Pilgub Jatim 2018
Ketika Tuah Para Jenderal Tak Lagi Sakti di Pilkada Jawa Timur
Pasangan Khofifah-Emil akan vis a vis Gus Ipul-Puti Soekarno di Pilgub Jatim 2018. Pertarungan ketat dan keras pasti tersaji menuju kursi Grahadi.
Penulis: Mujib Anwar | Editor: Mujib Anwar
Kini, di Pilgub Jatim 2018, tidak ada satupun tokoh dan figur jenderal dari TNI/Polri yang ikut 'cawe-cawe' jadi calon dalam kontestasi pesta demokrasi lima tahunan ini.
Dua pasangan calon yang muncul, semua figur dan tokoh dari sipil.
Bahkan, kedua Cagubnya, Khofifah dan Gus Ipul sama-sama sudah pernah saling berhadap-hadapan serta merasakan keras dan ketatnya pertarungan di Pilgub 2008 dan 2013.
Juga sama-sama tokoh Nahdliyin. Gus Ipul Ketua PBNU dan mantan Ketua Umum GP Ansor, serta Wakil Gubernur Jatim dua periode dan mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT).
Gus Ipul menggandeng Puti Guntur Soekarno, anak pertama Guntur Soekarnoputra alias cucu dari Presiden RI pertama Soekarno. Alumni Universitas Indonesia ini merupakan politisi PDIP dan menjadi anggota DPR RI dua periode (2009-2014 dan 2014-2019).
Bupati Anas Sebut Ada Upaya Pembunuhan Karakter dan Teror ke Dia dan Keluarganya
Takut Hilang, Surat Rekom Maju Pilkada Disimpan di Brankas, Saat Daftar KPU Malah Ketlisut dan . . .
Sedang Khofifah Ketua Umum PP Muslimat sejak tahun 2000, dan saat ini menjabat Menteri Sosial RI.
Pasangan yang digandeng Khofifah adalah Emil Elestianto Dardak. Bupati Kabupaten Trenggalek, mantan World Bank Officer di Jakarta, dan Chief Business Development and Communication-Executive Vice President di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero).
Sehingga sangat menarik untuk ditunggu hasil akhir gelaran Pilgub Jatim 2018 yang digelar bulan Juni nanti, tanpa jenderal berbintang terlibat langsung di dalamnya sebagai calon.
Apakah akan kembali kisruh dan bermuara ke meja sengketa di MK atau seperti apa?. Wallahualam bissawab. (TRIBUNJATIM/MUJIB ANWAR)