Tangkap 3 Terduga Teroris, Densus 88 Temukan Sesuatu di Penyimpanan Jubah, Simak Pengakuan Warga
Densus 88 baru saja mengamankan 3 terduga teroris. Ada sejumlah bukti yang diamankan. Satu di antaranya benda mengerikan penyimpanan jubah
Yakni, mulai dari lima kamar, ruang tamu, baru musala kecil, yang diperkirakan berukuran 6x6 m2. Dari rumah yang dihuni empat orang, yakni Nanang, dan istrinya, serta keduanya dan ditambah kedua rekannya, petugas mengamankan banyak barang, di antaranya, berbagai buku, yang terkait jihad, laptop.
"Nggak tahu apa saja yang dibawa, namun ada satu kardus yang dibawa. Sepertinya, buku-buku soal jihad," ujar petugas yang enggan disebutkan namanya.
Anak dan istri tak ikut dibawa
Meski dua kali petugas Densus 88 Anti Teror itu datang ke rumah Nanang, yang ada di Lingkungan/Kelurahan Bajang, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, namun istri dan kedua anaknya, tak dibawa.
Sebab, saat tiga pria, satu di antaranya Nanang digiring petugas, tak terlihat ada wanita dan anak-anak yang ikut dibawa. "Istri dan kedua anaknya tetap di dalam rumah," ujar Mislan, Kasun Bajang.
Termasuk, saat berlangsung penggeledahan yang kedua malam itu, istrinya Nanang juga ikut mendampingi petugas.
Bahkan, usai berlangsung penggeledahan dan petugas meninggalkan rumah Nanang, istrinya yang menutup pintu rumah depan. Dari kejauhan, wanita itu terlihat berjilbab, namun tak bercadar.
"Tak ada warga yang tahu nama istrinya Nanang, meski sudah empat tahun tinggal di rumah itu. Dulunya, ia bukan tinggal di rumah itu, namun sejak nenek dan orangtunya meninggal, mereka menempati rumah itu," ujar warga yang nggan disebutkan namanya.
Termasuk, kedua anaknya juga terlihat ada di rumah itu saat bapaknya dibawa petugas.
Pengakuan warga
Belum diketahui apa keterkaitan Nanang dengan pria yang diamankan dari rumahnya tersebut. Sebab, hingga kini belum ada yang bisa dimintai konfirmasi. Bahkan warga sendiri juga tak banyak tahu soal aktivitas Nanang selain berjualan pupuk bersubsidi dan obat-obatan pertanian.
"Orangnya tertutup dan tak pernah berkomunikasi dengan warga. Memang, rumahnya itu agak jauh darii rumah warga lainnya, sehingga kami kurang mengenalnya," ujar warga yang enggan disebutkan namanya.
Tak seorang pun warga yang tahu persis siapa Nanang itu.
Sebab, ia tak pernah mengikuti kegiatan kampung. Sepertinya, kalau salat di rumah karena di depan rumahnya ada musala kecil atau berukuran sekitar 6x6 m2.