Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Diduga Lecehkan Muridnya, Guru SDN Kauman 3 Malang Dihukum Penundaan Pangkat & Jadi Cleaning Service

Guru SDN Kauman 3 Malang yang diduga lecehkan muridnya dapat sanksi kenaikan pangkat. Baca selengkapnya?

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Januar
SURYA/SYLVIANITA WIDYAWATI
Suasana di SDN Kauman 3 Kota Malang, Senin (11/2/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Guru IM yang dilaporkan walimurid karena dugaan pelecehan seksual pada siswa SDN Kauman 3 Kota Malang, menjalani sanksi non aktif sebagai guru sejak pekan lalu.

Ia juga mendapat penundaan kenaikkan pangkat pada April 2019.

"Harusnya naik 3D jadi tetap 3C," jelas IM ketika ditemui suryamalang.com (Grup TribunJatim.com) di kantor Pengawas Sekolah, Rabu (13/2/2019).

Pria yang sudah menjadi guru selama 25 tahun ini menjadi petugas kebersihan di tempat barunya.

Korban Pencabulan Oknum Guru SDN Kauman 3 Malang Sudah Visum, Polisi Masih Atur Waktu Penyidikan

"Tugas saya ya bersih-bersih ruangan di kantor ini. Pulangnya ya sore. Kadang jam 16.30 WIB," jawabnya ketika bertemu di ruang tamu kantor.

Di kantor itu ada satu petugas cleaning service.

Saat bertemu, ia seusai istirahat dan kembali ke kantor.

Ia memakai hem putih dan celana hitam, pakaian dinas hari ini.

Ruang kerjanya di depan ruang tamu.

Saat masuk kantor, ketika disapa suryamalang.com sambil menyebut nama Pak IM, ia membalas menjawab iya.

Ia bersedia diwawancarai meski tidak panjang lebar.

Dijelaskan IM, setelah dinonaktifkan, ia dapat tugas di kantor pengawas SD di JL WR Supratman.

"Tapi di sana sudah penuh orangnya. Kemudian dapat informasi jika di kantor pengawas di Jalan Borobudur kurang orang. Jadi ia bekerja di tempat barunya sejak Senin (11/2/2019).

"Saya di sini sampai pensiun September 2019," jelasnya. Terkait kasusnya di mana ia dilaporkan walimurid, ia tidak mau menjawab.

"Semua sudah saya sampaikan ke dinas," jawabnya. Ia menyatakan, minggu lalu dipanggil dua kali oleh Dindik Kota Malang. Ia menemui Totok Kasianto, Sekretaris Dindik.

Disana sampai sore hari. Ia menyatakan sudah menceritakan apa adanya dengan tulisan tangan. Intinya, ia diklarifikasi oleh sekdin atas hal itu. Ketika ditanya apakah di SDN lain ia pernah dilaporkan, ia menjawab tidak tahu.

Bagaimana jika diminta keterangan polisi atas laporan walimurid? Ayah dua anak ini mengatakan tidak tahu.

"Semua sudah ditangani dinas," pungkasnya. Sylvianita Widyawati

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved