Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Keluarga Penyintas Gunung Kapur di Puger yang Longsor Berharap Tubuh Korban Segera Ditemukan

Keluarga penyintas longsornya tebing kapur Gunung Sadeng Kecamatan Puger, Sucipto, berharap tubuh Sucipto segera ditemukan.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Arie Noer Rachmawati
SURYA/SRI WAHYUNIK
Tebing kapur Gunung Sadeng di Desan Puger Kulon Kecamatan Puger longsor, Senin (25/3/2019). Longsor itu membuat dua orang terluka, dan satu orang masih dalam pencarian. 

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Keluarga penyintas longsornya tebing kapur Gunung Sadeng Kecamatan Puger, Sucipto, berharap tubuh Sucipto segera ditemukan.

Keluarga Sucipto bahkan menunggu lokasi longsor sejak tebing itu longsor dan Sucipto dinyatakan belum ketemu, Senin (25/3/2019).

"Keluarga di sini terus, dari kemarin, semalam sampai hari ini. Kami ingin adik saya ditemukan dalam keadaan apapun, ditemukan secepatnya. Karenanya kami inginkan supaya pencarian dilakukan," kata Miseno, kakak kandung Sucipto, saat ditemui Surya di lokasi longsor, Selasa (26/3/2019).

Kepada Surya (grup TribunJatim.com), Miseno bercerita, dia dan adiknya baru tiga bulan bekerja di penambangan batu Mangaan (Mn) atau warga lokal menyebutnya batu hitam itu.

Prihatin Atas Peristiwa Gunung Kapur Sadeng Longsor Emil Dardak Sebut Nyawa Tidak Bisa Dibeli

Dikawal Belasan Warga Gunung Anyar, 2 Terdakwa Penyerobot Tanah Kavling Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Penambangan batu hitam itu baru berjalan tujuh bulan. Miseno dan Sucipto baru tiga bulan menjadi buruh tambang di situ.

"Kami masih dalam tahap melacak urat batu hitam, belum menambang karena batu hitamnya masih belum ketemu. Kami bekerja di satu lubang," kata Miseno.

Di penambangan itu ada lima buah lubang. Panjang setiap lubang atau goa penambangan beragam, tergantung lama atau barunya proses penambangan.

Goa paling panjang berukuran 250 meter persegi. Setiap goa ditambang oleh lima sampai enam orang.

Goa penambangan itu memanjang di bawah tebing batu kapur Gunung Sadeng yang izin penambangannya dimiliki oleh sebuah CV.

Terdapat puluhan perusahaan penambangan batu kapur dan batu hitam, juga semen di kawasan Gunung Sadeng.

Saat hari nahas terjadi, Senin (25/3/2019) pagi, sejumlah penambang belum bekerja di goa masing-masing.

Gunung Kapur Sadeng di Kecamatan Puger Longsor, Dua Orang Terluka, Satu Orang Dalam Pencarian

Pencarian Survivor Longsor Gunung Kapur Sadeng Puger Jember Dihentikan Sementara

"Karena genset mati, tidak bisa dihidupkan. Sementara genset itu untuk menghidupkan peralatan di lahan penambangan ini. Akhirnya kami menunggu di mulut-mulut goa," imbuh Miseno.

Meskipun penambang sudah datang sejak pukul 07.00 WIB, proses penambangan belum bisa dilakukan karena genset itu. Di sisi lain, ada longsoran kecil dari atas di lahan penambangan itu.

"Memang ada longsoran kecil-kecil. Kami melihat ada tanda-tanda longsoran itu. Akhirnya sambil kami menunggu genset, kami semuanya berada di halaman penambangan," imbuh Miseno.

Sekitar pukul 07.45 WIB, tiba-tiba longsoran besar terjadi. Longsoran itu membuat belasan pekerja tambang itu berhamburan.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved