Gantung Diri di Rumah, Pria Ini Tinggalkan Surat Wasiat, Sebut Soal Santet dan Ungkap Penyebabnya
Pria ini tewas gantung diri, dan tinggalkan sebuah surat wasiat. Pesan di dalamnya bikin keluarga terkejut bukan main.
Penulis: M Sudarsono | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Tidak ada satu manusia pun yang bisa mengetahui takdir hidupnya.
Baik itu terkait rezeki, hingga jodoh.
Termasuk mengenai ajal yang akan menjemputnya suatu saat nanti.
Sebab, hal itu akan selalu menjadi rahasia Tuhan.
Oleh karena itu, manusia selalu diwajibkan untuk berusaha.
Baca: Kepala Bapenas Sebut Penerapan Circular Economy di Indonesia Belum Maksimal, Kok Bisa?
Baca: Anaknya Ngaku Istri Iqbaal Ramadhan, Ibu Nurrani Sebut Jadwal Resepsi Putrinya dengan Sang Idola
Selain berusaha, mereka juga harus selalu berdoa.
Tujuannya, agar kehidupan yang mereka jalani bisa berlangsung baik.
Jika tidak, maka hal itu bisa saja berlangsung sebaliknya.
Itu seperti banyak kasus yang telah terjadi.
Baca: Tangkal Gangguan Keamanan Tingkat Tinggi, Polres Tulungagung Andalkan Timsus Macan Agung
Baca: Biasa Tegar, Wali Kota Risma Pernah Nangis Saat Jadi Kepala Dinas, Sempat Temukan Kotoran Manusia
Baru-baru ini sebuah peristiwa cukup mengejutkan masyarakat.
Misalnya, beberapa waktu lalu adanya seorang polisi yang meninggal.
Aiptu Muljoto meninggal saat bertugas mengamankan pelaksanaan Pilgub Jatim 2018.
Anggota Unit Tipiter Satreskrim Polrestabes Surabaya ini meninggal saat bertugas, Rabu (27/6/2018) pukul 01.00 WIB.
Baca: Suara Gus Ipul Kalah di Pilgub Jatim Versi Quick Count, Begini Pembelaan Aneh Ketua PKB
Muljoto menjalankan tugas pergeseran ke tempat pemungutan suara (TPS) 12, 13 dan 14 Gubeng Surabaya.
Meningalnya almarhum berawal saat merasakan sakit nyeri di dada ketika bertugas.
Selanjutnya dibantu temannya dia di bawa ke ke RSU Dr Soetomo Surabaya.
Saat dilakukan pemeriksaan, ternyata Muljoto sudah meninggal dunia.
Baca: Kepala Bapenas Sebut Penerapan Circular Economy di Indonesia Belum Maksimal, Kok Bisa?
Jenazah almarhum akan dimakamkan di kampung halamannya di Madiun
Peristiwa mengenai meninggalnya seseorang juga kembali terjadi baru-baru ini.
Tepatnya, sebuah peristiwa yang terjadi di Bojonegoro.
Baca: Tengkurap di Depan Warung, Pria ini Dikira Tidur, Saat Dibangunkan Meregang Nyawa
Seorang pemuda bernama Gondoarum (27), warga Desa Sumberejo, Kecamatan Malo ditemukan tewas gantung diri di rumahnya, Sabtu (Kamis, 28/6/2018), pagi.
Dia ditemukan tergantung dengan posisi tali tampar di leher, kedua orang tuanya kaget begitu mengetahui anaknya mengakhiri hidupnya secara tragis.
Baca: Buang Bayinya di Tumpukan Sampah, Gadis di Lamongan Terima Dipenjara 1,8 Tahun
Baca: Awalnya Dikira Hanya Mitos, dan Tak Pernah Ada, Ternyata Burung Garuda Benar-Benar Hidup dan Nyata
Saat itu, kedua orangtuanya yaitu Lashadi dan Suparti baru balik ke rumah, seusai menghadiri acara hajatan.
Begitu membuka pintu, Suparti langsung teriak histeris dan minta tolong ke warga sekitar, karena mengetahui anaknya gantung diri.
Kasatreskrim Polres Bojonegoro, AKP Daky Dzul Qornain saat dikonfirmasi mengenai peristiwa gantung diri itu membenarkan.
"Benar, kejadian gantung diri terjadi sekira pukul 05.30 WIB, orang tuanya yang mengetahui awal," katanya kepada Surya.
Baca: Usut Dugaan Korupsi Dana Bergulir, Kejari Bidik Mantan Pejabat Penting Pemkot Surabaya ini
Baca: Pedagang Ikan Perkosa Gadis ABG di Kebun Tebu, Semua Terungkap Karena Kondisi Korban Saat Pulang
Perwira berpangkat tiga balok di pundak itu menjelaskan, begitu orang tuanya mengetahui kondisi korban, seketika ayahnya berlari menolongnya.
Kemudian langsung melaporkan kejadian tersebut kepada perangkat desa, lalu diteruskan ke kantor Polsek Malo.
Di lokasi kejadian terdapat tali tampar yang digunakan untuk gantung diri.
"Ada bekas jeratan tali tampar di leher korban," pungkasnya.
Baca: Menang Versi Hitung Cepat, Khofifah Dapat Ucapan Selamat dari Driver Ojek Online
Baca: 3 Pertanyaan Orang Soal Emil Dardak di Google, Cawagub Jatim yang Unggul Sementara di Hasil Survei
Selain terdapat tali tampar, juga ada secarik kertas berisi pesan yang ditulis Sugondo.
Pesan tersebut berisi Mak Pak, Sepurane aku berbuat koyok ngene. Daripada engko aku dadi rumatanmu, lebih baik aku mati daripada disantet bapak angkatku gara-gara dijodohno. Mungkin barangku, kain mori, surat tanah, dibakari kabeh. Iki nomor telfone 08225*******.
Di pesan tersebut juga menunjukkan kode membuka HP terkunci.
Baca: Naik Motor Tas Dijambret, Wanita Ini Ngotot Mempertahankannya, Akibatnya Hal Tak Terduga Terjadi
Baca: Tak Punya Lawan, Paslon Tunggal Justru Kalah dari Kotak Kosong di Pilkada Makassar Versi Quick Count
(nok)