Serangan Bom di Surabaya
Pengebom Gereja di Surabaya adalah Ketua JAD hingga Kaitannya dengan ISIS, Berikut 5 Fakta Pelaku
Insiden ledakan bom di Surabaya menyisakan duka yang mendalam. Berikut faktanya, pelaku merupakan Ketua JAD hingga pekerjaan sehari-hari.
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM - Insiden ledakan bom di Surabaya masih dalam tahap penyidikan.
Polri sudah mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri di sejumlah gereja di Kota Surabaya, yaitu Dita Supriyanto.
Seperti yang diketahui, ada tiga bom yang meledak di tiga gereja Surabaya yaitu Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel, Gereja Kristen Indonesia Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Arjuna.
Pasca Porak Poranda Digempur Bom, Begini Situasi Terkini Gereja Santa Maria Tak Bercela Surabaya
Pelaku Ledakan di Rusun Sidoarjo 6 Orang, Semua Masih Sekeluarga, Kondisinya Mengerikan
Dikutip dari Tribunnews.com, Surya.co.id dan artikel TribunJatim.com, berikut beberapa faktanya.
1. Ketua JAD
Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada media menyampaikan bahwa pelaku adalah anggota jemaah JAD.
Kelompok ini tidak lain adalah sel jaringan ISIS.
"Dita adalah Ketua JAD (Jaringan Ansarut Daulah) Surabaya. Jaringan ini kaitannya dengan JAT (Jaringan Ansarut Tauhid). Keduanya terkait dengan ISIS," kata Tito dikutip dari TribunJatim.com.
Penampakan Isi Rumah Elite Pengebom Gereja Surabaya, Ada Barang Mengejutkan hingga Pesan Tertulis
Senjata Makan Tuan, Bom Rusun Wonocolo Meledak di Tengah Keluarga Penjual Roti
2. Punya hubungan dengan Aman Abdurrahman
Sebelum teror bom di Surabaya terjadi, insiden kerusuhan Mako Brimob menarik perhatian masyarakat.
Narapidana teroris menyandra enam polisi dan kuasai tahanan.
Hingga akhirnya mereka mengajukan permintaan untuk bertemu Aman Abdurrahman.
Aman merupakan tahanan napi di Mako Brimob.
Sosoknya juga dalang di balik bom Thamrin di Jakarta.
Surabaya Terkena Serangan Bom, Wali Kota Risma Cari Cara Bisa Deteksi Dini Informasi Mencurigakan
Pelaku bom di Surabaya, Dita rupanya memiliki hubungan dengan Aman.
Aman adalah pimpinanannya yang terkait dengan jaringan ISIS.
3. Libatkan istri dan anak
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menjelaskan serangan di tiga Gereja Surabaya adalah serangan bom bunuh diri.
Menurut Kapolri serangan bom bunuh diri tersebut dilakukan satu keluarga yang terdiri dari bapak bernama Dita dan istri bernama Puji Kuswati.
Kemudian dua anak perempuannya, Fadilah Sari (12 tahun) dan Pamela Rizkita (9 tahun).
Serta kedua putranya bernama Yusuf Fadil (18 tahun) dan Firman (16 tahun).
Dugaan Ledakan Bom di Rusunawa Wonocolo, Polisi Temukan Seorang Pria Pegang Benda Berbahaya Ini
4. Asal
Pelaku bom bunuh diri merupakan warga asli Banyuwangi yang tinggal di Surabaya.
Kapolri Jenderal Tito Karnivian menjelaskan, ledakan bom di Surabaya dilakukan oleh keluarga Dita Supriyanto asal Wisma Indah Permai, Surabaya.
Salah satu tetangga pelaku, Tanjung (50), mengungkapkan pelaku telah tinggal sejak 2010-2011 lalu.
Rumah Pelaku Pengeboman 3 Gereja Surabaya, Elit Tapi Berantakan dan Temuan Barang Mengejutkan
5. Sosok di mata warga
Warga sekitar perumahan tempat tinggal pelaku mengaku tak cukup mengenal mereka.
Pasalnya, keluarga pelaku dikenal tertutup meski sesekali masih menyapa.
Ia (tetangga) menyebutkan mengetahui keseharian keluarga pelaku sebagai penjual obat herbal.
"Dia tetap nyapa, tapi hanya sekedar nyapa, itu aja dan masuk gitu aja," papar Tanjung.
Dikenal Kocak, Tulisan Arie Untung tentang Terorisme Bikin Netizen Salut: Bijak!
"Anaknya juga sering sepedaan di depan rumah."
"Pekerjaan (mereka) saya nggak tahu pasti, yang saya tahu sering jual herbal gitu."
Sempat Nangis Saat Tahu Surabaya Dapat Serangan Bom, Wali Kota Risma: Ini Menyakitkan Sekali