Selain Simulasi Pemadaman Kebakaran di Dukuh Kupang, Petugas Juga Uji Coba Waktu Pengambilan Air
Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya, Irvan Widyanto memimpin jalannya simulasi pemadaman kebakaran di Jalan Raya Dukuh Kupang Surabaya.
Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya, Irvan Widyanto memimpin jalannya simulasi pemadaman kebakaran di Jalan Raya Dukuh Kupang Surabaya, Rabu (4/7/2018).
Di sana, Irvan tak seorang diri.
Ia bersama sejumlah personel pemadam kebakaran Kota Surabaya dan jajaran terkait.
Satu ruas Jalan Raya Dukuh Kupang sisi timur ditutup sementara demi uji coba mobil Bronto Skylift F 104 HLA yang berukuran lebar sembilan meter dan memiliki anak tangga yang mampu menjulur sekitar 25 meter, baik secara vertikal maupun horizontal.
Baca: Jika Tidak Ada Rekrutmen CPNS, Inilah yang akan Dilakukan Pemprov Jatim saat Krisis ASN
Dengan manuver itu, Irvan menjelaskan, petugas PMK mampu menjangkau lokasi kebakaran tanpa harus memasuki ke dalam gang sempit titik kebakaran terjadi.
"Kami akan coba juga di seluruh kecamatan nantinya," beber Irvan kepada awak media, Rabu (4/7/2018).
Irvan menambahkan, selain menguji coba pemadaman, petugas PMK juga menguji coba waktu pengambilan air.
Uji coba itu dilakukan di tengah-tengah terjadinya kebakaran.
Baca: Kedatangan Tamu dari Berbagai Negara yang Ingin Lihat Proses Demokrasi, Risma Ceritakan Soal Pilwali
Ketika itu, petugas PMK mengambil air di tiga sumber air yang berada di Kecamatan Sawahan Surabaya, yaitu di dekat Perumahan Kris Kencana, Pakis Tirtosari, dan pertigaan Ciputra World.
Senada dengan Irvan, Camat Sawahan, Muhammad Yunus yang juga turut serta dalam simulasi itu mengatakan, mobil yang berbentuk seperti Brontosaurus itu efektif digunakan di wilayah pemukiman padat penduduk seperti wilayahnya.
Bahkan, mobil pabrikan Finlandia itu bisa menggunakan dua mesin air high pressure.
"Evaluasinya mungkin bisa menggunakan dua mesin air high pressure, ini tadi kan sudah dicoba, eh bisa ternyata," sahut Yunus kepada TribunJatim.com.
Baca: Tik Tok Diblokir di Indonesia, Dinilai Negatif hingga Beragam Respons Netizen
Ketika itu, awalnya petugas PMK hanya memakai satu mesin air high pressure saat simulasi.
Saat itu, terlihat air yang keluar sempat terombang-ambing terkena hembusan angin.
Namun, bila mengoperasikannya dengan dua mesin, maka tekanan air yang disemprotkan justu lebih tinggi.
Sehingga, mampu menjangkau dan tepat mengenai titik api pokok yang dimaksud.
Baca: Tunjukkan Kemampuan, Lee Chae Yeon Produce 48 Dinilai seperti Penari Profesional daripada Idol
Yuk subscribe YouTube Channel TribunJatim.com