mengikuti sang kakak kandung. 

Namun, tatkala tidak sedang memperoleh orderan pemasangan atau servis AC dari kustomer. Korban IN memiliki pekerjaan sambilan sebagai juru parkir di sebuah minimarket. 

"Tentangga saya berjarak 5 rumah dengan rumah saya. Dia pulang kerja, kadang bantu kakaknya servis AC. Kadang jaga parkir. Tapi kayaknya tadi sendirian," pungkasnya. 

Sementara itu, Ketua RW 02 Soeradji Tulus mengatakan, korban merupakan salah satu warga yang kesehariannya bekerja sebagai teknisi pemasangan dan servis AC. 

Insiden kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Soeradji menduga, korban saat itu sedang mengendarai motor sendirian bermaksud hendak pulang ke rumah orangtuanya. 

"Dia mau pulang, dia tertabrak KA relasi Bojonegoro-Surabaya. Dia kerja ikut kakaknya jadi teknisi AC. Tadi sempat dievakuasi orang-orang ternyata sudah engga bernafas lagi dievakuasi ke RSUD dr Soetomo," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di lokasi. 

Mengenai kondisi korban dalam kesehariannya. Soeradji tak menampik bahwa Korban IN memiliki keterbelakangan mental. Namun, masih bisa berkomunikasi dengan warga atau para tetangga. 

"Iya betul keterbelakangan mental. Tapi dia masih bisa ngomong. Kalau gak diajak ngomong ya engga ngomong. Mendengarkan bisa normal, makanya punya keterampilan servis AC," pungkasnya. 

Pantauan TribunJatim.com di lokasi, situasi di perlintasan sebidang tersebut terpantau sepi. Karena, pascakejadian, petugas kepolisian menutup sementara akses perlintasan sebidang tersebut sampai batas waktu yang tak ditentukan. 

Palang besi berwarna merah yang menutup kedua sisi gerbang yakni sisi gerbang barat dan timur tertutup. Bahkan, celah-celah yang tersisa dari besi penutup tersebut dipasangi tali tambang berwarna biru. 

Selain pengendara motor, pejalan kaki juga diimbau oleh pengurus RW untuk tidak melintasi perlintasan tersebut dan diminta melewati jalur lain untuk mencapai lokasi tujuannya. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved