Fakta Mengejutkan usai Istri Yai Mim Diperiksa Soal Laporan Penistaan Agama, Jam Rolex dan Emas Raib

Poin penting:

• Pihak Diperiksa: Rosida Vignesvari (Istri Yai Mim) sebagai pelapor.
• Kasus Dilaporkan: Dugaan Penistaan Agama (pembakaran sajadah).
• Lokasi Kejadian: Pekarangan depan rumah (saat salat istikharah).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Istri dari Imam Muslimin atau akrab disapa Yai Mim yaitu Rosida Vignesvari selesai menjalani pemeriksaan di Polresta Malang Kota, Selasa (14/10/2025).

Ia diperiksa selama 2 jam yaitu mulai pukul 12.00 WIB dan selesai pada pukul 14.00 WIB. Diketahui, istri Yai Mim tersebut diperiksa sebagai pelapor atas laporan penistaan agama yang telah dibuatnya.

Kuasa hukum Rosida, Fakhruddin Umasugi mengatakan dalam pemeriksaan tersebut, kliennya dicecar sejumlah pertanyaan oleh penyidik.

"Klien kami telah selesai menjalani pemeriksaan dengan kurang lebih ada sekitar 24 pertanyaan. Kaitannya terkait pelaporan penistaaan terhadap simbol-simbol agama," ujarnya kepada TribunJatim.com.

Baca juga: Yai Mim Buka Suara Soal Konflik dengan Sahara di Malang: Berawal dari Urunan Parkir dan Saling Tuduh

Diketahui, konteks laporan dugaan penistaan agama itu dibuat karena sajadah milik istri Yai Mim telah dibakar oleh beberapa orang tidak bertanggung jawab pada 16 September 2025 dinihari. 

Dan dalam pemeriksaan itu, juga terungkap fakta baru.

"Ini baru terbuka dalam pemeriksaan tadi, ada beberapa barang pribadi milik klien kami yang sampai saat ini belum ditemukan, entah hilang dicuri atau ikut terbakar. Yaitu empat jam tangan salah satunya merek Rolex, emas 210 gram dan dua tasbih dengan harga yang cukup lumayan mahal. Sehingga total kerugian termasuk dengan sajadah dibakar, yaitu mencapai Rp 660 juta," bebernya.

Umasugi mengungkapkan, baik jam maupun emas dan tasbih tersebut berada di dalam tas. Dan tas itu dibawa oleh Rosida yang sedang menemani suaminya salat istikharah di lahan pekarangan depan rumah.

"Jadi, pak Yai dan istrinya salat istikharah disitu (lahan pekarangan depan rumah) karena ingin beli lahan tersebut. Setelah itu ditinggal sebentar ke sebuah kafe sekitar 30 menitan lalu saat kembali, ternyata sajadahnya sudah terbakar dan barang-barang berharganya sudah tidak ada," ungkapnya.

Dalam pemeriksaan tersebut, pihaknya telah membawa alat bukti untuk memperkuat laporan dugaan penistaan agama tersebut. Yaitu berupa sejumlah nota pembelian dari barang-barang yang hilang termasuk foto dokumentasi kondisi sajadah yang dibakar.

Baca juga: LBH Ansor Kota Malang Mundur dari Kasus Pelecehan Seksual Sahara vs Yai Mim, Murni Ditangani Pribadi

"Bukti nota-nota sudah kami lampirkan dan sudah kami sampaikan ke pihak penyidik," tambahnya.

Saat ditanya siapa pelaku yang membakar, Umasugi enggan mengungkapkan karena sudah masuk ranah penyidikan.

"Siapa saja yang melakukan pembakaran, itu sudah masuk ke ranah penyidikan. Biar nanti penyidik yang melanjutkan proses hukum," jelasnya.

Sementara itu, Yai Mim menjelaskan bahwa sajadah yang dibakar tersebut merupakan milik istrinya yang dibeli di Madinah saat naik haji.

"Sajadah yang saya pakai salat istikharah itu, dibeli oleh istri saya di Madinah. Saat dibeli itu, harganya sekitar 9.000 riyal dan termasuk edisi terbatas karena diproduksi empat sampai delapan buah sajadah tiap tahunnya," pungkasnya.