Keterangan Ketua RW Jojoran Surabaya Soal Pembubaran Acara Dialogika yang Diduga Digelar HTI
Acara bertajuk "Dialogika, Dialog Intelektual Kampus, Kemana Narasi Terorisme Mengalir" dibatalkan.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Acara bertajuk "Dialogika, Dialog Intelektual Kampus, Kemana Narasi Terorisme Mengalir" dibatalkan.
Hal ini diungkapkan oleh Mohammad Kodri, Ketua RW 8 Kelurahan Airlangga, Kecamatan Gubeng, Surabaya.
Acara Dialogika tersebut awalnya akan diselenggarakan di Jalan Jojoran Stal no 8, RW 8 Kelurahan Airlangga, Gubeng, hari Minggu (20/5/2018) malam.
Namun Kodri mengatakan bahwa pemilik rumah yang akan dijadikan tempat acara tersebut menolak.
Baca: AC Milan Vs Fiorentina, Bungkam La Viola 1-5, I Rossoneri Mantap Bertengger di Posisi Enam Klasemen
"Itu kan rumah kos-kosan, yang punya rumah menolak mau dijadikan tempat acara itu," kata Kodri.
Kodri mengatakan, pemilihan tempat tersebut bermula saat mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya berinisial F mau mengadakan acara Dialogika.
Namun ia belum mempunyai tempat seperti yang ia inginkan, ia pun teringat mempunyai salah satu teman yang mempunyai kos di tengah kota dan akhirnya memilih rumah di Jalan Jojoran Stal no 8 Surabaya tersebut.
"F sendiri rumahnya di Sidotopo," lanjut Kodri.
Baca: Kisah Mantan Murid Aman Abdurrahman, Perjuangan Lepas Cengkeraman Ideologi ‘Halalkan Darah Aparat’
Kodri mengatakan, bukan hanya pemilik kos saja yang keberatan dengan adanya acara tersebut.
Namun Muspika Gubeng juga keberatan.
"Akhirnya kami berinisiatif untuk menyebarkan pemberitahuan melalui media sosial bahwa acara tersebut dibubarkan dan tidak disetujui oleh Muspika," lanjutnya.
Kodri melanjutkan, tidak setujunya warga dikarenakan tema acara terlalu sensitif, yaitu soal terorisme.
"Dan yang menyelanggarakan HTI, tahu sendirilah HTI baru dibubarkan sama pemerintah," ucap Kodri.
Baca: 7 Teroris Bomber Gereja dan Polrestabes Surabaya Dimakamkam di Tempat Khusus di Sidoarjo
Kodri mengatakan, pemberitahuan itu sangat efektif dibuktikan dengan tidak adanya peserta acara yang mendatangi rumah tersebut.
"Kami juga menjaga kondusivitas lingkungan, soalnya di Facebook kan sudah tersebar kalau banyak warga yang menolak dan akan mendatangi rumah itu, takutnya akan menggangu tetangga yang lain," pungkasnya.