Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Terungkap, Anak-anak SD di Malang Ternyata Gemar Hisap Vape

Penggunaan Vape (rokok elektrik berbahan kimia berbahaya) di kalangan anak-anak makin marak dan meresahkan. Akhirnya . . .

Penulis: Achmad Amru Muiz | Editor: Mujib Anwar
SURYA/ACHMAD AMRU MUIZ
Jajaran kepolisian di Kabupaten Malang saat datang ke Sekolah memberikan nasehat dan pengetahuan pada anak-anak agar tidak terjerumus dengan ajakan berbahaya, Selasa (12/9/2017). 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Jajaran Polres Malang intensif mewaspadai penggunaan Vape (rokok elektrik berbahan kimia berbahaya) di kalangan anak-anak.

Ini setelah ditemukannya kasus anak di salah satu Sekolah Dasar di Kabupaten Malang sejumlah siswanya menghisap Vape.

PS Kasubag Humas Polres Malang, Ipda Ahmad Taufik mendampingi Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung menjelaskan, jajaran Polres Malang telah menerima laporan sejumlah anak-anak di salah satu SD menghisap Vape di halaman belakang sekolahnya waktu istirahat.

(Jombang Dilanda Kekeringan, Ambil Air untuk Masak saja Warga Harus Jalan Berkilometer Lewati Hutan)

Hal itu diketahui oleh salah satu guru Sekolah yang curiga dengan anak didiknya yang bergerombol berasap dan ternyata menghisap sesuatu.

"Guru tersebut terkejut dengan apa yang dilihatnya, dimana para siswa itu sedang menghisap Vape. Dan pihak sekolah langsung berkoordinasi dengan jajaran Polsek setempat," kata Ahmad Taufik, Selasa (12/9/2017).

(Jatim Urutan Kelima, Inilah Berbagai Modus Korupsi di Sektor Kesehatan yang Picu Kerugian Rp 890 M)

Menindaklanjuti laporan pihak Sekolah tersebut, dikatakan Taufik, jajaran Polsek langsung meluncur ke TKP.

Anggota Polsek jajaran yang datang ke Sekolah tidak serta merta melakukan tindakan tegas terhadap anak-anak.

Dengan penuh perhatian dan kasih sayang, jajaran Polsek mengajak bicara anak- anak sekaligus para orang tua mereka yang didatangkan ke Sekolah tersebut dari hati ke hati.

"Dari perbincangan tersebut akhirnya bisa diketahui siapa otak perbuatan itu, yakni satu siswa kelas VI SD tersebut," ucap Taufik.

(Masukkan 6 Kelompok Penerima Baru, Surabaya Gerojok Rp 235 Miliar untuk Anggaran Jaminan Kesehatan)

Dari pengakuan salah satu siswa itu, papar Taufik, dia mengetahui cara meracik Vape dari teman-teman anak punk yang dikenalnya, juga dari media sosial (Medsos).

Sedangkan siswa lain hanya ikut-ikutan karena selalu dipengaruhi oleh siswa temannya peracik Vape.

"Sebagai tindak lanjut, jajaran Kepolisian memberikan nasihat dan peringatan keras kepada para siswa bersangkutan dan teman-temannya," tandas Taufik.

Anggota kepolisian, tambah Taufik, juga memberikan himbauan kepada para orang tua agar meningkatkan perhatian kepada anak-anaknya.

(Jadi Mucikari, Mahasiswa ini Tawarkan Layanan Pemuas Birahi via Medsos, Juga Buat Grup Khusus)

Seharusnya orang tua mengetahui dengan siapa anak-anak mereka berteman. Orang tua juga wajib mengetahui perkembangan media sosial yang difollow oleh anak-anaknya.

Demikian pula untuk bapak/ibu guru di sekolah, imbuh Taufik, diharapkan tidak hanya datang sebagai pengajar namun juga menempatkan diri sebagai seorang pendidik dan orang tua kedua bagi anak-anak ketika di sekolah.

"Perlu adanya sinergi yang baik dari semua komponen pendidikan untuk antisipasi hal-hal seperti itu agar tidak terulang kembali atau berkembang luas," tutur Taufik yang tidak memberikan keterangan data rinci atas kasus menghisap Vape dikarenakan menyangkut anak-anak. (Surya/Achmad Amru Muiz)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved