Dindik Kota Malang Akan Berlakukan Sehari Pakai Bahasa Jawa dan Pakaian Daerah di Sekolah

TRIBUNJATIM.COM, KLOJEN - Sebanyak 275 guru kelas dari SD negeri dan swasta di Kota Malang mengikuti bimtek bahasa daerah selama dua hari.

Wakil Walikota Malang, Sofyan Edy Jarwoko membuka acara itu, Selasa (19/3/2019).

Uniknya, para guru sudah memakai pakaian tradisional.

Seperti guru pria pakai baju daerah khas Malang. Dan guru wanita memakai kebaya.

Wawali awalnya mengaku kaget kenapa guru-guru berpakaian daerah. Sebab ulang tahun Kota Malang masih April 2019.

• 16 Modin di Tulungagung Tuntut Gaji Sesuai UMK, Selama ini Dibayar Rp 500 Ribu Sebulan

• Sinopsis Cinta Suci Episode Selasa, 19 Maret 2019, Pernikahan Adit dan Monica Terusik Marcel

"Kami usul nanti di sekolah ada waktu sehari berbahasa Jawa dan mengenakan busana daerah. Mungkin sebulan sekali menunggu kesepakatan waktunya," jelas Zubaidah, Kadindik Kota Malang saat di acara itu.

Karena itu, para guru kelas yang dipilih diikutkan bimbingan teknik kurikulum muatan lokal bahasa daerah.

Kegiatan in (bimtek) selama dua hari sampai besok, Rabu (20/3/2019).

Kemudian dipraktikkan di sekolahnya dan kembali ikut bimtek lagi.

"Kota Malang yang berada di Pulau Jawa dalam berkomunikasi memakai bahasa Jawa. Tapi banyak guru dan siswa yang melupakan Bahasa Jawa," jelas Zubaidah.

Lewat bahasa daerah, dindik mencoba menjadikan anak berkarakter dengan melestarikan bahasa.

Dengan memakai bahasa daerah, maka suasana jadi kondusif.

"Mau bertengkar dalam Bahasa Jawa pasti ketawa. Lalu tidak jadi bertengkar," kata dia disambut tawa para ratusan guru.

Karena itu sebagai penyemangat, guru-guru dibekali dulu oleh para ahlinya. Sehingga bisa menularkan ke para siswa dan guru lainnya.

Apalagi dalam SOTK baru nanti, Dindik akan ditambah dengan bidang budaya.

• Syahrini dan Luna Maya Sama-sama Pakai Makeup Natural Saat Liburan ke Prancis, Intip Gayanya

• Duta Seni Kabupaten Tulungagung Tampilkan Drama Tari ‘Kidung Asmoro Joko Tawang’ di TMII Jakarta