Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Serangan Bom di Surabaya

Sebelum Mati di Surabaya, Anak Teroris Dita Kirim Pesan Misterius, Polisi Bocorkan Isinya, Merinding

Sebelum tewas dalam aksi teror yang dilakukannya, anak Dita kirimkan pesan misterius ini. Isinya ternyata penting, tapi bikin merinding

Penulis: Januar | Editor: Januar
istimewa
Kolase keluarga Dita dan polisi 

Ketika ditanyakan pada pihak sekolah, guru dari anak tersebut mengatakan bahwa foto itu merupakan foto sekolahnya.

"Itu foto sekolah kami di sini," kata guru tersebut.

Postingan anak Sulung Dita ini dianggap janggal karena ia sedang tidak ada rencana meninggalkan sekolahnya.

Baca: Dijaga Ketat Sniper, Suara Dentuman Muncul Saat Sidang Aman Abdurrahman, Warga Pun Kaget dan Panik

Sementara anak Dita baru kelas 11 SMA bukan kelas 12 yang hendak lulus.

Menurut guru dan temannya, dia tidak ada rencana pindah sekolah.

Foto yang diunggah tersebut tertanggal 3 Februari 2018.

Adanya sebuah pesan misterius itu diartikan oleh Kepala Bagian Psikolog Polda Jawa Timur, AKBP Said Rivai.

Baca: Setiap Hari, 4 Mama Muda di Jatim Jadi Janda, Jangan Syok Tahu Penyebabnya, Sempat Sebut Kepuasan

Dirinya mengungkapkan, seseorang yang mengalami peristiwa ini akan mengekspresikannya melalui media lain.

"Kalau dia tidak perlu ngomong ke orang lain dengan pesan tersamar," ungkap AKBP Said Rivai.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, meski sang anak bersikap normal namun anak tersebut harus menjaga rahasia kegiatan itu.

"Meski terlihat bersikap normal, dia harus merahasiakan itu. Pasti dia mendapatkan tekanan yang luar biasa," imbuhnya.

Baca: Bacakan Pembelaan, Aman Abdurrahman Yakin Tetap Akan Dijatuhi Hukuman Mati, Penyebabnya Terkuak

Menurutnya, seseorang yang harus menjaga sebuah kerahasiaan itu mengalami tekanan tinggi.

"Orang disuruh menjaga kerahasiaan itu pasti (tekanan) tinggi sehingga dia secara tersamar menuangkan emosinya lewat media sosial atau media lain," tegasnya.

Diketahui sebelumnya, saat peristiwa bom Gereja Surabaya, anak sulung ini bersama adiknya mengendarai sepeda motor dan dinyatakan meninggal dunia.

Pelaku bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya diduga satu keluarga.

Baca: Pengakuan Pamela Safitri Dilecehkan dan Ditawar Rp 100 Juta Oleh Pejabat, Awalnya Nangis, Lalu . . .

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved