Norma Banyak Diabaikan, Sekdaprov Jatim Ingatkan Masyarakat Biasakan Etika Budaya Jawa Sejak Dini
Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono mendorong agar etika budaya Jawa harus dibiasakan oleh orang tua hingga generasi muda, sejak dini.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono mendorong agar etika budaya Jawa harus dibiasakan oleh orang tua hingga generasi muda, sejak dini.
Hal itu karena Heru Tjahjono melihat, di era sekarang ini, perkembangan kehidupan sangat cepat yang menyebabkan banyaknya etika maupun norma terabaikan, terutama pada etika budaya Jawa.
Hal ini disampaikan Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono saat menghadiri pembukaan Kongres Kebudayaan Jawa (KKJ) II di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Rabu (21/11/2018) malam.
• Pakde Karwo Imbau Masyarakat dan Pemda di Jatim Waspada Bencana Memasuki Musim Penghujan
• Dicoret DPRD Surabaya, Rencana Pembangunan Pengolahan Limbah B3 di Surabaya Dipastikan Batal
Ia mengatakan, etika budaya Jawa jika diartikan dengan kondisi hari ini sebagai proses pembentukan karakter yang positif.
Keberadaan etika budaya Jawa semakin hari dirasa sangat mengkhawatirkan, terutama bagi generasi muda penerus bangsa dan negara.
Maka dari itu, lanjutnya, sebagai orang yang hidup, tinggal dan besar di Jawa, haruslah membiasakan etika budaya Jawa sejak dini agar dapat memahami dan menghormati antar sesama manusia.
• Pakde Karwo Dukung Sistem Pemeringkatan pada Pengisian Formasi CPNS 2018 yang Kurang
• Seorang Warga Alami Luka Bacok saat Pergoki Maling Motor di Karang Menjangan Surabaya
Sebagai contoh, setiap orang Jawa pasti selalu mengenal dan meresapi kata nyuwun sewu atau budaya permisi dan matur nuwun atau budaya terima kasih.
Budaya permisi ini lanjut Heru Tjahjono adalah salah satu bentuk atau sikap santun yang selalu diajarkan oleh orang tua kepada anak untuk selalu menghormati yang lebih tua.
“Budaya permisi atau nyuwun sewu ini sekarang mulai pudar. Banyak anak muda yang acuh terhadap bentuk etika budaya Jawa seperti ini,” ujarnya.
• Persebaya Vs Bhayangkara FC, Jamu The Guardian, Fandi Eko Utomo Bakal Reuni dengan Adiknya
• Pengembangan Jaringan Distribusi Baru Dongkrak Pertumbuhan Air Minum Cleo
Sama halnya dengan matur nuwun atau budaya terima kasih harus dilakukan tidak hanya sebagai orang Jawa saja.
Budaya mengucapkan terima kasih itu, erat kaitannya terhadap personal seseorang dalam berinteraksi secara positif antar sesama makhluk.
“Ini yang harus kita jaga kembali. Saya menilai ini persoalan etika budaya yang tercermin dalam pembentukan karakter seseorang,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan, budaya Jawa dapat berperan sebagai salah satu pencegah korupsi.
• Pemkot Blitar Usulkan Raperda Pelestarian Warisan Budaya dan Cagar Budaya
• Jadi Kanwil Terbaik, Tugas Direktorat Jenderal Pajak Jatim II Semakin Berat
• Besaran UMK Kota Blitar 2019 yang Ditetapkan Gubernur Lebih Tinggi dari yang Diusulkan Pemkot
Nilai-nilai maupun norma sosial yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat seperti gotong royong, saling membantu, dapat melawan korupsi di tingkat masyarakat.